Belajar menjadi sebuah aktivitas yang nampak sederhana, namun ternyata punya banyak cerita di balik cara kita melakukannya.Beberapa orang merasa lebih produktif belajar sendiri, sementara yang lain justru ‘on fire’ ketika bersama teman.
Fenomena ini sering menimbulkan pertanyaan, “Kenapa ada orang yang justru lebih fokus saat sendirian?” Mari kita bongkar jawabannya lewat sudut pandang ilmiah.
Lingkungan Tanpa Gangguan, Fokus Maksimal
Orang yang belajar sendiri punya kendali penuh terhadap lingkungan mereka, mulai dari musik, suasana, hingga waktu istirahat.
Tanpa obrolan santai atau godaan nongkrong, mereka bisa masuk ‘zona’ dan konsentrasi penuh pada materi.
Sebagaimana dijelaskan oleh Oxford Learning, belajar sendiri memungkinkan siswa sepenuhnya berkonsentrasi pada materi tanpa khawatir sesi belajar berubah menjadi ajang ngobrol santai.
Hal ini membuat proses memahami materi berjalan lebih cepat dan mendalam.
Bebas Atur Waktu & Tempat Belajar
Belajar sendiri memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi. Seseorang bisa pilih belajar tengah malam saat otak produktif, atau jam tenang di pagi hari.
Seseorang menjadi tidak perlu tunggu grup lain hanya untuk menyesuaikan jadwal.
Situs Voovo Study menekankan bahwa belajar sendirian memberi kebebasan penuh untuk mengatur jadwal maupun suasana.
Misalnya, belajar di kamar yang tenang, di perpustakaan, atau bahkan di kafe favorit.
Semuanya bisa dipilih tanpa harus menunggu kesepakatan kelompok.
Terhindar dari Fenomena Social Loafing
Pernah merasa malas saat belajar dalam grup besar? Salah satu faktor penyebabnya adalah social loafing.
Ini adalah keadaan ketika seseorang merasa kontribusinya tidak terlihat maka mereka cenderung tidak maksimal.
Dilansir dari Voovo Study, dalam kelompok, tanggung jawab sering kali terbagi sehingga ada anggota yang merasa tidak masalah kalau tidak maksimal.
Dengan belajar sendiri, seluruh tanggung jawab ada di tangan kita.
Inilah yang membuat sebagian orang lebih fokus ketika tidak bergantung pada orang lain.
Pilihan Gaya Belajar Personal
Masing-masing orang memiliki ritme yang berbeda. Ada yang cepat memahami, ada yang butuh waktu ekstra.
Penrhos College menyoroti belajar sendiri berarti seseoarang bisa mengatur kecepatan sesuai kebutuhan, tanpa terbebani ‘pace’ orang lain.
Menumbuhkan Disiplin dan Tanggung Jawab
Tanpa grup yang ‘mendorong’, seseorang akan belajar mandiri menjalankan jadwal, atur target, dan tetap konsisten.
Inilah yang sebenarnya bisa melatih kemandirian dan kedisiplinan.
Kita belajar mengatur target, membuat jadwal, serta bertanggung jawab penuh terhadap pencapaian yang diraih.
Menurut GT Scholars, pengamatan dari beberapa lembaga pendidikan, kebiasaan belajar mandiri berpengaruh besar dalam membentuk mental disiplin, yang tidak hanya berguna di sekolah, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari.
Mengapa Banyak Orang yang Pilih Belajar Sendiri?
Dilansir dari situs PMC, dalam studi partisipan mahasiswa, alasan menolak belajar kelompok antara lain adalah sulit koordinasi, terlalu banyak bercanda, dan merasa lebih produktif sendiri.
Alih-alih produktif, ketika bersama, waktu malah habis untuk membicarakan hal lain di luar materi.
Suara dari komunitas online juga menguatkan hal ini. Di Reddit, pengguna merasa lebih mudah memahami materi tanpa interupsi.
Hal ini menunjukkan bahwa bagi yang mengutamakan fokus dan kecepatan, belajar sendiri adalah pilihan yang masuk akal.
Bila dirangkum, alasan ilmiah dan praktis kenapa seseorang lebih nyaman belajar sendiri mencakup:
Lingkungan optimal tanpa gangguan
Fleksibilitas penuh dalam waktu dan tempat
Menghindari malas kelompok (social loafing)
Menyesuaikan tempo belajar sendiri
Melatih disiplin dan tanggung jawab pribadi
Namun, penting digarisbawahi bahwa gaya belajar terbaik adalah yang paling cocok untuk Anda.
Ada banyak manfaat dari belajar dalam kelompok seperti diskusi mendalam, feedback langsung, dan motivasi bersama.
Intinya adalah menemukan keseimbangan yang pas antara waktu belajar sendiri dan waktu belajar bersama.(jpc)