27.4 C
Jakarta
Saturday, September 13, 2025

Ciri Kepribadian yang Kerap Dimiliki Para Pecinta Buku Cetak

Di tengah maraknya e-book dan gawai canggih, sebagian orang tetap setia pada buku cetak. Bukan karena gaptek atau sekadar romantisme masa lalu.Nyatanya, pilihan ini bisa mencerminkan karakter kepribadian yang unik dan menarik.

Menurut laporan dari Veg Out Magazine yang ditulis oleh Jordan Cooper, preferensi terhadap buku fisik bukan hanya mengenai selera, tetapi juga terkait erat dengan cara seseorang merespons dunia di sekitarnya. Berikut delapan ciri kepribadian yang kerap dimiliki oleh para pecinta buku cetak:

  1. Emosional dan Terhubung Secara Mendalam

Buku cetak tidak hanya dibaca, tapi juga dirasakan. Dikutip dari Dr. Naomi Baron, penulis Words Onscreen, pengalaman membaca buku fisik jauh lebih emosional karena melibatkan Indera, seperti berat buku, aroma kertas, bahkan noda kopi di halaman tertentu. Hal ini dapat menciptakan memori yang lebih dalam dan personal.

  1. Menghargai Fokus dan Kedalaman

Membaca di layar kerap dibayangi gangguan, seperti notifikasi, pesan masuk, dan dorongan untuk membuka tab baru. Sementara itu, membaca buku fisik mendorong fokus dan konsentrasi penuh. Psikolog Nicholas Carr, penulis The Shallows, menyebut bahwa membaca di layar membuat kita mudah terdistraksi dan cenderung berpikir dangkal.

  1. Nostalgis, Tapi Tidak Terjebak Masa Lalu
Baca Juga :  Ciri Kepribadian Orang yang Suka Berbagi Pendapat di Media Sosial

Para penyuka buku cetak biasanya menyukai hal-hal klasik, seperti toko buku bekas, jurnal kertas, hingga tulisan tangan. Namun, ini bukan berarti mereka anti teknologi. Mereka sekadar menghargai keindahan yang hadir dari hal-hal sederhana dan penuh makna.

  1. Reflektif, Bukan Reaktif

Penelitian dalam jurnal Reading and Writing tahun 2022 menunjukkan bahwa pembaca buku fisik cenderung lebih mampu memahami dan merenungkan isi bacaan. Mereka tak sekadar membaca, tapi juga berpikir ulang dan menyerap pesan secara lebih mendalam.

  1. Pembelajar Sensorik

Mereka yang menyukai buku cetak cenderung belajar lebih efektif dengan merasakan fisik dari proses belajar itu sendiri. Menulis tangan, membolak-balik halaman, atau menandai kalimat penting membuat informasi lebih melekat. Sebuah studi dari University of Maryland mengungkap bahwa retensi informasi lebih baik saat membaca dari kertas dibanding layar.

  1. Memiliki Kompas Nilai yang Kuat

Memilih buku fisik di tengah era digital mencerminkan sikap yang tidak hanya berorientasi pada efisiensi. Pilihan ini kerap didorong oleh nilai personal seperti mendukung toko buku lokal atau mengutamakan kualitas pengalaman. Mereka tidak mudah terbawa tren dan lebih memilih jalur yang sesuai prinsip diri.

  1. Menikmati Ritualitas dan Makna
Baca Juga :  Menjelajahi Ciri-Ciri Kepribadian Orang yang Lebih Memilih Mode Senyap pada Ponsel

Membaca buku fisik kerap diiringi oleh kebiasaan-kebiasaan kecil: membuka halaman pertama, menyusun rak buku, atau menandai bab favorit. Menurut psikolog Mihaly Csikszentmihalyi, ritual seperti ini dapat memberi makna yang mendalam dalam keseharian.

  1. Lebih Mengutamakan Pengalaman Dibanding Efisiensi

E-book memang unggul dalam hal kepraktisan. Namun, pembaca buku cetak biasanya lebih mementingkan pengalaman itu sendiri, seperti meresapi kata demi kata, menikmati jeda, dan membiarkan diri untuk hanyut ke dalam alur cerita. Mereka tidak terburu-buru, sebab bagi mereka, perjalanan lebih penting daripada tujuan.

Mereka yang masih setia pada buku cetak mungkin tidak membaca lebih banyak, akan tetapi mereka membaca dengan lebih sadar dan bermakna. Pilihan ini menunjukkan kepribadian yang reflektif, tenang, dan menghargai kedalaman dalam keseharian.

Jadi, jika Anda termasuk orang yang masih suka membalik halaman buku secara manual, besar kemungkinan Anda termasuk pribadi yang tidak hanya membaca, tetapi juga menyelaminya.(jpc)

Di tengah maraknya e-book dan gawai canggih, sebagian orang tetap setia pada buku cetak. Bukan karena gaptek atau sekadar romantisme masa lalu.Nyatanya, pilihan ini bisa mencerminkan karakter kepribadian yang unik dan menarik.

Menurut laporan dari Veg Out Magazine yang ditulis oleh Jordan Cooper, preferensi terhadap buku fisik bukan hanya mengenai selera, tetapi juga terkait erat dengan cara seseorang merespons dunia di sekitarnya. Berikut delapan ciri kepribadian yang kerap dimiliki oleh para pecinta buku cetak:

  1. Emosional dan Terhubung Secara Mendalam

Buku cetak tidak hanya dibaca, tapi juga dirasakan. Dikutip dari Dr. Naomi Baron, penulis Words Onscreen, pengalaman membaca buku fisik jauh lebih emosional karena melibatkan Indera, seperti berat buku, aroma kertas, bahkan noda kopi di halaman tertentu. Hal ini dapat menciptakan memori yang lebih dalam dan personal.

  1. Menghargai Fokus dan Kedalaman

Membaca di layar kerap dibayangi gangguan, seperti notifikasi, pesan masuk, dan dorongan untuk membuka tab baru. Sementara itu, membaca buku fisik mendorong fokus dan konsentrasi penuh. Psikolog Nicholas Carr, penulis The Shallows, menyebut bahwa membaca di layar membuat kita mudah terdistraksi dan cenderung berpikir dangkal.

  1. Nostalgis, Tapi Tidak Terjebak Masa Lalu
Baca Juga :  Ciri Kepribadian Orang yang Suka Berbagi Pendapat di Media Sosial

Para penyuka buku cetak biasanya menyukai hal-hal klasik, seperti toko buku bekas, jurnal kertas, hingga tulisan tangan. Namun, ini bukan berarti mereka anti teknologi. Mereka sekadar menghargai keindahan yang hadir dari hal-hal sederhana dan penuh makna.

  1. Reflektif, Bukan Reaktif

Penelitian dalam jurnal Reading and Writing tahun 2022 menunjukkan bahwa pembaca buku fisik cenderung lebih mampu memahami dan merenungkan isi bacaan. Mereka tak sekadar membaca, tapi juga berpikir ulang dan menyerap pesan secara lebih mendalam.

  1. Pembelajar Sensorik

Mereka yang menyukai buku cetak cenderung belajar lebih efektif dengan merasakan fisik dari proses belajar itu sendiri. Menulis tangan, membolak-balik halaman, atau menandai kalimat penting membuat informasi lebih melekat. Sebuah studi dari University of Maryland mengungkap bahwa retensi informasi lebih baik saat membaca dari kertas dibanding layar.

  1. Memiliki Kompas Nilai yang Kuat

Memilih buku fisik di tengah era digital mencerminkan sikap yang tidak hanya berorientasi pada efisiensi. Pilihan ini kerap didorong oleh nilai personal seperti mendukung toko buku lokal atau mengutamakan kualitas pengalaman. Mereka tidak mudah terbawa tren dan lebih memilih jalur yang sesuai prinsip diri.

  1. Menikmati Ritualitas dan Makna
Baca Juga :  Menjelajahi Ciri-Ciri Kepribadian Orang yang Lebih Memilih Mode Senyap pada Ponsel

Membaca buku fisik kerap diiringi oleh kebiasaan-kebiasaan kecil: membuka halaman pertama, menyusun rak buku, atau menandai bab favorit. Menurut psikolog Mihaly Csikszentmihalyi, ritual seperti ini dapat memberi makna yang mendalam dalam keseharian.

  1. Lebih Mengutamakan Pengalaman Dibanding Efisiensi

E-book memang unggul dalam hal kepraktisan. Namun, pembaca buku cetak biasanya lebih mementingkan pengalaman itu sendiri, seperti meresapi kata demi kata, menikmati jeda, dan membiarkan diri untuk hanyut ke dalam alur cerita. Mereka tidak terburu-buru, sebab bagi mereka, perjalanan lebih penting daripada tujuan.

Mereka yang masih setia pada buku cetak mungkin tidak membaca lebih banyak, akan tetapi mereka membaca dengan lebih sadar dan bermakna. Pilihan ini menunjukkan kepribadian yang reflektif, tenang, dan menghargai kedalaman dalam keseharian.

Jadi, jika Anda termasuk orang yang masih suka membalik halaman buku secara manual, besar kemungkinan Anda termasuk pribadi yang tidak hanya membaca, tetapi juga menyelaminya.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru