32.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Peneliti Temukan Covid-19 di Sperma

SHANGQIU–Setelah ditemukan pada tinja dan air urine, ternyata virus
Korona juga ditemukan dalam air mani atau sperma. Hal itu terungkap dalam
sejumlah penelitian yang dilakukan sejumlah ahli. Peneliti sedang mencari tahu
berapa lama virus Korona bisa bertahan dalam sperma untuk mencegah penyebaran
penyakit tersebut.

Para ahli mengatakan mereka telah
menemukan jejak Covid-19 pada sperma pria yang telah pulih dari penyakit
tersebut. Anjuran seorang dokter mendorong orang yang terinfeksi Coronavirus
untuk tidak melakukan hubungan seks atau menggunakan kondom untuk sementara
waktu. Hal itu agar tak menularkan virus melalui hubungan intim.

Sebuah studi terhadap 38 pasien
menemukan bahwa enam dari mereka termasuk dua yang telah pulih memiliki
Covid-19 dalam sperma mereka. Para ahli asal Inggris menunjukkan bahwa virus
seperti Ebola dan Zika juga dapat dibawa dalam sperma pria yang telah pulih
dari penyakit.

Baca Juga :  Tips Jitu Atasi Stres dan Kelelahan Emosional Selama Pandemi Covid-19

“Kelangsungan hidup SARS-CoV-2
dalam sperma pasien yang pulih mempertahankan kemungkinan untuk menginfeksi
orang lain,” kata peneliti dari Rumah Sakit Kota Shangqiu, menulis dalam jurnal
JAMA Network Open, Dr Shixi Zhang, dari Rumah Sakit Kota Shangqiu, dalam jurnal
JAMA Network Open, seperti dilansir dari Mirror, Jumat (8/5).

Menurut The Sun, profesor
andrologi di Universitas Sheffield, Allan Pacey mengatakan gambaran itu
menunjukkan bahwa RNA virus Covid- 19 dapat dideteksi dalam sperma dengan
proporsi 16 persen pria dengan infeksi yang dikonfirmasi. Ini membuka
kemungkinan bahwa satu rute infeksi mungkin bisa menular melalui kontak
seksual.

Ahli lainnya, Profesor Richard
Sharpe, dari Universitas Edinburgh, meminta para ilmuwan untuk mencari tahu
berapa lama virus dapat bertahan dalam sperma. Dia menambahkan temuan ini
meningkatkan kemungkinan bahwa Covid-19 juga dapat ditularkan melalui sperma.

Baca Juga :  Mudah Lapar setelah Berolahraga, Apa Penyebabnya?

“Dan dengan demikian melalui
kontak seksual, mungkin termasuk selama pasien sedang dalam fase pemulihan,” ungkap
Prof Richard.

SHANGQIU–Setelah ditemukan pada tinja dan air urine, ternyata virus
Korona juga ditemukan dalam air mani atau sperma. Hal itu terungkap dalam
sejumlah penelitian yang dilakukan sejumlah ahli. Peneliti sedang mencari tahu
berapa lama virus Korona bisa bertahan dalam sperma untuk mencegah penyebaran
penyakit tersebut.

Para ahli mengatakan mereka telah
menemukan jejak Covid-19 pada sperma pria yang telah pulih dari penyakit
tersebut. Anjuran seorang dokter mendorong orang yang terinfeksi Coronavirus
untuk tidak melakukan hubungan seks atau menggunakan kondom untuk sementara
waktu. Hal itu agar tak menularkan virus melalui hubungan intim.

Sebuah studi terhadap 38 pasien
menemukan bahwa enam dari mereka termasuk dua yang telah pulih memiliki
Covid-19 dalam sperma mereka. Para ahli asal Inggris menunjukkan bahwa virus
seperti Ebola dan Zika juga dapat dibawa dalam sperma pria yang telah pulih
dari penyakit.

Baca Juga :  Tips Jitu Atasi Stres dan Kelelahan Emosional Selama Pandemi Covid-19

“Kelangsungan hidup SARS-CoV-2
dalam sperma pasien yang pulih mempertahankan kemungkinan untuk menginfeksi
orang lain,” kata peneliti dari Rumah Sakit Kota Shangqiu, menulis dalam jurnal
JAMA Network Open, Dr Shixi Zhang, dari Rumah Sakit Kota Shangqiu, dalam jurnal
JAMA Network Open, seperti dilansir dari Mirror, Jumat (8/5).

Menurut The Sun, profesor
andrologi di Universitas Sheffield, Allan Pacey mengatakan gambaran itu
menunjukkan bahwa RNA virus Covid- 19 dapat dideteksi dalam sperma dengan
proporsi 16 persen pria dengan infeksi yang dikonfirmasi. Ini membuka
kemungkinan bahwa satu rute infeksi mungkin bisa menular melalui kontak
seksual.

Ahli lainnya, Profesor Richard
Sharpe, dari Universitas Edinburgh, meminta para ilmuwan untuk mencari tahu
berapa lama virus dapat bertahan dalam sperma. Dia menambahkan temuan ini
meningkatkan kemungkinan bahwa Covid-19 juga dapat ditularkan melalui sperma.

Baca Juga :  Mudah Lapar setelah Berolahraga, Apa Penyebabnya?

“Dan dengan demikian melalui
kontak seksual, mungkin termasuk selama pasien sedang dalam fase pemulihan,” ungkap
Prof Richard.

Terpopuler

Artikel Terbaru