29.3 C
Jakarta
Thursday, November 28, 2024

Ketahui 9 Penyebab Gigi Retak

Saat mengunyah sesuatu, lalu ada bunyi seperti krek. Selanjutnya, terasa gigi sakit. Itu tandanya gigi Anda retak. Penyebabnya ada banyak, salah satunya akibat mengunyah makanan tertentu.

Lapisan enamel gigi merupakan bagian tubuh yang paling keras. Saking kerasnya, sampai-sampai membuatnya juga bersifat rapuh dan bisa retak atau patah.

Gigi yang retak bisa saja tak tampak jelas, karena garis retaknya sangat tipis layaknya helai rambut.

Walaupun tipis, tetap akan muncul rasa ngilu atau sakit saat menggigit makan, atau terkena makanan manis, panas, maupun dingin.

Penyebab gigi retak

Semua gigi berisiko mengalami retak maupun patah. Namun, gigi yang rapuh umumnya lebih mudah mengalaminya. Penyebab gigi menjadi rapuh dan mudah retak antara lain seperti berikut ini.

Baca Juga :  7 Kiat Mengatasi Biduran Tanpa Obat

Gigi berlubang yang tidak ditambal dan gigi dengan tambalan yang luas dapat membuat gigi tersebut menjadi rapuh, sehingga mudah retak.

Punya kebiasaan menggemeretakkan gigi (bruksisme) sehingga bisa membuat enamel gigi menjadi aus.

Kebiasaan sering mengonsumsi makanan atau minuman yang asam. Misalnya, jus buah, kopi, begitu juga makanan pedas dapat membuat lapisan enamel retak, sehingga pori-pori di permukaan gigi terbuka.

Makanan manis dapat menarik perhatian kuman, dan selanjutnya kuman akan membuat enamel jadi keropos.

Penderita penyakit asam lambung dan GERD dapat menyebabkan gas asam naik ke rongga mulut, dimana akan merusak enamel gigi.

Orang yang mengalami gangguan makan.

Orang yang sering minum minuman beralkohol hingga membuatnya muntah. Muntah tersebut mengandung asam yang dapat membuat enamel gigi menjadi larut.

Baca Juga :  4 Kiat Turunkan Berat Badan yang Benar

Enamel gigi pada orang berusia lanjut di atas 50 tahun akan mengalami penurunan. Menurut studi dalam Journal of Endodontics, hampir 2/3 pasien yang mengalami gigi retak usianya lebih dari 50 tahun.

Faktor lain yang menyebabkan gigi mudah retak antara lain adalah trauma. Misalnya, jatuh atau kecelakaan, berolahraga kontak fisik tanpa menggunakan mouthguard, serta menggigit makanan yang keras.

Bila tak sengaja menggigit makanan yang keras dan gigi sakit terus-menerus saat menggigit atau mengunyah, sebaiknya menemui dokter gigi.(RN/AYU/klikdokter)

Saat mengunyah sesuatu, lalu ada bunyi seperti krek. Selanjutnya, terasa gigi sakit. Itu tandanya gigi Anda retak. Penyebabnya ada banyak, salah satunya akibat mengunyah makanan tertentu.

Lapisan enamel gigi merupakan bagian tubuh yang paling keras. Saking kerasnya, sampai-sampai membuatnya juga bersifat rapuh dan bisa retak atau patah.

Gigi yang retak bisa saja tak tampak jelas, karena garis retaknya sangat tipis layaknya helai rambut.

Walaupun tipis, tetap akan muncul rasa ngilu atau sakit saat menggigit makan, atau terkena makanan manis, panas, maupun dingin.

Penyebab gigi retak

Semua gigi berisiko mengalami retak maupun patah. Namun, gigi yang rapuh umumnya lebih mudah mengalaminya. Penyebab gigi menjadi rapuh dan mudah retak antara lain seperti berikut ini.

Baca Juga :  7 Kiat Mengatasi Biduran Tanpa Obat

Gigi berlubang yang tidak ditambal dan gigi dengan tambalan yang luas dapat membuat gigi tersebut menjadi rapuh, sehingga mudah retak.

Punya kebiasaan menggemeretakkan gigi (bruksisme) sehingga bisa membuat enamel gigi menjadi aus.

Kebiasaan sering mengonsumsi makanan atau minuman yang asam. Misalnya, jus buah, kopi, begitu juga makanan pedas dapat membuat lapisan enamel retak, sehingga pori-pori di permukaan gigi terbuka.

Makanan manis dapat menarik perhatian kuman, dan selanjutnya kuman akan membuat enamel jadi keropos.

Penderita penyakit asam lambung dan GERD dapat menyebabkan gas asam naik ke rongga mulut, dimana akan merusak enamel gigi.

Orang yang mengalami gangguan makan.

Orang yang sering minum minuman beralkohol hingga membuatnya muntah. Muntah tersebut mengandung asam yang dapat membuat enamel gigi menjadi larut.

Baca Juga :  4 Kiat Turunkan Berat Badan yang Benar

Enamel gigi pada orang berusia lanjut di atas 50 tahun akan mengalami penurunan. Menurut studi dalam Journal of Endodontics, hampir 2/3 pasien yang mengalami gigi retak usianya lebih dari 50 tahun.

Faktor lain yang menyebabkan gigi mudah retak antara lain adalah trauma. Misalnya, jatuh atau kecelakaan, berolahraga kontak fisik tanpa menggunakan mouthguard, serta menggigit makanan yang keras.

Bila tak sengaja menggigit makanan yang keras dan gigi sakit terus-menerus saat menggigit atau mengunyah, sebaiknya menemui dokter gigi.(RN/AYU/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru