Kebiasaan Sehari-hari Ini Ternyata Bisa Merusak Otak
Ilustrasi kebiasaan yang merusak otak. Sumber foto: Freepik
Banyak orang sering mengabaikan kesehatan dan tidak memikirkannya dalam jangka panjang. Mereka cenderung tidak berhati-hati dalam hal kesehatan fisik dan mental, kerap memaksakan diri lebih keras setiap hari untuk memenuhi target dan tenggat waktu.
Namun, ada pula beberapa kebiasaan sehari-hari yang harus dihindari karena kecerobohan kecil nyatanya dapat merusak otak Anda.
Kurang melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik dikatakan dapat meningkatkan fungsi kognitif seperti memori dan konsentrasi. Aktivitas fisik juga diyakini dapat meningkatkan neurogenesis atau kelahiran neuron. Kurangnya olahraga dapat menyebabkan kelesuan dalam kapasitas mental dan bahkan penurunan kognitif, seperti dilansir dari Times of India, Rabu (18/9).
Ketidakaktifan fisik juga dikaitkan dengan tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi karena berkurangnya kadar endorfin. Ketidakseimbangan ini dapat menjadi kritis untuk mengganggu pengaturan suasana hati dan kesehatan mental secara keseluruhan.
Mendengarkan musik dengan volume keras
Mendengarkan musik keras secara terus-menerus dapat mengakibatkan kerusakan pendengaran dan meningkatkan stres, memicu penurunan kognitif.Korteks pendengaran dapat menjadi terlalu tegang dengan gelombang suara yang konstan karena bagian otak ini berfungsi untuk mengendalikan fokus dan memori.
Musik dengan volume tinggi akan meningkatkan kadar kortisol di dalam tubuh, yang secara langsung akan memengaruhi kesehatan mental dan menyebabkan kecemasan.
Mengonsumsi terlalu banyak gula
Konsumsi makanan kaya gula dapat menyebabkan banyak kerusakan pada kesehatan otak. Peningkatan gula berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif seperti kehilangan memori dan kemampuan belajar yang buruk.
Konsumsi gula secara teratur juga mengubah pengaturan suasana hati dan membuat seseorang rentan terhadap gangguan mental seperti depresi dan kecemasan. Kurangnya paparan sinar matahari jadi pemicu masalah kesehatan mental karena produksi serotonin dan melatonin yaitu neurotransmitter untuk pengaturan suasana hati dan tidur nyenyak akan terganggu.
Selain itu, kurangnya paparan sinar matahari dapat membahayakan kemampuan tubuh untuk mensintesis vitamin D yang berperan penting dalam fungsi kognitif dan kesehatan otak secara umum.
Dehidrasi kronis
Dehidrasi kronis dapat berdampak serius pada kesehatan otak dengan mengganggu fungsi kognitif seperti konsentrasi, memori, dan kejernihan mental secara keseluruhan. Otak sangat sensitif terhadap perubahan kadar hidrasi dan dehidrasi ringan pun dapat memengaruhi produksi neurotransmitter dan komunikasi sel otak.
Dehidrasi yang terus-menerus dapat menyebabkan peningkatan kadar stres dan penurunan kinerja kognitif, sehingga lebih sulit untuk fokus dan memproses informasi. Selain itu, hidrasi yang tidak memadai dapat menyebabkan sakit kepala, perubahan suasana hati, dan penurunan kewaspadaan mental.
Tidak memperhatikan stres
Stres kronis berdampak besar pada kesehatan otak, memengaruhi fungsi kognitif dan kesejahteraan emosional.Stres berkepanjangan meningkatkan kadar kortisol, yang dapat mengganggu daya ingat dan pembelajaran dengan merusak hippocampus, wilayah otak yang penting untuk fungsi-fungsi ini.
Selain itu, stres kronis mengganggu keseimbangan neurotransmitter, yang menyebabkan gangguan suasana hati seperti kecemasan dan depresi. Teknik manajemen stres seperti mindfulness, olahraga, dan istirahat yang cukup sangat penting untuk menjaga kesehatan kognitif dan stabilitas emosiona. (jpc)