26.1 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Perut Sering Bunyi Kriuk-kriuk Tak Hanya Karena Lapar, Bisa Jadi Ini P

PASTI Anda pernah mendapati kondisi di mana
perut tiba-tiba berbunyi. Biasanya, perut bunyi selalu dikaitkan dengan tanda
lapar atau perut kosong karena belum diisi makanan. Padahal, perut bunyi juga dapat
disebabkan oleh hal lain.

Dalam dunia medis, perut bunyi biasa disebut sebagai borborygmi atau bising
usus. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru
lahir.

Disebabkan gas berlebih di
dalam perut

Umumnya, perut bunyi bukanlah kondisi yang berbahaya atau mengancam nyawa.
Meski begitu, perut bunyi tetap bisa menjadi indikasi atau tanda adanya sesuatu
yang salah pada tubuh Anda.

Salah satu penyebabnya yang paling sering adalah adanya terlalu banyak gas
di dalam perut. Menurut dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter, perut bunyi
biasanya akibat gas berlebih yang bergerak maju-mundur di usus.

“Biasanya, kondisi ini akan lebih sering terjadi pada orang yang makannya
cepat, suka makan sambil berbicara, atau minum air putih terlalu banyak ketika
sesi olahraga berlangsung,” ujar dr. Seruni.

Tapi, tak hanya karena faktor di atas. Jika Anda mengonsumsi makanan dan
minuman yang memiliki banyak kandungan gas, seperti kembang kol atau soda, maka
kemungkinan perut Anda untuk berbunyi juga akan cukup besar.

Baca Juga :  4 Manfaat Biji Nangka

Selain itu, jika bunyi yang muncul dari perut lebih kencang dari biasanya,
bisa jadi Anda memiliki masalah kesehatan lain. Misalnya alergi makanan, diare,
radang usus akibat infeksi, perdarahan di saluran pencernaan, hingga penyakit
Crohn.

“Namun, untuk mendiagnosis penyakit yang disebutkan tadi, harus disertai
dengan gejala-gejala lainnya. Contohnya nyeri pada perut yang tak kunjung
membaik (lebih dari dua hari), keringat dingin, tak nafsu makan, badan terasa
gatal atau muncul ruam jika Anda alergi makanan, dan intensitas sakit perut
yang semakin meningkat setiap harinya,” jelas dr. Seruni.

Penyebab lain perut bunyi

Suara “krucuk-krucuk” pada perut bisa ditemukan pada setiap orang. Ini
merupakan hal normal. Bahkan, keberadaan bunyi ini cukup penting untuk
menandakan bahwa usus Anda berfungsi dengan baik dalam mencerna makanan yang
masuk ke dalam tubuh.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, usus memang akan cenderung
lebih berisik sehabis makan. Sebab, otot-otot dinding usus akan berkontraksi
untuk mencampur dan meremas makanan di dalamnya hingga tercerna dengan baik.

“Proses peristaltik inilah yang membuat perut Anda berbunyi setelah makan.
Proses ini dapat terus berlangsung sejak beberapa jam setelah makan hingga
malam menjelang tidur. Tapi di malam hari, saat tertidur, bunyi-bunyi ini akan
hilang dengan sendirinya karena usus sedang tak bekerja untuk mencerna
makanan,” jelas dr. Fiona.

Baca Juga :  Ingin Menurunkan Berat Badan? Begini Cara Agar Cepat Makan Kenyang

Seberapa sering dan kencang bunyi dari dalam perut juga akan ditentukan
oleh jumlah gas di dalam usus, yang memang berbeda-beda pada setiap orang.

“Perbedaan ini jugalah yang berhubungan dengan pola makan serta ada
tidaknya gangguan pada saluran cerna, terutama makanan-makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi dan kaya akan gas,” tambah dr. Fiona.

Bila perut bunyi Anda terlalu sering dan kerap mengganggu atau membuat
malu, segera perbaiki pola makan. Batasi konsumsi makanan yang menghasilkan
banyak gas seperti roti, tepung, kacang-kacangan, minuman kemasan dengan
pemanis, minuman bersoda, serta beberapa sayuran seperti brokoli dan kol.

Meski biasanya bukan masalah serius, tapi kalau perut bunyi disertai
keluhan lain, maka segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis
dan penanganan tepat. Sebab, bila sudah seperti itu, penyebabnya bukan sekadar
penanda lapar atau terlalu banyak gas lagi. (MS/RH/klikdokter/jpnn/fajar/kpc)

PASTI Anda pernah mendapati kondisi di mana
perut tiba-tiba berbunyi. Biasanya, perut bunyi selalu dikaitkan dengan tanda
lapar atau perut kosong karena belum diisi makanan. Padahal, perut bunyi juga dapat
disebabkan oleh hal lain.

Dalam dunia medis, perut bunyi biasa disebut sebagai borborygmi atau bising
usus. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada bayi yang baru
lahir.

Disebabkan gas berlebih di
dalam perut

Umumnya, perut bunyi bukanlah kondisi yang berbahaya atau mengancam nyawa.
Meski begitu, perut bunyi tetap bisa menjadi indikasi atau tanda adanya sesuatu
yang salah pada tubuh Anda.

Salah satu penyebabnya yang paling sering adalah adanya terlalu banyak gas
di dalam perut. Menurut dr. Seruni Mentari Putri dari KlikDokter, perut bunyi
biasanya akibat gas berlebih yang bergerak maju-mundur di usus.

“Biasanya, kondisi ini akan lebih sering terjadi pada orang yang makannya
cepat, suka makan sambil berbicara, atau minum air putih terlalu banyak ketika
sesi olahraga berlangsung,” ujar dr. Seruni.

Tapi, tak hanya karena faktor di atas. Jika Anda mengonsumsi makanan dan
minuman yang memiliki banyak kandungan gas, seperti kembang kol atau soda, maka
kemungkinan perut Anda untuk berbunyi juga akan cukup besar.

Baca Juga :  4 Manfaat Biji Nangka

Selain itu, jika bunyi yang muncul dari perut lebih kencang dari biasanya,
bisa jadi Anda memiliki masalah kesehatan lain. Misalnya alergi makanan, diare,
radang usus akibat infeksi, perdarahan di saluran pencernaan, hingga penyakit
Crohn.

“Namun, untuk mendiagnosis penyakit yang disebutkan tadi, harus disertai
dengan gejala-gejala lainnya. Contohnya nyeri pada perut yang tak kunjung
membaik (lebih dari dua hari), keringat dingin, tak nafsu makan, badan terasa
gatal atau muncul ruam jika Anda alergi makanan, dan intensitas sakit perut
yang semakin meningkat setiap harinya,” jelas dr. Seruni.

Penyebab lain perut bunyi

Suara “krucuk-krucuk” pada perut bisa ditemukan pada setiap orang. Ini
merupakan hal normal. Bahkan, keberadaan bunyi ini cukup penting untuk
menandakan bahwa usus Anda berfungsi dengan baik dalam mencerna makanan yang
masuk ke dalam tubuh.

Menurut dr. Fiona Amelia, MPH, dari KlikDokter, usus memang akan cenderung
lebih berisik sehabis makan. Sebab, otot-otot dinding usus akan berkontraksi
untuk mencampur dan meremas makanan di dalamnya hingga tercerna dengan baik.

“Proses peristaltik inilah yang membuat perut Anda berbunyi setelah makan.
Proses ini dapat terus berlangsung sejak beberapa jam setelah makan hingga
malam menjelang tidur. Tapi di malam hari, saat tertidur, bunyi-bunyi ini akan
hilang dengan sendirinya karena usus sedang tak bekerja untuk mencerna
makanan,” jelas dr. Fiona.

Baca Juga :  Ingin Menurunkan Berat Badan? Begini Cara Agar Cepat Makan Kenyang

Seberapa sering dan kencang bunyi dari dalam perut juga akan ditentukan
oleh jumlah gas di dalam usus, yang memang berbeda-beda pada setiap orang.

“Perbedaan ini jugalah yang berhubungan dengan pola makan serta ada
tidaknya gangguan pada saluran cerna, terutama makanan-makanan yang mengandung
karbohidrat tinggi dan kaya akan gas,” tambah dr. Fiona.

Bila perut bunyi Anda terlalu sering dan kerap mengganggu atau membuat
malu, segera perbaiki pola makan. Batasi konsumsi makanan yang menghasilkan
banyak gas seperti roti, tepung, kacang-kacangan, minuman kemasan dengan
pemanis, minuman bersoda, serta beberapa sayuran seperti brokoli dan kol.

Meski biasanya bukan masalah serius, tapi kalau perut bunyi disertai
keluhan lain, maka segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosis
dan penanganan tepat. Sebab, bila sudah seperti itu, penyebabnya bukan sekadar
penanda lapar atau terlalu banyak gas lagi. (MS/RH/klikdokter/jpnn/fajar/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru