Site icon Prokalteng

Banyak Minum Kopi Bisa Meningkatkan Risiko Migrain

banyak-minum-kopi-bisa-meningkatkan-risiko-migrain

Minum terlalu banyak kopi dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena migrain. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Medicine, peneliti AS di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC), Rumah Sakit Brigham and Women dan Harvard T.H. Chan School of Public Health (HSPH) mengevaluasi peran minuman berkafein sebagai pemicu migrain yang potensial.

Para peneliti menemukan bahwa bagi mereka yang mengalami migrain, minum satu atau dua porsi minuman berkafein, seperti kopi, cola, dan teh, dikaitkan dengan sakit kepala pada hari itu atau hari berikutnya.

Banyak orang juga memiliki gejala seperti merasa sakit dan peningkatan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.

Yayasan Penelitian Migrain (MRF) menyatakan bahwa migrain adalah penyakit ketiga yang paling umum di dunia dan menyerang sekitar 1,04 miliar orang dewasa di seluruh dunia.

Dalam studi kohort prospektif, 98 orang dewasa menyelesaikan buku harian elektronik setiap pagi dan malam selama setidaknya enam minggu.

Setiap hari, mereka melaporkan total porsi kopi berkafein, teh dan minuman berenergi yang mereka konsumsi.

Mereka juga mengisi laporan sakit kepala dua kali sehari yang merinci onset, durasi, intensitas, dan obat yang digunakan untuk migrain sejak entri buku harian sebelumnya.

Peserta juga merinci informasi tentang pemicu migrain umum lainnya, termasuk penggunaan obat-obatan, asupan minuman beralkohol, tingkat aktivitas, gejala depresi, stres psikologis, pola tidur dan siklus menstruasi.

Para ilmuwan membandingkan insiden migrain individu pada hari-hari dengan asupan minuman berkafein dengan kejadian migrain pada hari-hari ketika mereka tidak mengonsumsi minuman berkafein.

Ini menghilangkan potensi faktor-faktor seperti jenis kelamin, usia, dan faktor-faktor demografis, perilaku, dan lingkungan individu lainnya untuk mengacaukan data.

Data menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi minuman berkafein memiliki peluang 27 persen terkena migrain pada hari itu.

Data dasar menunjukkan bahwa partisipan biasanya mengalami rata-rata lima sakit kepala per bulan – dan 66 persen dari mereka biasanya mengonsumsi satu hingga dua porsi minuman berkafein setiap hari.

Peran kafein dalam kaitannya dengan migrain sangat kompleks, karena bisa memicu serangan tetapi juga membantu mengendalikan gejala,” kata peneliti utama, Elizabeth Mostofsky, seperti dilansir laman Independent.

Dampak kafein tergantung pada dosis dan frekuensi, tetapi karena ada beberapa studi prospektif tentang risiko langsung sakit kepala migrain setelah asupan minuman berkafein, ada bukti terbatas untuk merumuskan rekomendasi diet untuk orang dengan migrain,” tambah Mostofsky. (fny/jpnn)

Exit mobile version