PROKALTENG.CO – Kol goreng menjadi salah satu makanan yang sering dipesan oleh masyarakat, terlebih saat berada di warung makan lesehan.
Kol goreng biasanya disajikan dengan sambal dan ayam atau bebek goreng semakin menambah kenikmatan saat makan.
Terbuat dari sayur kol yang digoreng sampai garing. Akan membuat kol goreng bertekstur renyah dan mudah dikunyah.
Namun, di balik renyahnya kol goreng ini dapat mengakibatkan berbagai macam masalah pada kesehatan.
Diansir dari Radar Jogja, Senin (27/11), Kol merupakan sayuran yang memiliki kandungan serat, kalium, protein, asam folat, mangan, kalsium, dan magnesium.
Kol juga memiliki kandungan Vitamin B6, Vitamin C, dan Vitamin K. berbagai nutrisi pada kol ini bisa berguna dengan baik jika diolah secara tepat.
Olahan kol goreng ini membuat kandungan nutrisinya menjadi hilang. Karena, proses memasak dengan minyak panas akan menghabiskan nutrisi pada kol.
Kol goreng ini tidak mengandung nutrisi apapun sehingga jika mengonsumsinya tidak akan mendapatkan apapun bagi tubuh.
Kol goreng ini malah mengandung kalori yang tinggi dan lemak jahat. Mengonsumsi kol goreng juga semakin mendatangkan berbagai bahaya kesehatan bagi tubuh sebagai berikut:
- Melonjaknya berat badan
Makanan yang diolah dengan cara menggoreng akan menyerap lemak dari minyak tersebut. karena hal itu kol goreng mengandung kalori yang tinggi.
Penyajian kol goreng diantara ayam, lele, tahu, tempe, bebek, dan jeroan, semakin membuat berat badan menjadi melonjak naik.
Jika berat badan akan menyusahkan aktifitas, dan tidak terkontrol bisa menyebabkan risiko obesitas.
- Memicu serangan jantung atau stroke
Mengonsumsi kol secara berlebihan bisa meningkatkan obesitas. Obesitas ini bisa menjadi salh satu faktor munculnya penyakit jantung.
Memakan masakan yang digoreng akan meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL.
Kolesterol jahat bisa memicu pembentukan plak di pembuluh darah. Jika itu dibiarkan terus menerus, akan menyebabkan risiko serangan jantung atau stroke akan meningkat.
- Meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2
Kol goreng ini seringnya menggunakan minyak kelapa. Jenis minyak ini memiliki tinggi lemak jenuh.
Selain dapat menyebabkan kolesterol, banyak mengonsumsi lemak jenuh bisa meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Menurut penelitian, jika mengonsumsi 4-6 porsi gorengan per minggu memiliki risiko 39% lebih besar terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang jarang mengonsumsi gorengan.
- Meningkatnya risiko munculnya kanker
Menggoreng kol juga bisa menyebabkan timbulnya zat akrilamida. Merupakan sebuah zat beracun yang membahayakan kesehatan.
Jika dikonsumsi berlebihan, zat ini bisa meningkatkan risiko munculnya kanker, seperti kanker ginjal, kanker endometrium, dan kanker ovarium.
Penjelasan mengenai bahaya kol goreng bisa disimpulkan bahwa makanan tersebut memiliki bahaya pada kesehatan bagi tubuh, jika berkonsumsi secara berlebihan.
Kol bisa diolah dengan dicuci terlebih dahulu untuk sebagai lalapan atau dibuat dengan cara menumis, dikukus, dan direbus lebih dulu. Mengonsumsi kol boleh saja namun, tetap harus dibatasi untuk kesehatan tubuh. (pri/jawapos.com)