27.2 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Tanpa Batuk, Waspadai Gejala Covid-19 ‘Diam-Diam’ Pada Orang Obesitas

Saat
ini Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 sering ditemukan. Ternyata, orang yang
kegemukan atau obesitas tidak merasakan gejala Covid-19 atau silent (diam-diam)
namun kondisinya makin memburuk. Sehingga ini menjadi alarm bahaya buat mereka
yang kegemukan atau obesitas karena rentan terinfeksi Covid-19.

Associate
Professor Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran, dr. Gaga Irawan Nugraha menjelaskan, sebetulnya pasien Covid-19
mengalami gejala yang mirip. Baik itu mereka yang obesitas maupun tidak.

“Gejalanya
sama saja, dan yang sekarang menarik. Pada pasien itu tidak ada batuk, tidak
ada sesak, tetapi ketika diukur saturasi oksigennya itu rendah, mendekati
90-92, jadi ini silent, itu yang harus diwaspadai,” papar dr. Gaga dalam
talkshow di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru-baru ini.

Baca Juga :  Ini 5 Tanda Penyebab Keputihan Berwarna Coklat, Hati- hati!

“Kalau
yang lain mungkin sama, mungkin ada demam, mungkin ada sakit badan,” tambahnya.

Maka
dr. Gaga mengingatkan gejala yang harus diwaspadai adalah pasien tidak sesak
berat, kemudian setelah diukur dengan oxymeter, ternyata saturasi oksigennya
turun. “Bahkan kemarin salah satu teman sejawat saya, dia sesaknya tidak sesak
sekali, tapi kalau menarik napas dalam, batuk. Jadi juga harus diwaspadai,”
ungkapnya.

Menurut
dr. Gaga, orang obesitas bisa berisiko muncul penyakit yang lain, seperti
hipertensi, diabetes, penyempitan pembuluh darah, jantung. Sehingga yang muncul
di Indonesia selama ini adalah jumlah penderita penyakitnya seperti hipertensi
dan diabetes. Sementara orang dengan obesitas tak terekspos.

“Tapi
perhatikan, baik berita ataupun di media sosial, orang yang mengalami
pemberatan dan meninggal, banyak yang obesitas. Meskipun betul, dia juga
mengalami diabetes, meskipun betul, dia juga mengalami hipertensi. Tapi banyak
yang obesitas,” katanya.

Baca Juga :  Virus Corona Bisa Bertahan 8 Jam di Udara, Ruang Ber-AC Lebih Berisiko

Maka
selain wajib mematuhi protokol kesehatan berupa 3M yakni Menjaga jarak, Memakai
masker, dan Mencuci tangan, penting untuk orang obesitas menjaga pola makan.
Mereka yang obesitas diminta mengonsumsi makanan tiga kali sehari dengan nasi dan
lauk-pauknya gizi seimbang.

“Kedua,
setop, berhenti konsumsi gula, makanan manis, dan tepung-tepungan. Gantilah
camilan dengan buah-buahan berair banyak,” katanya.

Lalu
tetap aktif meskipun di dalam rumah, minimal 30 menit sehari sekali olahraga,
harus terus bergerak tanpa berhenti. Dan jangan begadang, tidur yang cukup
serta jangan merokok.

Saat
ini Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 sering ditemukan. Ternyata, orang yang
kegemukan atau obesitas tidak merasakan gejala Covid-19 atau silent (diam-diam)
namun kondisinya makin memburuk. Sehingga ini menjadi alarm bahaya buat mereka
yang kegemukan atau obesitas karena rentan terinfeksi Covid-19.

Associate
Professor Departemen Ilmu Kedokteran Dasar Fakultas Kedokteran Universitas
Padjadjaran, dr. Gaga Irawan Nugraha menjelaskan, sebetulnya pasien Covid-19
mengalami gejala yang mirip. Baik itu mereka yang obesitas maupun tidak.

“Gejalanya
sama saja, dan yang sekarang menarik. Pada pasien itu tidak ada batuk, tidak
ada sesak, tetapi ketika diukur saturasi oksigennya itu rendah, mendekati
90-92, jadi ini silent, itu yang harus diwaspadai,” papar dr. Gaga dalam
talkshow di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) baru-baru ini.

Baca Juga :  Ini 5 Tanda Penyebab Keputihan Berwarna Coklat, Hati- hati!

“Kalau
yang lain mungkin sama, mungkin ada demam, mungkin ada sakit badan,” tambahnya.

Maka
dr. Gaga mengingatkan gejala yang harus diwaspadai adalah pasien tidak sesak
berat, kemudian setelah diukur dengan oxymeter, ternyata saturasi oksigennya
turun. “Bahkan kemarin salah satu teman sejawat saya, dia sesaknya tidak sesak
sekali, tapi kalau menarik napas dalam, batuk. Jadi juga harus diwaspadai,”
ungkapnya.

Menurut
dr. Gaga, orang obesitas bisa berisiko muncul penyakit yang lain, seperti
hipertensi, diabetes, penyempitan pembuluh darah, jantung. Sehingga yang muncul
di Indonesia selama ini adalah jumlah penderita penyakitnya seperti hipertensi
dan diabetes. Sementara orang dengan obesitas tak terekspos.

“Tapi
perhatikan, baik berita ataupun di media sosial, orang yang mengalami
pemberatan dan meninggal, banyak yang obesitas. Meskipun betul, dia juga
mengalami diabetes, meskipun betul, dia juga mengalami hipertensi. Tapi banyak
yang obesitas,” katanya.

Baca Juga :  Virus Corona Bisa Bertahan 8 Jam di Udara, Ruang Ber-AC Lebih Berisiko

Maka
selain wajib mematuhi protokol kesehatan berupa 3M yakni Menjaga jarak, Memakai
masker, dan Mencuci tangan, penting untuk orang obesitas menjaga pola makan.
Mereka yang obesitas diminta mengonsumsi makanan tiga kali sehari dengan nasi dan
lauk-pauknya gizi seimbang.

“Kedua,
setop, berhenti konsumsi gula, makanan manis, dan tepung-tepungan. Gantilah
camilan dengan buah-buahan berair banyak,” katanya.

Lalu
tetap aktif meskipun di dalam rumah, minimal 30 menit sehari sekali olahraga,
harus terus bergerak tanpa berhenti. Dan jangan begadang, tidur yang cukup
serta jangan merokok.

Terpopuler

Artikel Terbaru