30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Terapi Sel Punca Dikembangkan Untuk Cegah Kematian Pada Pasien Covid-1

Sel
punca atau stemcell selama ini sudah dikenal untuk perawatan kecantikan atau
berbagai penyakit. Ternyata stemcell juga dikembangkan untuk pengobatan dan
perawatan pasien Covid-19.

Daewoong
Pharmaceutical, perusahaan di Korea Selatan melirik Indonesia untuk
pengembangan tiga jenis perawatan Covid-19. Diperkirakan akan rampung pada
tahun 2021 dan akan mendistribusikannya ke lembaga medis/kesehatan.

“Per
bulan September 2020, jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai lebih
dari 30 juta dengan jumlah kematian yang meningkat sekitar satu juta. Namun,
hingga saat ini, perawatan atau vaksin yang jelas belum dikembangkan dan
tersedia,” kata CEO Daewoong Pharmaceutical Sengho Jeon dalam sebuah webinar.

Akan
ada tiga jenis perawatan Covid-19 seperti Camostat, Niclosamide (DWRX2003), dan
perawatan sel punca (DWP710). Semua tindakan dapat dilakukan tenaga kesehatan
yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.

Baca Juga :  Tips Mengenakan Masker Wajah dan Tetap Bebas Jerawat

Cara
kerjanya, diyakini bisa merawat pasien bergejala ringan dan sedang, yang melingkupi
80 persen dari seluruh pasien Covid-19. Sebagai obat oral, produk berbahan
Camostat dapat diresepkan dan dilakukan di mana saja sehingga pasien tidak
perlu dirawat inap. Saat ini Fostar sedang menjalani uji klinis fase 2 di
Meksiko serta di Korea.

DWRX2003
merupakan perawatan Covid-19 yang menggunakan Niclosamide dengan komponen
anthelmintik. Berdasarkan penelitian Niclosamide telah terbukti memiliki efek
antivirus yang lebih unggul dibandingkan dengan Remdesivir atau Chloroquine,
namun efektivitasnya (drug bioavailability) dapat menurun apabila diberikan
sebagai obat oral.

DWRX2003
dikembangkan untuk menggantikan obat oral..Saat ini uji klinis fase 1 telah
diajukan di Korea, di India dan Filipina uji klinis dilakukan kepada orang yang
sehat dan pasien.

Baca Juga :  Hari Jantung Sedunia, Ternyata Tes Darah Bisa Deteksi Gejala Serangan Jantung

Perawatan
sel punca DWP710 juga sedang dikembangkan untuk perawatan Sindrom Gangguan
Pernapasan Akut (ARDS) dengan tingkat kematian pasien Covid-19 sebesar 40
persen. Uji klinis Fase 1 sedang dilakukan di Indonesia untuk mengatasi gejala
dispnea dan mengurangi tingkat kematian dengan efek kekebalan dan mengendalikan
inflamasi pada pasien dengan menggunakan sel punca.

Untuk
perawatan berbasis sel punca, peneliti akan menyelesaikan uji klinis dan
mendapatkan persetujuan Izin Penggunaan Darurat 
(EUA) tahun depan dan menyediakannya untuk masyarakat Indonesia. “Kami
akan mengembangkan pengobatan perawatan Covid-19 sambil menunggu vaksin
tersedia,” katanya. (*)

Sel
punca atau stemcell selama ini sudah dikenal untuk perawatan kecantikan atau
berbagai penyakit. Ternyata stemcell juga dikembangkan untuk pengobatan dan
perawatan pasien Covid-19.

Daewoong
Pharmaceutical, perusahaan di Korea Selatan melirik Indonesia untuk
pengembangan tiga jenis perawatan Covid-19. Diperkirakan akan rampung pada
tahun 2021 dan akan mendistribusikannya ke lembaga medis/kesehatan.

“Per
bulan September 2020, jumlah kasus Covid-19 yang terkonfirmasi mencapai lebih
dari 30 juta dengan jumlah kematian yang meningkat sekitar satu juta. Namun,
hingga saat ini, perawatan atau vaksin yang jelas belum dikembangkan dan
tersedia,” kata CEO Daewoong Pharmaceutical Sengho Jeon dalam sebuah webinar.

Akan
ada tiga jenis perawatan Covid-19 seperti Camostat, Niclosamide (DWRX2003), dan
perawatan sel punca (DWP710). Semua tindakan dapat dilakukan tenaga kesehatan
yang dapat disesuaikan dengan kondisi pasien.

Baca Juga :  Tips Mengenakan Masker Wajah dan Tetap Bebas Jerawat

Cara
kerjanya, diyakini bisa merawat pasien bergejala ringan dan sedang, yang melingkupi
80 persen dari seluruh pasien Covid-19. Sebagai obat oral, produk berbahan
Camostat dapat diresepkan dan dilakukan di mana saja sehingga pasien tidak
perlu dirawat inap. Saat ini Fostar sedang menjalani uji klinis fase 2 di
Meksiko serta di Korea.

DWRX2003
merupakan perawatan Covid-19 yang menggunakan Niclosamide dengan komponen
anthelmintik. Berdasarkan penelitian Niclosamide telah terbukti memiliki efek
antivirus yang lebih unggul dibandingkan dengan Remdesivir atau Chloroquine,
namun efektivitasnya (drug bioavailability) dapat menurun apabila diberikan
sebagai obat oral.

DWRX2003
dikembangkan untuk menggantikan obat oral..Saat ini uji klinis fase 1 telah
diajukan di Korea, di India dan Filipina uji klinis dilakukan kepada orang yang
sehat dan pasien.

Baca Juga :  Hari Jantung Sedunia, Ternyata Tes Darah Bisa Deteksi Gejala Serangan Jantung

Perawatan
sel punca DWP710 juga sedang dikembangkan untuk perawatan Sindrom Gangguan
Pernapasan Akut (ARDS) dengan tingkat kematian pasien Covid-19 sebesar 40
persen. Uji klinis Fase 1 sedang dilakukan di Indonesia untuk mengatasi gejala
dispnea dan mengurangi tingkat kematian dengan efek kekebalan dan mengendalikan
inflamasi pada pasien dengan menggunakan sel punca.

Untuk
perawatan berbasis sel punca, peneliti akan menyelesaikan uji klinis dan
mendapatkan persetujuan Izin Penggunaan Darurat 
(EUA) tahun depan dan menyediakannya untuk masyarakat Indonesia. “Kami
akan mengembangkan pengobatan perawatan Covid-19 sambil menunggu vaksin
tersedia,” katanya. (*)

Terpopuler

Artikel Terbaru