WABAH
hepatitis A yang terjadi di Pacitan, Jawa Timur memunculkan keresahan. Bukan
tanpa alasan, pasalnya hampir 1.000 penduduk di daerah tersebut terjangkit
virus tersebut. Ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), Anda harus tahu
kiatnya agar tidak ikut tertular hepatitis A.
Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia sendiri dikabarkan masih melakukan penyelidikan
atas KLB hepatitis A ini. Meski jumlah pasien rawat inap diberitakan menurut,
tetapi Anda (khususnya penduduk Pacitan dan sekitarnya) tetap harus waspada.
Kenali
gejala dan potensi komplikasi hepatitis A
Hepatitis
A adalah salah satu jenis infeksi yang menyebabkan peradangan, gangguan fungsi,
serta kerja organ hati. Penyebabnya adalah virus hepatitis A. Bagi sebagian
orang, infeksi virus ini bisa tidak memberikan gejala apa pun. Namun bagi
sebagian lainnya, gejala bisa muncul dalam waktu beberapa minggu setelah virus
masuk tubuh.
Gejalanya
antara lain:
- Mudah lelah
- Mual muntah
- Rasa tidak nyaman hingga nyeri di perut
kanan atas - Tidak nafsu makan
- Demam
- Gatal seluruh tubuh
- Urine berubah warna menjadi cokelat
gelap - Nyeri sendi
- Mata dan kulit yang menguning.
Meskipun umumnya hepatitis A bisa sembuh dengan sendirinya, tetapi
pada satu atau dua kasus, infeksi hepatitis A bisa berkembang berat dan
menyebabkan kegagalan fungsi hati. Kondisi berat ini umumnya dialami oleh
kelompok lansia dan memiliki riwayat penyakit kronis sebelumnya.
Kondisi berat penyakit hepatitis A ini akan berlangsung hingga
hitungan bulan dan tentunya akan sangat memengaruhi aktivitas. Mengingat adanya
KLB hepatitis A di Pacitan ini, tak ada salahnya untuk ekstra membentengi diri
agar tidak ikut tertular.
Waspadai penularan hepatitis A
Virus hepatitis A sangat mudah berpindah dari orang ke orang
secara fecal-oral (dari tinja ke mulut) di lingkungan yang kebersihannya tidak
terjaga. Misalnya lewat kontaminasi makanan oleh kotoran atau tinja penderita.
Bahkan, hanya dengan kontaminasi ringan saja, virus di dalamnya mampu menulari
orang yang mengonsumsi makanan yang terkontaminasi tersebut.
Dalam
kasus KLB di Pacitan, kontaminasi air diduga kuat menjadi media penyebaran
hepatitis A. Untuk mencegah penularan, ada beberapa langkah yang wajib jadi
perhatian.
Tips agar
tidak tertular hepatitis A
Upaya
pencegahan dan perlindungan diri dari hepatitis A dapat dilakukan dengan
beberapa langkah, yaitu:
- Vaksinasi
Vaksinasi hepatitis A adalah langkah penting untuk mencegah penularan
penyakit. Umumnya, vaksin ini diberikan 2 kali dengan rentang waktu 6
bulan antara suntikan pertama dengan suntikan ke dua. - Menjaga kebersihan diri
Cara
paling sederhana dalam menjaga kebersihan diri adalah dengan membudayakan cuci
tangan secara rutin pada waktu krusial seperti:
- Setelah dari atau menggunakan toilet
- Setelah mengganti popok bayi
- Sebelum menyiapkan bahan makanan
- Sebelum makan
- Ingat, penularan hepatitis A sangat
mudah terjadi di lingkungan yang tidak bersih. Untuk itu, kebersihan
adalah tameng utama untuk menurunkan penularannya.
3.
Menjaga kebersihan makanan dan minuman
- Selain kebersihan diri, kebersihan
makanan dan minuman yang akan dikonsumsi juga tidak boleh diabaikan. Selain
terbungkus dengan baik, pastikan juga:
- Mengupas kulit dan mencuci buah dengan
air matang sebelum memakannya. - Hanya mengonsumsi makanan yang matang
sempurna. - Minum air yang dimasak sempurna atau air
dalam kemasan. - Berkumur saat menyikat gigi hanya dengan
air kemasan atau air yang dimasak sempurna. - Hindari mengonsumsi minuman dengan es
batu yang tidak dapat dipastikan kebersihan dan sumber airnya.
Itulah
beberapa kiat yang bisa Anda lakukan agar tak tertular hepatitis A, seperti
yang tengah mendera warga di Pacitan. Jagalah selalu kebersihan diri,
lingkungan, serta apa pun yang Anda makan atau minum. Jika tidak ingat apakah
pernah mendapatkan vaksin hepatitis A, konsultasikan dengan dokter. Apabila
tubuh terlindungi dengan baik, penyebaran virus pun bisa diredam seminimal
mungkin.(RN/ RVS/klikdokter)