27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Kebanyakan Konsumsi Daging Kurban Bisa Picu Sakit GERD, Simak Tipsnya

Momen
Idul Adha menjadi moment bagi masyarakat untuk menyantap daging sapi atau
kambing. Selalu ingat batasan porsinya agar tak berbahaya untuk kesehatan.
Bukan hanya penyakit tak menular seperti diabetes, kolesterol, dan hipertensi.
Tapi kebanyakan konsumsi daging kurban ternyata bisa memicu penyakit GERD.

Dokter
Spesialis Penyakit Dalam dan Ahli Endoskopi Gastrointenstinal Prof. Dr.dr. H.
Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan, daging mengandung zat gizi
terutama protein dan lemak hewani. Kedua zat gizi ini merupakan zat gizi
penting untuk tubuh.

Secara
umum, pada masa pertumbuhan, protein dibutuhkan untuk zat pembangun. Sedangkan
pada orang dewasa protein dibutuhkan untuk menjaga keutuhan tubuh dan mengganti
sel-sel yang mengalami kerusakan. Bahkan berperan penting untuk proses
penyembuhan.

Lemak
berperan sebagai sumber energi serta asam lemak esensial yang berperan untuk
pembentukan membran sel-sel tubuh. Lemak juga dibutuhkan untuk pembentukan
steroid dan hormon. Lemak pun berperan sebagai bumper untuk organ-organ dalam
tubuh.

“Masalah
akan timbul jika daging ini dikonsumsi berlebihan dan juga dengan waktu yang
tidak tepat. Berbagai penyakit pencernaan akan tercetuskan setelah kita mengonsumsi
daging yang berlebihan baik ganggguan pada saluran cerna atas maupun gangguan
saluran cerna bawah,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FKUI) itu kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Salah
satu penyakit yang bisa terinduksi akibat makan lemak yang berlebihan dalam
waktu singkat adalah penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux). Saat ini penyakit
GERD ditemui sekitar 20 persen dari kasus pasien dengan sakit maag yang
diendoskopi lewat saluran cerna atas baik di RSCM maupun RS swasta. GERD merupakan
penyakit akibat gaya hidup sehingga kasusnya semakin meningkat dimasa depan.

Baca Juga :  4 Jenis Botox yang Bisa Cegah Kerutan Wajah

 

Penyakit
ini terjadi karena adanya aliran balik isi lambung termasuk asam lambung ke
kerongkongan karena adanya kelemahan klep antara lambung dan kerongkongan.
Selain itu adanya gangguan pengosongan lambung juga menginduksi timbulnya GERD
tersebut.

Lemak
yang berlebihan dari daging kurban dapat menyebabkan pengosongan lambung
menjadi lambat. Sehingga ada gangguan pada klep sehingga isi lambung berbalik
arah ke kerongkongan. Pasien dengan GERD biasanya merasakan panas pada dada
seperti terbakar (heart burn). Pasien GERD juga merasakan ada sesuatu yang
balik arah dari lambung naik keatas (regurgitasi). Hingga pasien merasakan
mulut terasa pahit.

Selain
2 keluhan utama GERD yaitu heart burn dan regurgitasi ini, pasien dengan GERD
bisa merasakan keluhan lain seperti nyeri di ulu hati, kembung, begah dan
sering sendawa. Pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada ini karena
masalah jantung tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah
keatas tersebut. Selain itu asam lambung yang naik tersebut juga dapat
menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hidung)
kronis, radang pita suara (laryngitis) sampai ngilu pada gigi.

“Faktor
yang menginduksi timbulnya GERD yang mungkin memang sudah ada sebelumnya adalah
karena mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan. Hal ini
diperberat jika daging dimasak dengan santan yang berlebihan disertai bumbu
masak yang merangsang, asam dan pedas,” paparnya.

Baca Juga :  Manfaat Air Kelapa Untuk Kesehatan Jantung

Jika
mengonsumsi daging kurban lalu langsung tidur, situasi itu akan memperburuk
timbulnya GERD. Karena hal ini akan menyebabkan makanan yang telah sampai di
lambung berbalik arah ke kerongkongan.

Tips
Makan Daging yang Sehat

Beberapa
tips agar kita terhindar dari GERD tetapi tetap mengonsumsi daging adalah,

1.
Jangan mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat.

2.
Tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan, sebaiknya menghindari konsumsi secara
bersamaan antara daging dengan jeroan dari hewan kurban tersebut seperti usus,
otak, hati, paru atau limpa.

3.
Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan
memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke
kerongkongan. Pada pasien yang memang sudah mengalami GERD maka konsumsi daging
yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada
4 dari 5 kasus GERD.

4.
Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

5.
Setelah makan daging hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan
memperburuk timbulnya GERD tersebut. Selain itu selama kita mengkonsumsi daging
ini juga sebaiknya menghindari makanan yang mengandung coklat dan keju.

Momen
Idul Adha menjadi moment bagi masyarakat untuk menyantap daging sapi atau
kambing. Selalu ingat batasan porsinya agar tak berbahaya untuk kesehatan.
Bukan hanya penyakit tak menular seperti diabetes, kolesterol, dan hipertensi.
Tapi kebanyakan konsumsi daging kurban ternyata bisa memicu penyakit GERD.

Dokter
Spesialis Penyakit Dalam dan Ahli Endoskopi Gastrointenstinal Prof. Dr.dr. H.
Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB menjelaskan, daging mengandung zat gizi
terutama protein dan lemak hewani. Kedua zat gizi ini merupakan zat gizi
penting untuk tubuh.

Secara
umum, pada masa pertumbuhan, protein dibutuhkan untuk zat pembangun. Sedangkan
pada orang dewasa protein dibutuhkan untuk menjaga keutuhan tubuh dan mengganti
sel-sel yang mengalami kerusakan. Bahkan berperan penting untuk proses
penyembuhan.

Lemak
berperan sebagai sumber energi serta asam lemak esensial yang berperan untuk
pembentukan membran sel-sel tubuh. Lemak juga dibutuhkan untuk pembentukan
steroid dan hormon. Lemak pun berperan sebagai bumper untuk organ-organ dalam
tubuh.

“Masalah
akan timbul jika daging ini dikonsumsi berlebihan dan juga dengan waktu yang
tidak tepat. Berbagai penyakit pencernaan akan tercetuskan setelah kita mengonsumsi
daging yang berlebihan baik ganggguan pada saluran cerna atas maupun gangguan
saluran cerna bawah,” kata Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
(FKUI) itu kepada JawaPos.com baru-baru ini.

Salah
satu penyakit yang bisa terinduksi akibat makan lemak yang berlebihan dalam
waktu singkat adalah penyakit GERD (Gastroesophageal Reflux). Saat ini penyakit
GERD ditemui sekitar 20 persen dari kasus pasien dengan sakit maag yang
diendoskopi lewat saluran cerna atas baik di RSCM maupun RS swasta. GERD merupakan
penyakit akibat gaya hidup sehingga kasusnya semakin meningkat dimasa depan.

Baca Juga :  4 Jenis Botox yang Bisa Cegah Kerutan Wajah

 

Penyakit
ini terjadi karena adanya aliran balik isi lambung termasuk asam lambung ke
kerongkongan karena adanya kelemahan klep antara lambung dan kerongkongan.
Selain itu adanya gangguan pengosongan lambung juga menginduksi timbulnya GERD
tersebut.

Lemak
yang berlebihan dari daging kurban dapat menyebabkan pengosongan lambung
menjadi lambat. Sehingga ada gangguan pada klep sehingga isi lambung berbalik
arah ke kerongkongan. Pasien dengan GERD biasanya merasakan panas pada dada
seperti terbakar (heart burn). Pasien GERD juga merasakan ada sesuatu yang
balik arah dari lambung naik keatas (regurgitasi). Hingga pasien merasakan
mulut terasa pahit.

Selain
2 keluhan utama GERD yaitu heart burn dan regurgitasi ini, pasien dengan GERD
bisa merasakan keluhan lain seperti nyeri di ulu hati, kembung, begah dan
sering sendawa. Pasien biasanya mengira kalau keluhan nyeri dada ini karena
masalah jantung tetapi sebenarnya karena adanya asam lambung yang kembali arah
keatas tersebut. Selain itu asam lambung yang naik tersebut juga dapat
menginduksi terjadinya sesak nafas, batuk kronis, rhinitis (radang hidung)
kronis, radang pita suara (laryngitis) sampai ngilu pada gigi.

“Faktor
yang menginduksi timbulnya GERD yang mungkin memang sudah ada sebelumnya adalah
karena mengonsumsi daging dalam waktu singkat secara berlebihan. Hal ini
diperberat jika daging dimasak dengan santan yang berlebihan disertai bumbu
masak yang merangsang, asam dan pedas,” paparnya.

Baca Juga :  Manfaat Air Kelapa Untuk Kesehatan Jantung

Jika
mengonsumsi daging kurban lalu langsung tidur, situasi itu akan memperburuk
timbulnya GERD. Karena hal ini akan menyebabkan makanan yang telah sampai di
lambung berbalik arah ke kerongkongan.

Tips
Makan Daging yang Sehat

Beberapa
tips agar kita terhindar dari GERD tetapi tetap mengonsumsi daging adalah,

1.
Jangan mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat.

2.
Tetap mengonsumsi sayur dan buah-buahan, sebaiknya menghindari konsumsi secara
bersamaan antara daging dengan jeroan dari hewan kurban tersebut seperti usus,
otak, hati, paru atau limpa.

3.
Jangan tidur dalam waktu 2 jam setelah makan. Langsung tidur setelah makan akan
memudahkan isi lambung termasuk asam lambung akan berbalik arah kembali ke
kerongkongan. Pada pasien yang memang sudah mengalami GERD maka konsumsi daging
yang berlebih dan langsung tidur akan menyebabkan timbulnya panas di dada pada
4 dari 5 kasus GERD.

4.
Hindari makanan yang terlalu asam dan pedas.

5.
Setelah makan daging hindari minum kopi, alkohol atau minuman bersoda yang akan
memperburuk timbulnya GERD tersebut. Selain itu selama kita mengkonsumsi daging
ini juga sebaiknya menghindari makanan yang mengandung coklat dan keju.

Terpopuler

Artikel Terbaru