26.2 C
Jakarta
Monday, December 9, 2024

Orang-orang Berkelas di Media Sosial Tidak Akan Pernah Memposting 9 Hal Ini

Ada perbedaan besar antara bersikap terbuka di media sosial dan berbagi berlebihan. Perbedaannya terletak pada kontenmya.Oversharing di media sosial berarti membocorkan terlalu banyak informasi pribadi, yang sering kali membuat orang lain tidak nyaman.

Sementara bersikap terbuka berarti berbagi secukupnya untuk terhubung dengan orang lain sambil tetap menjaga rasa kesopanan.

Orang-orang berkelas di media sosial akan memahami kedua hal tersebut dan mereka tidak akan pernah memposting 9 hal ini di media sosial menurut geediting dikutip oleh JawaPos.com (grup prokalteng.co), Rabu (13/11):

  1. Drama pribadi

Orang-orang berkelas tahu bahwa media sosial bukanlah tempat untuk mengumbar aib mereka.Ini adalah aturan yang tidak tertulis, tetapi merupakan aturan yang dipatuhi dengan taat oleh orang-orang yang benar-benar elegan.

  1. Status keuangan

Satu hal yang menonjol menonjol di antara orang-orang yang benar-benar berkelas di media sosial yakni mereka tidak pernah memamerkan kekayaan atau status keuangan mereka di media sosial.

  1. Pendapat negatif tentang orang lain
Baca Juga :  Inilah Ciri yang Dimiliki Orang-Orang yang Terus Menerus Membicarakan Dirinya Sendiri

Saat Anda menahan diri untuk tidak ikut-ikutan dalam pertikaian negatif daring, Anda tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga membangun persona digital Anda sendiri.

  1. Membagikan pencapaian mereka

Orang-orang yang benar-benar berkelas memahami bahwa ada batasan tipis antara berbagi dan menyombongkan diri.Meskipun mereka tidak takut merayakan pencapaian besar, mereka menghindari mengunggah setiap pencapaian kecil.Mereka menyadari bahwa promosi diri yang terus-menerus dapat dianggap sebagai kesombongan, bukan kepercayaan diri.

  1. Detail intim

Detail intim dimaksud adalah tentang kehidupan cinta, masalah kesehatan, atau masalah keluarga, mereka tahu lebih baik untuk tidak membagikannya di media sosial. Mereka menghormati batasan antara kehidupan pribadi dan kehidupan publik mereka.

  1. Kesedihan dan kehilangan

Pada saat berduka, mereka mungkin memilih untuk mengenang orang terkasih dengan unggahan yang penuh rasa hormat.Mereka menahan diri untuk tidak berbagi kesedihan pribadi yang mendalam secara terbuka.Mereka memahami bahwa kesedihan adalah perjalanan yang sangat pribadi, yang mungkin tidak dapat dituturkan dengan baik di platform publik.

  1. Penghakiman
Baca Juga :  Cara Meningkatkan Citra Diri di Media Sosial Agar Lebih Elegan dan Berkelas

Orang-orang berkelas memahami bahwa bukan tugas mereka untuk menghakimi orang lain, terutama di depan umum di platform media sosial.Mereka menyadari bahwa setiap orang berjuang melawan masalah mereka sendiri dan membuat keputusan terbaik yang mereka bisa dengan informasi yang mereka miliki.

  1. Topik kontroversial

Mereka menghindari posting konten yang menghasut yang memicu pertengkaran atau menumbuhkan permusuhan.Mereka memahami bahwa media sosial bukanlah forum yang ideal untuk diskusi sensitif seperti itu, di mana kesalahpahaman dapat berubah menjadi kekacauan dalam sekejap mata.

  1. Konten tidak relevan

Mereka menghindari mengunggah konten yang tidak relevan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan citra pribadi atau profesional mereka.(jpc)

Ada perbedaan besar antara bersikap terbuka di media sosial dan berbagi berlebihan. Perbedaannya terletak pada kontenmya.Oversharing di media sosial berarti membocorkan terlalu banyak informasi pribadi, yang sering kali membuat orang lain tidak nyaman.

Sementara bersikap terbuka berarti berbagi secukupnya untuk terhubung dengan orang lain sambil tetap menjaga rasa kesopanan.

Orang-orang berkelas di media sosial akan memahami kedua hal tersebut dan mereka tidak akan pernah memposting 9 hal ini di media sosial menurut geediting dikutip oleh JawaPos.com (grup prokalteng.co), Rabu (13/11):

  1. Drama pribadi

Orang-orang berkelas tahu bahwa media sosial bukanlah tempat untuk mengumbar aib mereka.Ini adalah aturan yang tidak tertulis, tetapi merupakan aturan yang dipatuhi dengan taat oleh orang-orang yang benar-benar elegan.

  1. Status keuangan

Satu hal yang menonjol menonjol di antara orang-orang yang benar-benar berkelas di media sosial yakni mereka tidak pernah memamerkan kekayaan atau status keuangan mereka di media sosial.

  1. Pendapat negatif tentang orang lain
Baca Juga :  Inilah Ciri yang Dimiliki Orang-Orang yang Terus Menerus Membicarakan Dirinya Sendiri

Saat Anda menahan diri untuk tidak ikut-ikutan dalam pertikaian negatif daring, Anda tidak hanya menunjukkan rasa hormat, tetapi juga membangun persona digital Anda sendiri.

  1. Membagikan pencapaian mereka

Orang-orang yang benar-benar berkelas memahami bahwa ada batasan tipis antara berbagi dan menyombongkan diri.Meskipun mereka tidak takut merayakan pencapaian besar, mereka menghindari mengunggah setiap pencapaian kecil.Mereka menyadari bahwa promosi diri yang terus-menerus dapat dianggap sebagai kesombongan, bukan kepercayaan diri.

  1. Detail intim

Detail intim dimaksud adalah tentang kehidupan cinta, masalah kesehatan, atau masalah keluarga, mereka tahu lebih baik untuk tidak membagikannya di media sosial. Mereka menghormati batasan antara kehidupan pribadi dan kehidupan publik mereka.

  1. Kesedihan dan kehilangan

Pada saat berduka, mereka mungkin memilih untuk mengenang orang terkasih dengan unggahan yang penuh rasa hormat.Mereka menahan diri untuk tidak berbagi kesedihan pribadi yang mendalam secara terbuka.Mereka memahami bahwa kesedihan adalah perjalanan yang sangat pribadi, yang mungkin tidak dapat dituturkan dengan baik di platform publik.

  1. Penghakiman
Baca Juga :  Cara Meningkatkan Citra Diri di Media Sosial Agar Lebih Elegan dan Berkelas

Orang-orang berkelas memahami bahwa bukan tugas mereka untuk menghakimi orang lain, terutama di depan umum di platform media sosial.Mereka menyadari bahwa setiap orang berjuang melawan masalah mereka sendiri dan membuat keputusan terbaik yang mereka bisa dengan informasi yang mereka miliki.

  1. Topik kontroversial

Mereka menghindari posting konten yang menghasut yang memicu pertengkaran atau menumbuhkan permusuhan.Mereka memahami bahwa media sosial bukanlah forum yang ideal untuk diskusi sensitif seperti itu, di mana kesalahpahaman dapat berubah menjadi kekacauan dalam sekejap mata.

  1. Konten tidak relevan

Mereka menghindari mengunggah konten yang tidak relevan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan citra pribadi atau profesional mereka.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru