26.3 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Harus Memilih MPASI yang Tepat Demi Buah Hati

MASA
keemasan 1000 hari pertama bagi si kecil harus diberikan asupan terbaik demi
pembentukan otak dan tumbuh kembangnya. Maka dari mulai usia nol sampai 6
bulan, bayi wajib mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif dan dilanjutkan
hingga usia 2 tahun dengan makanan pendamping (MP) ASI. Memilih MPASI juga tak
boleh asal anak suka, tetapi harus kaya kandungan nutrisinya.

Ahli Gizi Medik Prof. Dr. dr.
Saptawati Bardosono, MSc dalam kegiatan Mother and Baby Fair 2019 di Kota
Kasablanka, Kamis (31/10), menjelaskan ada berbagai fakta yang wajib diketahui
para ibu pada khususnya dan ayah ASI pada umumnya. Sehingga anak akan tumbuh
kembang dengan baik dan optimal dengan kecukupan gizi yang baik.

“Prevalensi balita mengalami
anemia, data Riskesdas 2013 ada 28 persen balita usia 12-59 bulan mengalami
anemia (kekurangan sel darah merah). Dan tahun 2018 bukannya turun malah naik,
ada 38 persen balita anemia. Lalu bayi 6-24 bulan, 55 persen alami anemia.
Artinya ada 1 dr 2 anak mengalami anemia. Itu karena salah memilih MPASI di
mana 80 persen asupan zat besinya jauh dari mencukupi,” papar Prof Saptawati.

Baca Juga :  Cara Mencegah Asam Urat Kambuh pada Lansia

1. Syarat MPASI

Sedikitnya ada 4 syarat utama
untuk memilih MPASI. Pertama, harus tepat waktu (mulai usia 6 bulan). Kedua,
harus adequate (cakupan kalori vitamin dan zat besi mencukupi). Ketiga, harus
diberikan responsif (diberikan terjadwal supaya pada jadwal tertentu sesuai jam
makan anak). Terakhir, harus higienis dan aman (agar sehat bagi saluran cerna)

2. Tekstur dan Jadwal MPASI

Sejak 6-8 bulan, bayi bisa
mulai diberi makan MPASI yang lumat tidak terlalu padat seperti nasi. Lalu
menjelang 1 tahun baru boleh padat seperti makanan keluarga. Porsinya juga
hanya sedikit-sedikit dulu disesuaikan lambung anak usia 1 tahun yang masih
kecil. Misalnya bisa memulai dengan 2-3 sendok nasi hingga setengah mangkuk.
Coba jadwalkan pemberian MPASI 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan.
Dan ASI tetap menjadi menu makanan utama sampai usia 24 bulan.

Baca Juga :  Khawatir ke Rumah Sakit, Melahirkan di Rumah Tetap Tidak Disarankan

3. MPASI di Indonesia

Umumnya makanan berbasis
beras. Lalu dominan mengandung protein nabati dibandingkan protein hewani.
Paling terbaik sebagai sumber zat besi adalah daging merah seperti daging sapi,
kambing, dan bebek.

4. MPASI Kurang Kandungan Zat
Besi Picu Anemia

Anak yang mengalami anemia
akibat kekurangan zat besi umumnya sering merasa lemas dan tak suka bermain,
mudah lelah. Daya tahan tubuhnya akan menurun dan mudah infeksi.(jpc)

MASA
keemasan 1000 hari pertama bagi si kecil harus diberikan asupan terbaik demi
pembentukan otak dan tumbuh kembangnya. Maka dari mulai usia nol sampai 6
bulan, bayi wajib mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif dan dilanjutkan
hingga usia 2 tahun dengan makanan pendamping (MP) ASI. Memilih MPASI juga tak
boleh asal anak suka, tetapi harus kaya kandungan nutrisinya.

Ahli Gizi Medik Prof. Dr. dr.
Saptawati Bardosono, MSc dalam kegiatan Mother and Baby Fair 2019 di Kota
Kasablanka, Kamis (31/10), menjelaskan ada berbagai fakta yang wajib diketahui
para ibu pada khususnya dan ayah ASI pada umumnya. Sehingga anak akan tumbuh
kembang dengan baik dan optimal dengan kecukupan gizi yang baik.

“Prevalensi balita mengalami
anemia, data Riskesdas 2013 ada 28 persen balita usia 12-59 bulan mengalami
anemia (kekurangan sel darah merah). Dan tahun 2018 bukannya turun malah naik,
ada 38 persen balita anemia. Lalu bayi 6-24 bulan, 55 persen alami anemia.
Artinya ada 1 dr 2 anak mengalami anemia. Itu karena salah memilih MPASI di
mana 80 persen asupan zat besinya jauh dari mencukupi,” papar Prof Saptawati.

Baca Juga :  Cara Mencegah Asam Urat Kambuh pada Lansia

1. Syarat MPASI

Sedikitnya ada 4 syarat utama
untuk memilih MPASI. Pertama, harus tepat waktu (mulai usia 6 bulan). Kedua,
harus adequate (cakupan kalori vitamin dan zat besi mencukupi). Ketiga, harus
diberikan responsif (diberikan terjadwal supaya pada jadwal tertentu sesuai jam
makan anak). Terakhir, harus higienis dan aman (agar sehat bagi saluran cerna)

2. Tekstur dan Jadwal MPASI

Sejak 6-8 bulan, bayi bisa
mulai diberi makan MPASI yang lumat tidak terlalu padat seperti nasi. Lalu
menjelang 1 tahun baru boleh padat seperti makanan keluarga. Porsinya juga
hanya sedikit-sedikit dulu disesuaikan lambung anak usia 1 tahun yang masih
kecil. Misalnya bisa memulai dengan 2-3 sendok nasi hingga setengah mangkuk.
Coba jadwalkan pemberian MPASI 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan.
Dan ASI tetap menjadi menu makanan utama sampai usia 24 bulan.

Baca Juga :  Khawatir ke Rumah Sakit, Melahirkan di Rumah Tetap Tidak Disarankan

3. MPASI di Indonesia

Umumnya makanan berbasis
beras. Lalu dominan mengandung protein nabati dibandingkan protein hewani.
Paling terbaik sebagai sumber zat besi adalah daging merah seperti daging sapi,
kambing, dan bebek.

4. MPASI Kurang Kandungan Zat
Besi Picu Anemia

Anak yang mengalami anemia
akibat kekurangan zat besi umumnya sering merasa lemas dan tak suka bermain,
mudah lelah. Daya tahan tubuhnya akan menurun dan mudah infeksi.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru