32.5 C
Jakarta
Tuesday, April 23, 2024

Kalahkan Unggulan Pertama, Tunggal Nomor 236 ke Final

JAKARTA – Asty Dwi
Widyaningrum menghadirkan kejutan besar pada Kejuaraan Nasional PBSI 2019. Pada
semifinal Rabu (27/11) lalu di Palembang, pebulutangkis nomor 236 dunia
tersebut mengalahkan seeded pertama Sri Fatmawati dalam dua game langsung
21-15 21-12.

Pada final, Asty yang
berusia 19 tahun tersebut, akan berhadapan dengan Yulia Yosephine Susanto. Yulia
menyingkirkan anggota skuad Indonesia yang menjadi kampiun nomor beregu
campuran Kejuaraan Dunia 2019, Putri Kusuma Wardani, pada babak empat besar.

Yulia yang menjadi duta
Sumatera Utara menumbangkan Wakil DKI Jakarta tersebut dalam tiga game dengan
skor 21-12, 19-21, 14-21.

Pertandingan
berlangsung selama 90 menit. Putri sebenarnya mampu tampil sangat baik pada game pertama.
Dia mendominasi, mendikte lawan, dan menang dengan skor meyakinkan. Namun, pada
pada game kedua,
Putri yang sudah unggul malah kalah 19-21.

Baca Juga :  Sang Penerus Juga Pergi

”Saya sedikit tidak
bisa menguasai emosi. Game pertama saya sudah menang, tapi di game kedua
kayak pengen cepat-cepat matiin lawan.
Keburu-buru dan sering mati jadinya,” ungkap Putri dalam siaran pers PP PBSI
yang diterima Jawa Pos.

Kekalahan pada game kedua
tampaknya begitu berbekas. Pada game ketiga Putri gagal bangkit dan kalah
telak melawan Yulia.

”Game ketiga
saya coba menaikkan mental dan curi satu poin satu poin. Tapi akhirnya masih
belum bisa menang. Di poin akhir juga tadi ada bola yang saya lihat out tapi
dibilang in. Itu
jadi mempengaruhi emosi saya lagi,” kata Putri.

Putri gagal memenuhi
ambisinya untuk menjadi yang terbaik pada turnamen yang berlangsung di di GOR
Dempo Jakabaring Sport City, Palembang tersebut. Dia lantas mengevaluasi
penampilannya. Harapannya, di masa depan, pemain muda berusia 17 tahun tersebut
bisa bangkit.

Baca Juga :  Bayern-Lewandowski Paling Menonjol

”Saya harus menguatkan
kaki dan meningkatkan tenaganya lagi. Saya juga harus bisa mengendalikan emosi
saat pertandingan. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi,” ucapnya.

Putri sendiri masih menempati posisi 179 dunia.
Namun, dia dianggap salah seorang aset terbesar tunggal putri Indonesia.
Sementara itu, Yulia adalah senior Putri. Umurnya sudah 26 tahun dan berada di
ranking 75 dunia. Yulia adalah pemain dengan ranking dunia tertinggi kelima
dari seluruh tunggal putri Indonesia. (jpc/jpg)

JAKARTA – Asty Dwi
Widyaningrum menghadirkan kejutan besar pada Kejuaraan Nasional PBSI 2019. Pada
semifinal Rabu (27/11) lalu di Palembang, pebulutangkis nomor 236 dunia
tersebut mengalahkan seeded pertama Sri Fatmawati dalam dua game langsung
21-15 21-12.

Pada final, Asty yang
berusia 19 tahun tersebut, akan berhadapan dengan Yulia Yosephine Susanto. Yulia
menyingkirkan anggota skuad Indonesia yang menjadi kampiun nomor beregu
campuran Kejuaraan Dunia 2019, Putri Kusuma Wardani, pada babak empat besar.

Yulia yang menjadi duta
Sumatera Utara menumbangkan Wakil DKI Jakarta tersebut dalam tiga game dengan
skor 21-12, 19-21, 14-21.

Pertandingan
berlangsung selama 90 menit. Putri sebenarnya mampu tampil sangat baik pada game pertama.
Dia mendominasi, mendikte lawan, dan menang dengan skor meyakinkan. Namun, pada
pada game kedua,
Putri yang sudah unggul malah kalah 19-21.

Baca Juga :  Sang Penerus Juga Pergi

”Saya sedikit tidak
bisa menguasai emosi. Game pertama saya sudah menang, tapi di game kedua
kayak pengen cepat-cepat matiin lawan.
Keburu-buru dan sering mati jadinya,” ungkap Putri dalam siaran pers PP PBSI
yang diterima Jawa Pos.

Kekalahan pada game kedua
tampaknya begitu berbekas. Pada game ketiga Putri gagal bangkit dan kalah
telak melawan Yulia.

”Game ketiga
saya coba menaikkan mental dan curi satu poin satu poin. Tapi akhirnya masih
belum bisa menang. Di poin akhir juga tadi ada bola yang saya lihat out tapi
dibilang in. Itu
jadi mempengaruhi emosi saya lagi,” kata Putri.

Putri gagal memenuhi
ambisinya untuk menjadi yang terbaik pada turnamen yang berlangsung di di GOR
Dempo Jakabaring Sport City, Palembang tersebut. Dia lantas mengevaluasi
penampilannya. Harapannya, di masa depan, pemain muda berusia 17 tahun tersebut
bisa bangkit.

Baca Juga :  Bayern-Lewandowski Paling Menonjol

”Saya harus menguatkan
kaki dan meningkatkan tenaganya lagi. Saya juga harus bisa mengendalikan emosi
saat pertandingan. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi,” ucapnya.

Putri sendiri masih menempati posisi 179 dunia.
Namun, dia dianggap salah seorang aset terbesar tunggal putri Indonesia.
Sementara itu, Yulia adalah senior Putri. Umurnya sudah 26 tahun dan berada di
ranking 75 dunia. Yulia adalah pemain dengan ranking dunia tertinggi kelima
dari seluruh tunggal putri Indonesia. (jpc/jpg)

Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Terpopuler

Artikel Terbaru