PROKALTENG.CO โ Pekerjaan adalah bagian dari hidup manusia. Hal ini sering kali menjadi pengingat bagi mereka yang ingin mencapai keseimbangan kehidupan kerja atau Work Life Balance. Namun, bagi para pecandu kerja atau workaholic, hidup tampaknya lebih banyak tentang pekerjaan.
Tidak ada batasan dan seringkali dapat menghambat kehidupan pribadi, juga mengacaukan kesehatan mental.
Workaholic mengacu pada seseorang yang memiliki keinginan berlebihan dan kompulsif untuk bekerja.
Ia sering kali memprioritaskan pekerjaan di atas aspek kehidupan lainnya seperti hubungan pribadi, hobi, dan perawatan diri. Pecandu kerja cenderung mendedikasikan banyak waktu dan energi untuk pekerjaannya.
Hal ini merugikan kesejahteraan mereka secara keseluruhan, kata psikiater Rahul Rai Kakkar, seperti dikutip JawaPos.com dari Healthshots, Kamis (21/12).
Ada faktor-faktor seseorang menjadi workaholic yakni keinginan kuat untuk sukses dan mendapat pengakuan, takut akan kegagalan, tekanan atau harapan dari orang lain, mengejar perfeksionisme, dan gunakan pekerjaan untuk atasi stres.
Adapun 11 cara berhenti menjadi workaholic demi menjaga kesehatan mental, apa saja? simak uraiannya di bawah ini.
- Tetapkan batasan
Ini bukan hanya tentang menetapkan batasan yang jelas dengan pasangan untuk hubungan yang sehat, tapi juga menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Tentukan jam kerja tertentu dan patuhi jam kerja tersebut untuk memastikan gaya hidup yang lebih seimbang.
- Prioritaskan perawatan diri
Luangkan waktu untuk aktivitas perawatan diri seperti olahraga, relaksasi, dan hobi yang selalu ingin dilakukan. Menjaga kesehatan fisik dan mental sangat penting untuk kebahagiaan jangka panjang.
- Belajar mendelegasikan
Percayai orang lain untuk berbagi beban kerja daripada melakukan semuanya sendiri. Mendelegasikan tugas dapat mengurangi beban dan memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk berkontribusi.
- Beristirahatlah
Jadwalkan istirahat teratur selama jam kerja untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Istirahat singkat dapat meningkatkan fokus dan produktivitas sekaligus mencegah kelelahan, kata sang ahli.
- Tetapkan tujuan yang realistis
Tetapkan tujuan yang dapat dicapai dan realistis di tempat kerja. Hindari menetapkan standar terlalu tinggi dapat menyebabkan obsesi tidak sehat terhadap pekerjaan.
- Renungkan nilai-nilai
Pertimbangkan nilai-nilai inti dan prioritas dalam hidup. Pastikan tujuan selaras dengan nilai-nilai ini dan lakukan penyesuaian jika perlu.
- Bersosialisasi di luar pekerjaan
Peliharalah hubungan pribadi dengan menghabiskan waktu berkualitas bersama keluarga, teman, dan orang-orang terkasih.
- Carilah bantuan profesional
Jika stres dan kecemasan terkait pekerjaan terus berlanjut, jangan ragu untuk mencari bimbingan ahli kesehatan mental. Mereka dapat memberikan strategi dan dukungan untuk mengatasi masalah tersebut.
- Latih perhatian penuh
Gabungkan teknik kesadaran seperti meditasi atau latihan pernapasan dalam. Ini akan membantu untuk tetap berada di masa sekarang dan mengurangi stres.
- Batasi penggunaan teknologi
Tetapkan batasan komunikasi terkait pekerjaan setelah Anda tidak berada di kantor. Matikan notifikasi email dan tahan keinginan untuk terus-menerus memeriksa pesan kantor di waktu pribadi.
- Rayakan pencapaian
Akui dan rayakan pencapaian kecil dan besar dalam hidup. Sadarilah bahwa kesuksesan tidak semata-mata ditentukan oleh prestasi kerja. (pri/jawapos.com)