PROKALTENG.CO – Dalam hal buah jeruk, jeruk nipis adalah favorit. Baik
dimakan sebagai buah, digunakan dalam berbagai hidangan, atau dikonsumsi
sebagai jus, semua orang menikmati buah ini.
Bahkan sekarang, jeruk nipis juga
digunakan sebagai pengobatan untuk menghilangkan jerawat.
Lantas, benarkah menggunakan
jeruk nipis merupakan cara yang aman dan efektif untuk menghilangkan jerawat
dengan cepat?
Jawabannya, semua makanan bisa
menyebabkan alergi, termasuk jeruk nipis.
Menurut laman Genpi.co, buah yang satu ini bisa memicu
gejala alergi, seperti pembengkakan, gatal-gatal, dan kemerahan pada kulit.
Kondisi ini bisa saja muncul
ketika Anda mengoleskan jeruk nipis ke kulit sebagai cara untuk menghilangkan
jerawat atau saat meminumnya.
Untuk menghindari alergi akibat
jeruk nipis, coba lakukan tes alergi terlebih dahulu. Tes ini bisa dilakukan
dengan mengoleskan sari jeruk nipis ke lengan bawah. Kemudian, diamkan selama
kurang lebih 24 jam dan lihat reaksinya.
Jika tidak ada reaksi negatif
seperti gatal atau kemerahan pada kulit, tandanya Anda tidak alergi terhadap
buah yang satu ini.
Selain itu, dalam beberapa kasus,
mengoleskan jeruk nipis langsung ke kulit juga bisa membuatnya lebih sensitif
terhadap sinar matahari. Akibatnya, kulit bisa mengalami peradangan atau yang
dikenal dengan istilah phytophotodermatitis.
Phytophotodermatitis biasanya muncul 24 jam setelah paparan dan
memuncak antara 48 sampai 72 jam kemudian.
Gejala yang muncul bisa ringan,
bisa juga berat, saat Anda mencoba cara alami ini untuk menghilangkan jerawat
dengan jeruk nipis.
Adapun berbagai reaksi yang
mungkin muncul, yaitu area terbakar yang cukup luas, sensasi terbakar atau
panas pada kulit, gatal pada kulit, kemerahan, dan peradangan pada kulit.
Ketika gejala-gejala ini mereda setelah 7 sampai 14 hari, kulit akan mengalami hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi adalah kondisi terjadi saat area kulit tertentu
lebih gelap dari sekitarnya.
Fase ini biasanya bisa
berlangsung selama beberapa minggu atau bulan. Namun, tidak semua orang
mengalami hal ini.
Anda juga bisa mengalami reaksi
peradangan yang sangat ringan setelah terpapar sinar matahari. Hiperpigmentasi jadi salah satu tanda
utama mereka mengalami phytophotodermatitis.