Site icon Prokalteng

Aktif Bergerak atau Rutin Olahraga, Lebih Baik Mana?

aktif-bergerak-atau-rutin-olahraga-lebih-baik-mana

HASIL studi yang dirilis pada Journal of
Applied Physiology menemukan bahwa, mereka yang membatasi gerak langkah mereka,
85 persen dalam 2 pekan, mengalami apa yang disebut dengan penurunan
sensitifitas insulin.

Ketika hal ini terjadi, maka dapat meningkatkan risiko mereka terkena
diabetes di kemudian hari. Hal ini dapat dikaitkan dengan gaya hidup sedentari,
yang lekat dengan mereka yang malas bergerak kesehariannya, dan lebih memilih
menghabiskan hari dengan banyak duduk.

Lalu bagaimana dengan mereka yang rajin berolahraga, apakah hal ini masuk
dalam kategori aktif, meski setelah itu mereka pun banyak menghabiskan hari
dengan duduk-duduk, ketimbang aktif bergerak?

Jawabannya menurut pakar bernama Peter Katzmarzyk, Ph.D, adalah tentu
tidak. Menurut dia orang yang masuk dalam kategori aktif, adalah mereka yang
menghabiskan harinya dengan banyak bergerak, namun tidak terbatas hanya pada
olahraga rutin saja.

“Meski mereka rajin berolaraga namun jika menghabiskan waktu dengan banyak
duduk, maka mereka tidak secara penuh menjalani hidup aktif,” kata dia.

Pernyataan Karzmarzyk juga diperkuat oleh sebuah laporan yang dirilis oleh
penelitian yang dilakukan University of Missouri, AS. Disebutkan bahwa mereka
yang bergerak secara aktif dalam kesehariannya, meski tidak melakukan aktifitas
olahraga, membakar lebih banyak kalori, di bandingkan mereka aktif melakukan
jogging 35 mil per pekannya, namun tidak banyak bergerak dalam kesehariannya.(ruf/fin/kpc)

Exit mobile version