26.2 C
Jakarta
Tuesday, April 1, 2025

Suplemen Menyeimbangkan Kebutuhan Gizi, Jangan Dikonsumsi Tiap Hari

Selain masker dan hand
sanitizer, kini suplemen juga naik daun. Tak sedikit yang mengonsumsi
multivitamin dan immune booster setiap hari. Diharapkan, imunitas kuat dan
penyakit pun enggan bersarang.

Ada yang punya kebiasaan
mengonsumsi vitamin setiap hari? Sejak pandemi, multivitamin dianggap seperti
obat sehingga wajib diminum setiap hari. Padahal, menurut dr Gordon Jaya
Pranata, belum ada riset yang membuktikan bahwa ada produk multivitamin
spesifik yang mampu meningkatkan imunitas. ”Sistem imun kita kompleks dan tidak
cuma dipengaruhi asupan suplemen,” ungkapnya.

Dokter RSIA Kendangsari MERR
itu menjelaskan, secara prinsip, tubuh tidak memproduksi vitamin. Karena
itulah, suplai zat tersebut penting. ”Vitamin membantu metabolisme dan
mendukung sistem imun bekerja baik. Tapi, kebutuhannya amat kecil, mikro,” kata
Gordon.

Dia menuturkan, kebutuhan
itu bisa dipenuhi lewat konsumsi sayur dan buah. Suplemen pun bersifat
opsional. Gordon mencontohkan, kebutuhan vitamin C per hari mencapai 65–90 mg.
Jumlah tersebut bisa dipenuhi dengan konsumsi dua buah jeruk. Atau di-cover
dengan konsumsi sumber vitamin C lain seperti brokoli, sayuran berdaun hijau,
dan tomat. Angka kebutuhan harian itu jauh lebih rendah daripada suplemen
vitamin C –yang biasa mengandung 500 hingga 1.000 mg. ”Kalau mau mengonsumsi
suplemen tadi, boleh. Tapi, jangan tiap hari,” tuturnya.

Baca Juga :  Waduh! Pria yang Terjangkit Corona Bisa Mandul

Alumnus Universitas Hang
Tuah, Surabaya, tersebut mengungkapkan bahwa suplemen idealnya dikonsumsi
ketika kebutuhan harian tidak terpenuhi. Atau, tubuh kurang fit karena gejala
sakit atau kelelahan akibat padatnya aktivitas. ”Vitamin C bisa mengurangi
gejala dan durasi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),” terang Gordon.

Dia menyatakan, suplemen
berfungsi menyeimbangkan kebutuhan gizi. Gordon menambahkan, selain lewat pola
makan, kekebalan tubuh juga wajib didukung aktivitas fisik yang cukup. Olahraga
ringan hingga sedang membuat metabolisme tubuh bekerja lebih baik.

Hormon endorfin, yang memicu
perasaan positif dan mengurangi rasa sakit, naik. Peredaran darah juga lancar.
Imunitas lebih kuat dan tubuh pun terasa nyaman.

Dokter yang juga menjabat
kepala IGD RSIA Kendangsari MERR itu menegaskan, konsumsi suplemen bukan jalan
pintas. ”Jangan karena malas makan sayur dan buah, malas olahraga, lalu
konsumsi suplemen biar sistem imun kuat,” tegas Gordon. Sebab, kuatnya imunitas
didukung gaya hidup yang baik.

YUK, BIJAK KONSUMSI SUPLEMEN

PILIH SESUAI KEBUTUHAN

Di pasaran, ada multivitamin
dan suplemen khusus anak-anak, ibu hamil, hingga lansia. Pilih yang paling
sesuai dengan kebutuhan saat itu.

Baca Juga :  Kenali 4 Jenis Mata Panda dan Cara Mengatasinya

JANGAN ATUR DOSIS SENDIRI

”Buat dewasa, suplemennya
satu tablet. Nanti adik dikasih separo aja.” Jangan lakukan hal itu ya! Sebab,
kebutuhan vitamin dan mineral setiap tahapan usia itu berbeda. Komposisinya pun
berbeda.

CERMAT SEIMBANGKAN KEBUTUHAN

Dalam memenuhi kebutuhan
mikronutrien, perhatikan pula unsur lainnya. Jangan sampai konsumsi vitamin C
1.000 mg, tetapi kebutuhan vitamin lainnya tidak tercukupi.

CUKUP MINUM

Konsumsi multivitamin dosis
tinggi, apalagi yang frekuensinya sering, perlu diimbangi dengan minum air
putih yang cukup. Tujuannya, mencegah pembentukan batu ginjal.

KONSULTASIKAN DENGAN DOKTER

Untuk lansia atau
orang-orang dengan penyakit metabolik (diabetes, hipertensi) yang rutin minum
obat, konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen.

AGAR SUPLEMEN TEPAT GUNA

Baca label petunjuk konsumsi
(dosis, dikonsumsi sebelum atau setelah makan).

Cek efek samping di label.
Terutama jika multivitamin dikonsumsi bersamaan dengan obat.

Baca komposisi suplemen.
Siapa tahu, vitamin yang akan dibeli ternyata mengandung alergen.

Simpan sesuai dengan
petunjuk. Bila harus disimpan di tempat teduh atau di suhu ruang, ikuti. Sebab,
penyimpanan yang tidak baik bisa berpotensi merusak kandungan maupun fisik
suplemen.

Selain masker dan hand
sanitizer, kini suplemen juga naik daun. Tak sedikit yang mengonsumsi
multivitamin dan immune booster setiap hari. Diharapkan, imunitas kuat dan
penyakit pun enggan bersarang.

Ada yang punya kebiasaan
mengonsumsi vitamin setiap hari? Sejak pandemi, multivitamin dianggap seperti
obat sehingga wajib diminum setiap hari. Padahal, menurut dr Gordon Jaya
Pranata, belum ada riset yang membuktikan bahwa ada produk multivitamin
spesifik yang mampu meningkatkan imunitas. ”Sistem imun kita kompleks dan tidak
cuma dipengaruhi asupan suplemen,” ungkapnya.

Dokter RSIA Kendangsari MERR
itu menjelaskan, secara prinsip, tubuh tidak memproduksi vitamin. Karena
itulah, suplai zat tersebut penting. ”Vitamin membantu metabolisme dan
mendukung sistem imun bekerja baik. Tapi, kebutuhannya amat kecil, mikro,” kata
Gordon.

Dia menuturkan, kebutuhan
itu bisa dipenuhi lewat konsumsi sayur dan buah. Suplemen pun bersifat
opsional. Gordon mencontohkan, kebutuhan vitamin C per hari mencapai 65–90 mg.
Jumlah tersebut bisa dipenuhi dengan konsumsi dua buah jeruk. Atau di-cover
dengan konsumsi sumber vitamin C lain seperti brokoli, sayuran berdaun hijau,
dan tomat. Angka kebutuhan harian itu jauh lebih rendah daripada suplemen
vitamin C –yang biasa mengandung 500 hingga 1.000 mg. ”Kalau mau mengonsumsi
suplemen tadi, boleh. Tapi, jangan tiap hari,” tuturnya.

Baca Juga :  Waduh! Pria yang Terjangkit Corona Bisa Mandul

Alumnus Universitas Hang
Tuah, Surabaya, tersebut mengungkapkan bahwa suplemen idealnya dikonsumsi
ketika kebutuhan harian tidak terpenuhi. Atau, tubuh kurang fit karena gejala
sakit atau kelelahan akibat padatnya aktivitas. ”Vitamin C bisa mengurangi
gejala dan durasi infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),” terang Gordon.

Dia menyatakan, suplemen
berfungsi menyeimbangkan kebutuhan gizi. Gordon menambahkan, selain lewat pola
makan, kekebalan tubuh juga wajib didukung aktivitas fisik yang cukup. Olahraga
ringan hingga sedang membuat metabolisme tubuh bekerja lebih baik.

Hormon endorfin, yang memicu
perasaan positif dan mengurangi rasa sakit, naik. Peredaran darah juga lancar.
Imunitas lebih kuat dan tubuh pun terasa nyaman.

Dokter yang juga menjabat
kepala IGD RSIA Kendangsari MERR itu menegaskan, konsumsi suplemen bukan jalan
pintas. ”Jangan karena malas makan sayur dan buah, malas olahraga, lalu
konsumsi suplemen biar sistem imun kuat,” tegas Gordon. Sebab, kuatnya imunitas
didukung gaya hidup yang baik.

YUK, BIJAK KONSUMSI SUPLEMEN

PILIH SESUAI KEBUTUHAN

Di pasaran, ada multivitamin
dan suplemen khusus anak-anak, ibu hamil, hingga lansia. Pilih yang paling
sesuai dengan kebutuhan saat itu.

Baca Juga :  Kenali 4 Jenis Mata Panda dan Cara Mengatasinya

JANGAN ATUR DOSIS SENDIRI

”Buat dewasa, suplemennya
satu tablet. Nanti adik dikasih separo aja.” Jangan lakukan hal itu ya! Sebab,
kebutuhan vitamin dan mineral setiap tahapan usia itu berbeda. Komposisinya pun
berbeda.

CERMAT SEIMBANGKAN KEBUTUHAN

Dalam memenuhi kebutuhan
mikronutrien, perhatikan pula unsur lainnya. Jangan sampai konsumsi vitamin C
1.000 mg, tetapi kebutuhan vitamin lainnya tidak tercukupi.

CUKUP MINUM

Konsumsi multivitamin dosis
tinggi, apalagi yang frekuensinya sering, perlu diimbangi dengan minum air
putih yang cukup. Tujuannya, mencegah pembentukan batu ginjal.

KONSULTASIKAN DENGAN DOKTER

Untuk lansia atau
orang-orang dengan penyakit metabolik (diabetes, hipertensi) yang rutin minum
obat, konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi suplemen.

AGAR SUPLEMEN TEPAT GUNA

Baca label petunjuk konsumsi
(dosis, dikonsumsi sebelum atau setelah makan).

Cek efek samping di label.
Terutama jika multivitamin dikonsumsi bersamaan dengan obat.

Baca komposisi suplemen.
Siapa tahu, vitamin yang akan dibeli ternyata mengandung alergen.

Simpan sesuai dengan
petunjuk. Bila harus disimpan di tempat teduh atau di suhu ruang, ikuti. Sebab,
penyimpanan yang tidak baik bisa berpotensi merusak kandungan maupun fisik
suplemen.

Terpopuler

Artikel Terbaru