29.9 C
Jakarta
Thursday, December 26, 2024

Inspirasi Tiga Jebolan Ponpes Berbuah Sate Jamur Nikmat

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sup jamur, kerupuk jamur, atau sekadar jadi bahan pelengkap masakan lain, mungkin kuliner yang sudah biasa dan familiar kita ketahui. Namun bagaimana jadinya apabila jamur juga dijadikan sate?

Ya, sate jamur. Itulah kuliner yang menjadi jualan tiga pemuda asal Palangka Raya jebolan salah satu pesantren ternama di Ponorogo, Jawa Timur, Yusuf Wahyu Saputra, A. Sarifudin Lalang Buwana,  dan M Rezky Redhuha.

Sate Jamur Mlarak, demikianlah nama yang mereka pilih sebagai nama kedai kuliner mereka yang berada di Jalan Bukit Keminting VII Palangka Raya.

Menurut Yusuf Wahyu Saputra, nama Mlarak tersebut diambil dari salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Desa Mlarak, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, dimana Pondok Pesantren Gontor berdiri.

Yusuf mengungkapkan, ide berjualan sate jamur itu terinspirasi dari pengalamamnya yang pernah menjual sate jamur saat tinggal di Ponorogo.

“Saya melihat di Kota Palangka Raya masih belum ada yang jual sate jamur ini. Yang sudah ada baru seperti jamur krispi, pakai bubuk barbeque, cuma sate jamur belum ada, makanya saya terinsipirasi dan melihat ini satu peluang juga,” tutur Yusuf kepada prokalteng.co, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga :  Coba Yuk! Rice Bowl Siapkan Berbagai Menu, Soal Harga Jangan Khawatir

Pria yang biasa dipanggil Ucup ini menjelaskan mengenai sate jamur yang mereka jual. “Kalau soal tekstur sate jamur, tidak jauh beda sama sate ayam. Bedanya, sate jamur tersebut tidak memiliki kandungan lemak yang lebih dibandingkan sate ayam,” ujarnya.

Sate Jamur Mlarak  disajikan dengan bumbu kacang yang sesuai dengan lidah orang Kalimantan. Hanya yang sedikit membedakan antara sate jamur yang biasa dijual di Jawa dengan yang mereka jual di Palangka Raya adalah rasa. “Kalau lidah orang Jawa biasanya cenderung menyukai rasa yang manis. Sedangkan di Kalimantan, tidak bisa memakai yang terlalu manis. Itulah yang kami sesuaikan,” jelasnya.

Sate jamur di Sate Jamur Mlarak pun dibandrol dengan harga yang merakyat. “Sesuai dengan kepanjangan dari Mlarak yang berarti Melekat Bersama Rakyat. Untuk sate tanpa lontong harganya Rp13 ribu, kalau dengan lontong Rp15 ribu,” sebut Ucup sambil tersenyum.

Baca Juga :  Heran? Kaum Milenial Kecanduan Makanan Ini

Selain sate jamur, Kedai Sate Jamur Mlarak ternyata juga menyedian menu sate lainnya, yakni Sate Tahu.

Sate tersebut disajikan sedikit berbeda dari Sate Tahu yang biasanya. Tahu dijadikan bahan bagian luar, yang dalamnya diisi dengan bahan-bahan lainnya. Soal harga sate tahu pun sangat terjangkau, Rp10 ribu tanpa lontong, dan Rp13 ribu dengan lontong.

“Beda penyajian sate tahu yang biasanya , kalau dari kami, sate tahu tersebut di kemas dengan isi adonan yang dibuat secara khusus oleh kami, dengan luarannya tahu, disajikan dengan lontong plus sambal kacang,” kata Ucup.

Bagi masyarakat yang ingin menikmati sate Jamur mlarak ini, bisa langsung ke alamatnya di Jalan Bukit Keminting 7, Kota Palangka Raya. Buka mulai Sabtu sampai Kamis dari jam 17.00 WIB sampai jam 23.00 WIB  atau bisa melalui instagram yakni @satejamurmlarak.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Sup jamur, kerupuk jamur, atau sekadar jadi bahan pelengkap masakan lain, mungkin kuliner yang sudah biasa dan familiar kita ketahui. Namun bagaimana jadinya apabila jamur juga dijadikan sate?

Ya, sate jamur. Itulah kuliner yang menjadi jualan tiga pemuda asal Palangka Raya jebolan salah satu pesantren ternama di Ponorogo, Jawa Timur, Yusuf Wahyu Saputra, A. Sarifudin Lalang Buwana,  dan M Rezky Redhuha.

Sate Jamur Mlarak, demikianlah nama yang mereka pilih sebagai nama kedai kuliner mereka yang berada di Jalan Bukit Keminting VII Palangka Raya.

Menurut Yusuf Wahyu Saputra, nama Mlarak tersebut diambil dari salah satu wilayah di Provinsi Jawa Timur, tepatnya di Desa Mlarak, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, dimana Pondok Pesantren Gontor berdiri.

Yusuf mengungkapkan, ide berjualan sate jamur itu terinspirasi dari pengalamamnya yang pernah menjual sate jamur saat tinggal di Ponorogo.

“Saya melihat di Kota Palangka Raya masih belum ada yang jual sate jamur ini. Yang sudah ada baru seperti jamur krispi, pakai bubuk barbeque, cuma sate jamur belum ada, makanya saya terinsipirasi dan melihat ini satu peluang juga,” tutur Yusuf kepada prokalteng.co, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga :  Coba Yuk! Rice Bowl Siapkan Berbagai Menu, Soal Harga Jangan Khawatir

Pria yang biasa dipanggil Ucup ini menjelaskan mengenai sate jamur yang mereka jual. “Kalau soal tekstur sate jamur, tidak jauh beda sama sate ayam. Bedanya, sate jamur tersebut tidak memiliki kandungan lemak yang lebih dibandingkan sate ayam,” ujarnya.

Sate Jamur Mlarak  disajikan dengan bumbu kacang yang sesuai dengan lidah orang Kalimantan. Hanya yang sedikit membedakan antara sate jamur yang biasa dijual di Jawa dengan yang mereka jual di Palangka Raya adalah rasa. “Kalau lidah orang Jawa biasanya cenderung menyukai rasa yang manis. Sedangkan di Kalimantan, tidak bisa memakai yang terlalu manis. Itulah yang kami sesuaikan,” jelasnya.

Sate jamur di Sate Jamur Mlarak pun dibandrol dengan harga yang merakyat. “Sesuai dengan kepanjangan dari Mlarak yang berarti Melekat Bersama Rakyat. Untuk sate tanpa lontong harganya Rp13 ribu, kalau dengan lontong Rp15 ribu,” sebut Ucup sambil tersenyum.

Baca Juga :  Heran? Kaum Milenial Kecanduan Makanan Ini

Selain sate jamur, Kedai Sate Jamur Mlarak ternyata juga menyedian menu sate lainnya, yakni Sate Tahu.

Sate tersebut disajikan sedikit berbeda dari Sate Tahu yang biasanya. Tahu dijadikan bahan bagian luar, yang dalamnya diisi dengan bahan-bahan lainnya. Soal harga sate tahu pun sangat terjangkau, Rp10 ribu tanpa lontong, dan Rp13 ribu dengan lontong.

“Beda penyajian sate tahu yang biasanya , kalau dari kami, sate tahu tersebut di kemas dengan isi adonan yang dibuat secara khusus oleh kami, dengan luarannya tahu, disajikan dengan lontong plus sambal kacang,” kata Ucup.

Bagi masyarakat yang ingin menikmati sate Jamur mlarak ini, bisa langsung ke alamatnya di Jalan Bukit Keminting 7, Kota Palangka Raya. Buka mulai Sabtu sampai Kamis dari jam 17.00 WIB sampai jam 23.00 WIB  atau bisa melalui instagram yakni @satejamurmlarak.

Terpopuler

Artikel Terbaru