Penyakit
Covid-19 dengan gejala yang tak kunjung sembuh atau berkepanjangan bisa membuat
organ pasien rusak. Long Covid menyebabkan kerusakan organ pada orang yang
lebih muda menurut sebuah penelitian.
Studi
kecil yang melibatkan 201 orang menunjukkan hampir 70 persen relawan mengalami
kerusakan pada satu atau lebih organ, termasuk jantung dan paru-paru. Penemuan
ini telah dirilis Pusat Kesehatan Inggris (NHS).
Menurut
perkiraan, Long Covid saat ini berdampak pada sekitar 60 ribu orang Inggris
yang mengalami kelelahan, sesak napas, dan nyeri empat bulan setelah mengalami
infeksi awal Covid-19. Temuan terbaru ini diambil dari studi COVERSCAN yang
mempelajari dengan cermat efek Long Covid selama dua tahun pada orang yang
dianggap pasien berisiko rendah.
Dari
201 relawan, 197 mengatakan mereka kelelahan, 176 mengalami nyeri otot, dan 166
mengalami sakit kepala biasa. Berbicara kepada surat kabar The Guardian,
peneliti Profesor Amitav Banerjee, seorang ahli jantung dan profesor ilmu data
klinis di University College London, mengatakan kabar baiknya adalah bahwa
gangguan organ tersebut ringan. Namun pada beberapa gangguan, sebanyak 25
persen mempengaruhi dua atau lebih organ.
“Ini
menarik karena kami perlu tahu apakah kondisi ini berlanjut atau membaik. Atau
apakah lebih buruk,†ujarnya seperti dilansir dari Diabetes.co.uk, Rabu (2/12).
Dalam
beberapa kasus, tim peneliti mampu mencocokkan gejalanya dengan organ yang
telah rusak. Pasien Long Covid mengalami sesak napas kadang-kadang berkorelasi
dengan kerusakan jantung atau paru-paru. Sedangkan gangguan hati atau pankreas
dikaitkan dengan gejala gastrointestinal.
“Penelitian
ini menjelaskan beberapa gejala dan penyakit lainnya,†kata Profesor Banerjee.