33 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Cegah Komplikasi, Keluarga Penentu Pola Makan Disiplin Pasien Diabetes

Pasien
diabetes bisa berhasil mengendalikan kadar gula darahnya dan tergantung
dukungan keluarga sebagai pendamping atau pengasuh/caregiver. Sebab pasien
diabetes wajib mematuhi 3J yakni jumlah, jenis, dan jam makannya.

Dalam
mini edukasi Diabetasol di seluruh Indonesia, dari 10.802 orang peserta di 21
kota besar yang terdiri dari diabetesi dan anggota keluarga, siap memberi
diabetesi penanganan pertama, maupun memotivasi diabetesi untuk tetap hidup
sehat dan mencegah risiko komplikasi diabetes. Apalagi di tengah situasi
pandemi.

“Upaya
kita bersama menurunkan angka kematian maupun risiko komplikasi diabetes sangat
terkait dengan kepatuhan dan kedisiplinan diabetesi menjalankan gaya hidup dan
pola makan sehat dengan asupan nutrisi yang memadai bagi penyandang diabetes.
Dukungan keluarga sangat penting agar diabetesi bersedia mengubah gaya hidup
agar lebih sehat,” kata Director of Special Needs and Healthy Lifestyle
Nutrition KALBE Nutritional, Tunghadi Indra dalam webinar ‘Diabetasol dan Pola
Makan Diabetes’ baru-baru ini.

Orang
lanjut usia dan dengan penyakit penyerta seperti penyakit diabetes lebih rentan
mengalami risiko komplikasi bila terinfeksi Covid-19. Menurut data Satgas
Penanganan Covid-19, diabetes adalah penyakit penyerta atau komorbid kedua
terbanyak di Indonesia.

Kehadiran
pandemi Covid-19 membuat sejumlah aktivitas manajemen diabetes menjadi
terhambat hampir di seluruh Indonesia. Misalnya senam diabetes,
pertemuan-pertemuan edukasi diabetes, bahkan konsultasi tatap muka antara
dokter dengan diabetesi juga menjadi hal yang menjadi semakin sulit dilakukan.
Di sinilah peran keluarga sebagai caregiver menjadi penentu dalam keberhasilan
manajemen diabetes di masa pandemi.

Baca Juga :  6 Kiat Memenuhi Nutrisi setelah Olahraga

“Kondisi
pandemi mengharuskan penyandang diabetes lebih waspada dan berhati-hati untuk
menjaga gula darahnya,” papar Tunghadi.

Riset
American Diabetes Association pada tahun 2019 yang melibatkan 5 ribu responden
orang dewasa penyandang diabetes mengungkap pentingnya peran keluarga, teman,
dan kerabat dalam meningkatkan kesejahteraan dan manajemen diri para diabetesi.
Dalam hal ini, anggota keluarga diharapkan sadar untuk menjalankan peran dan
tanggung jawab khusus dalam pengelolaan penyakit diabetes.

Keluarga
dapat memberi berbagai bentuk dukungan langsung, seperti membantu menyuntik
insulin, serta dukungan sosial dan emosional dalam membantu diabetesi menjalani
kehidupan sehari-hari. Anggota keluarga juga memiliki pengaruh signifikan pada
kesejahteraan psikologis diabetesi, dukungan dalam penerapan pola makan,
olahraga, dan rekomendasi perawatan medis bagi diabetesi.

Ketua
PERSADIA Nasional Periode 2017-2020 dan konsultan endokrin metabolik RS DR.
Soetomo Surabaya Prof. Dr. dr. Agung Pranoto, M. Kes., SpPD., K-EMD., FINASIM
mengatakan sebenarnya ajakan agar keluarga lebih proaktif menjalankan peran
sebagai caregiver telah dimulai sejak dua tahun lalu.

“Awalnya
keluarga diundang datang karena tingkat risiko yang lebih tinggi daripada orang
lain, maka begitu diabetesi terdeteksi, keluarga harus mengerti soal deteksi
dini,” sebut Prof Agung.

Baca Juga :  Peneliti Ungkap Seseorang Tak Tertular Covid-19 Kembali dalam 6 Bulan

“Sesudah
menjalani pemeriksaan awal, biasanya kami sudah bisa menggugah kesadaran
keluarga untuk membantu penyandang diabetes mengubah gaya hidup dan pola
konsumsi yang lebih sehat agar tetap produktif dan terhindar dari risiko
komplikasi diabetes,” imbuhnya.

Keluarga
perlu mendorong diabetesi agar tetap aktif secara fisik, berolahraga sesuai
kemampuan, mengonsumsi obat secara rutin sesuai petunjuk dokter dan mematuhi
pola makannya dengan teratur dan disiplin. Selain itu, keluarga dan pengasuh
perlu secara rutin memeriksa dan mencatat gula darah penyandang diabetes untuk
mengetahui pola-polanya. Dengan demikian, dapat diketahui apakah perawatan
diabetes yang dilakukan sudah sesuai atau perlu ada perubahan.

Caregiver
harus mampu berada di depan melatih gaya hidup baru pada diabetesi, harus bisa
berada di samping sebagai teman dan partner dalam mengubah gaya hidup, serta
dari belakang menjadi pendorong motivasi diabetesi untuk patuh dan disiplin.
Salah satu contoh adalah saat menyusun pilihan makanan yang sehat dan rencana
makan yang ramah diabetes dengan beragam makanan.

Sehingga
membantu memastikan diabetesi mendapatkan jumlah protein, lemak, dan
karbohidrat yang tepat, serta terhindar dari rasa bosan. Tak kalah penting bagi
diabetesi untuk bersama-sama teman atau keluarga menjalani gaya hidup lebih
sehat.

Pasien
diabetes bisa berhasil mengendalikan kadar gula darahnya dan tergantung
dukungan keluarga sebagai pendamping atau pengasuh/caregiver. Sebab pasien
diabetes wajib mematuhi 3J yakni jumlah, jenis, dan jam makannya.

Dalam
mini edukasi Diabetasol di seluruh Indonesia, dari 10.802 orang peserta di 21
kota besar yang terdiri dari diabetesi dan anggota keluarga, siap memberi
diabetesi penanganan pertama, maupun memotivasi diabetesi untuk tetap hidup
sehat dan mencegah risiko komplikasi diabetes. Apalagi di tengah situasi
pandemi.

“Upaya
kita bersama menurunkan angka kematian maupun risiko komplikasi diabetes sangat
terkait dengan kepatuhan dan kedisiplinan diabetesi menjalankan gaya hidup dan
pola makan sehat dengan asupan nutrisi yang memadai bagi penyandang diabetes.
Dukungan keluarga sangat penting agar diabetesi bersedia mengubah gaya hidup
agar lebih sehat,” kata Director of Special Needs and Healthy Lifestyle
Nutrition KALBE Nutritional, Tunghadi Indra dalam webinar ‘Diabetasol dan Pola
Makan Diabetes’ baru-baru ini.

Orang
lanjut usia dan dengan penyakit penyerta seperti penyakit diabetes lebih rentan
mengalami risiko komplikasi bila terinfeksi Covid-19. Menurut data Satgas
Penanganan Covid-19, diabetes adalah penyakit penyerta atau komorbid kedua
terbanyak di Indonesia.

Kehadiran
pandemi Covid-19 membuat sejumlah aktivitas manajemen diabetes menjadi
terhambat hampir di seluruh Indonesia. Misalnya senam diabetes,
pertemuan-pertemuan edukasi diabetes, bahkan konsultasi tatap muka antara
dokter dengan diabetesi juga menjadi hal yang menjadi semakin sulit dilakukan.
Di sinilah peran keluarga sebagai caregiver menjadi penentu dalam keberhasilan
manajemen diabetes di masa pandemi.

Baca Juga :  6 Kiat Memenuhi Nutrisi setelah Olahraga

“Kondisi
pandemi mengharuskan penyandang diabetes lebih waspada dan berhati-hati untuk
menjaga gula darahnya,” papar Tunghadi.

Riset
American Diabetes Association pada tahun 2019 yang melibatkan 5 ribu responden
orang dewasa penyandang diabetes mengungkap pentingnya peran keluarga, teman,
dan kerabat dalam meningkatkan kesejahteraan dan manajemen diri para diabetesi.
Dalam hal ini, anggota keluarga diharapkan sadar untuk menjalankan peran dan
tanggung jawab khusus dalam pengelolaan penyakit diabetes.

Keluarga
dapat memberi berbagai bentuk dukungan langsung, seperti membantu menyuntik
insulin, serta dukungan sosial dan emosional dalam membantu diabetesi menjalani
kehidupan sehari-hari. Anggota keluarga juga memiliki pengaruh signifikan pada
kesejahteraan psikologis diabetesi, dukungan dalam penerapan pola makan,
olahraga, dan rekomendasi perawatan medis bagi diabetesi.

Ketua
PERSADIA Nasional Periode 2017-2020 dan konsultan endokrin metabolik RS DR.
Soetomo Surabaya Prof. Dr. dr. Agung Pranoto, M. Kes., SpPD., K-EMD., FINASIM
mengatakan sebenarnya ajakan agar keluarga lebih proaktif menjalankan peran
sebagai caregiver telah dimulai sejak dua tahun lalu.

“Awalnya
keluarga diundang datang karena tingkat risiko yang lebih tinggi daripada orang
lain, maka begitu diabetesi terdeteksi, keluarga harus mengerti soal deteksi
dini,” sebut Prof Agung.

Baca Juga :  Peneliti Ungkap Seseorang Tak Tertular Covid-19 Kembali dalam 6 Bulan

“Sesudah
menjalani pemeriksaan awal, biasanya kami sudah bisa menggugah kesadaran
keluarga untuk membantu penyandang diabetes mengubah gaya hidup dan pola
konsumsi yang lebih sehat agar tetap produktif dan terhindar dari risiko
komplikasi diabetes,” imbuhnya.

Keluarga
perlu mendorong diabetesi agar tetap aktif secara fisik, berolahraga sesuai
kemampuan, mengonsumsi obat secara rutin sesuai petunjuk dokter dan mematuhi
pola makannya dengan teratur dan disiplin. Selain itu, keluarga dan pengasuh
perlu secara rutin memeriksa dan mencatat gula darah penyandang diabetes untuk
mengetahui pola-polanya. Dengan demikian, dapat diketahui apakah perawatan
diabetes yang dilakukan sudah sesuai atau perlu ada perubahan.

Caregiver
harus mampu berada di depan melatih gaya hidup baru pada diabetesi, harus bisa
berada di samping sebagai teman dan partner dalam mengubah gaya hidup, serta
dari belakang menjadi pendorong motivasi diabetesi untuk patuh dan disiplin.
Salah satu contoh adalah saat menyusun pilihan makanan yang sehat dan rencana
makan yang ramah diabetes dengan beragam makanan.

Sehingga
membantu memastikan diabetesi mendapatkan jumlah protein, lemak, dan
karbohidrat yang tepat, serta terhindar dari rasa bosan. Tak kalah penting bagi
diabetesi untuk bersama-sama teman atau keluarga menjalani gaya hidup lebih
sehat.

Terpopuler

Artikel Terbaru