27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

CDC AS Temukan Gejala Baru Covid-19 Pada Orang Dewasa

Gejala
Covid-19 yang paling umum adalah batuk, demam dan sesak napas. Umumnya gejala
itu dialami oleh orang dewasa. Tapi akhir-akhir ini, gejala pada pasien dewasa
juga mirip-mirip apa yang dialami oleh pasien anak.

Pusat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menemukan, orang
dewasa terkadang dapat menderita gejala berbahaya yang menyerupai sindrom
inflamasi pada anak-anak. Mereka menyebutnya sindrom inflamasi multisistem pada
orang dewasa atau MIS-A. Dan mengatakan ini mirip dengan sindrom inflamasi
multisistem pada anak-anak atau MIS-C.

Seperti
MIS-C, MIS-A tidak jelas apakah terkait dengan virus Korona dan penderita
mungkin tidak menunjukkan gejala lain yang mengarah ke infeksi Covid-19. Tetapi
MIS-A telah menewaskan setidaknya 3 pasien yang tercatat dan mirip dengan
Covid-19.

“Secara
tidak proporsional menyerang ras dan etnis minoritas,” kata tim CDC seperti
dilansir dari CNN, Minggu (4/10).

Seorang
pria kulit hitam yang tinggal di Florida menderita telinga berdenging, muntah,
dan nyeri dada. Dia dinyatakan negatif untuk Covid-19 ketika dia dirawat di
rumah sakit. Namun belakangan dia dinyatakan meninggal pada usia 46 tahun.

Baca Juga :  Benarkah Pasta Gigi Ampuh Mengatasi Jerawat?

Sementara
gejala MIS-C telah mempengaruhi beberapa ratus anak di seluruh dunia dan jika
ditangani dengan segera, anak-anak akan pulih. Gejalanya menyebabkan peradangan
umum tetapi pasien biasanya tidak menunjukkan gejala klasik virus Korona.

Tes
darah menunjukkan bahwa MIS-C dapat berkembang berminggu-minggu setelah seorang
anak pulih dari infeksi virus Korona. Kondisi ini biasanya kasus yang
menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Tim
CDC menggambarkan ada 27 orang dewasa berusia 21 hingga 50 tahun memiliki
sindrom serupa. Sebagian besar mengalami peradangan ekstrem di seluruh tubuh
dan kerusakan organ, seperti jantung, hati, dan ginjal, tetapi tidak di
paru-paru.

“Kondisi
ini umumnya disertai dengan kegagalan pernapasan,” tulis mereka dalam laporan
mingguan CDC.

Pasien
yang dijelaskan di sini memiliki gejala pernapasan minimal, hipoksemia (oksigen
darah rendah), atau kelainan radiografi. Sepertiga dari 27 pasien dinyatakan
negatif untuk infeksi virus Korona aktif. Namun ternyata, mereka dinyatakan
positif antibodi. Kondisi ini artinya, mengindikasikan mereka pernah terinfeksi
di masa lalu.

Baca Juga :  7 Hoax Seputar Penyebaran Virus Korona

“Dokter
dan departemen kesehatan harus mempertimbangkan MIS-A pada orang dewasa dengan
tanda dan gejala yang sesuai,” tim menyarankan.

Gejala
berupa demam yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, pasien dada dan detak
jantung tidak teratur, bukti disfungsi jantung, gejala gastrointestinal dan
ruam. Sinar-X dapat menunjukkan peradangan paru-paru meskipun pasien tidak
menunjukkan gejala

CDC
mengatakan 10 dari 27 pasien membutuhkan perawatan intensif, tiga diintubasi
dan tiga meninggal. Pada dua orang dewasa muda, gejala pertama mereka adalah
stroke berat.

“Pasien
ini mungkin tidak memiliki SARS-CoV-2 PCR positif atau hasil tes antigen, dan
tes antibodi mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi infeksi SARS-CoV-2
sebelumnya,” jelas CDC.

Gejala
Covid-19 yang paling umum adalah batuk, demam dan sesak napas. Umumnya gejala
itu dialami oleh orang dewasa. Tapi akhir-akhir ini, gejala pada pasien dewasa
juga mirip-mirip apa yang dialami oleh pasien anak.

Pusat
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat menemukan, orang
dewasa terkadang dapat menderita gejala berbahaya yang menyerupai sindrom
inflamasi pada anak-anak. Mereka menyebutnya sindrom inflamasi multisistem pada
orang dewasa atau MIS-A. Dan mengatakan ini mirip dengan sindrom inflamasi
multisistem pada anak-anak atau MIS-C.

Seperti
MIS-C, MIS-A tidak jelas apakah terkait dengan virus Korona dan penderita
mungkin tidak menunjukkan gejala lain yang mengarah ke infeksi Covid-19. Tetapi
MIS-A telah menewaskan setidaknya 3 pasien yang tercatat dan mirip dengan
Covid-19.

“Secara
tidak proporsional menyerang ras dan etnis minoritas,” kata tim CDC seperti
dilansir dari CNN, Minggu (4/10).

Seorang
pria kulit hitam yang tinggal di Florida menderita telinga berdenging, muntah,
dan nyeri dada. Dia dinyatakan negatif untuk Covid-19 ketika dia dirawat di
rumah sakit. Namun belakangan dia dinyatakan meninggal pada usia 46 tahun.

Baca Juga :  Benarkah Pasta Gigi Ampuh Mengatasi Jerawat?

Sementara
gejala MIS-C telah mempengaruhi beberapa ratus anak di seluruh dunia dan jika
ditangani dengan segera, anak-anak akan pulih. Gejalanya menyebabkan peradangan
umum tetapi pasien biasanya tidak menunjukkan gejala klasik virus Korona.

Tes
darah menunjukkan bahwa MIS-C dapat berkembang berminggu-minggu setelah seorang
anak pulih dari infeksi virus Korona. Kondisi ini biasanya kasus yang
menyebabkan gejala ringan atau tanpa gejala sama sekali.

Tim
CDC menggambarkan ada 27 orang dewasa berusia 21 hingga 50 tahun memiliki
sindrom serupa. Sebagian besar mengalami peradangan ekstrem di seluruh tubuh
dan kerusakan organ, seperti jantung, hati, dan ginjal, tetapi tidak di
paru-paru.

“Kondisi
ini umumnya disertai dengan kegagalan pernapasan,” tulis mereka dalam laporan
mingguan CDC.

Pasien
yang dijelaskan di sini memiliki gejala pernapasan minimal, hipoksemia (oksigen
darah rendah), atau kelainan radiografi. Sepertiga dari 27 pasien dinyatakan
negatif untuk infeksi virus Korona aktif. Namun ternyata, mereka dinyatakan
positif antibodi. Kondisi ini artinya, mengindikasikan mereka pernah terinfeksi
di masa lalu.

Baca Juga :  7 Hoax Seputar Penyebaran Virus Korona

“Dokter
dan departemen kesehatan harus mempertimbangkan MIS-A pada orang dewasa dengan
tanda dan gejala yang sesuai,” tim menyarankan.

Gejala
berupa demam yang berlangsung selama 24 jam atau lebih, pasien dada dan detak
jantung tidak teratur, bukti disfungsi jantung, gejala gastrointestinal dan
ruam. Sinar-X dapat menunjukkan peradangan paru-paru meskipun pasien tidak
menunjukkan gejala

CDC
mengatakan 10 dari 27 pasien membutuhkan perawatan intensif, tiga diintubasi
dan tiga meninggal. Pada dua orang dewasa muda, gejala pertama mereka adalah
stroke berat.

“Pasien
ini mungkin tidak memiliki SARS-CoV-2 PCR positif atau hasil tes antigen, dan
tes antibodi mungkin diperlukan untuk mengonfirmasi infeksi SARS-CoV-2
sebelumnya,” jelas CDC.

Terpopuler

Artikel Terbaru