25.2 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

DINYATAKAN TIDAK BERSALAH ! Sembilan Orang Sudah Dipulangkan

PALANGKA RAYA-Satgas Antimafia Bola akhirnya memulangkan sembilan orang yang diamankan
sebelumnya. Sembilan orang yang terdiri atas perangkat pertandingan dan
manajemen Kalteng Putra itu dinyatakan tidak bersalah.

Mereka keluar dari pintu Kantor Ditreskrimum Polda Kalteng hampir
bersamaan. Dimulai pukul Senin (28/10) pukul 22.30 WIB. Orang yang pertama kali
keluar adalah FA, yang telah siap dijemput kerabatnya. Usai FA, menyusul para
perangkat pertandingan.

KH, bendahara Kalteng Putra, yang termasuk dalam sembilan orang yang
diamankan, angkat biacara kepada awak media, kemarin. Pria bergelar haji itu
menyayangkan tindakan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola. Ia menceritakan
bahwa polisi mendatangi rumahnya pada Senin (28/10) sekitar pukul 02.30 WIB.
Pintu pagar rumahnya sudah terkunci. Polisi melompat pagar. Mengetuk pintu
rumah. Saat itu ia sendiri yang membukakan pintu. Kebetulan saat itu belum
tidur. “Sangat-sangat tidak logis,” ucapnya.

Dirinya dimintai
keterangan sebagai saksi. Ditanya mengenai aktivitas dua hari terakhir sebelum
laga Kalteng Putra melawan Persela Lamongan. Termasuk menjabarkan pertemuannya
dengan CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran di lokasi wisata Kum-Kum. Padahal
menurutnya, dalam pertemuan saat itu, manajemen membahas masalah gaji pemain.
Bukan masalah mengatur pertandingan.

“Saya juga diminta
menjembatani ke pemain,” katanya.

KH mengaku juga tidak
mengenal sosok wasit yang ditunjuk memimpin laga Kalteng Putra melawan Persela.
“Saya lihat saja baru pas di pertandingan itu,” sebutnya.

Peristiwa ini, diakuinya
sangat mengganggu kondisi dalam tim Kalteng Putra. Sebab menurutnya, opini
masyarakat sudah menyebar, mendiskreditkan Kalteng Putra bahwa ada permainan di
belakang layar dalam kemenangan laga melawan Persela. “Padahal sudah jelas, tidak
terbukti baik yang memberi suap atau yang menerima suap,” ucapnya kesal.

Baca Juga :  Azzurri Optimistis Bisa Mengukir Prestasi

“Saya juga masih bingung
siapa yang telah memberikan laporan kepada Satgas Antimafia Bola,” tambahnya.

Kepada pemain Kalteng
Putra, KH berharap terus fokus dan bersemangat meraih hasil terbaik, karena
sudah ada iktikad dari CEO untuk menyelesaikan semua permasalahan. Terkait gaji
pemain, dirinya telah mendapat informasi melalui kapten tim, bahwa gaji sudah diterima
oleh para pemain. Meski demikian, ia belum mengetahui pasti apakah sudah diterima
oleh semua pemain atau tidak.

Terpisah, Kabidhumas
Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan menyampaikan, sembilan orang yang
diamankan, yakni IPJ (wasit), MU (asisten wasit I), KA (asisten wasit II), DSP
(cadangan wasit I), JE (inspektur wasit), FA (komisi pertandingan), KF
(bendahara tim KP), FA (bendahara bola tim KP), dan HA (penghubung) akhirnya dilepas
oleh penyidik karena tidak ditemukan bukti permulaan yang cukup dan tetap
menggunakan asas praduga tak bersalah.

“Tetapi kami memiliki
kewenangan untuk memeriksa mereka dan melakukan pemeriksaan mendalam. Dan pada
hari ini, koordinasi sudah lakukan,” kata Hendra.

Polda Kalteng juga
telah membuat klarifikasi bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Sembilan
orang tersebut melakukan pengaturan skor. Karena itulah kesembilan orang yang sebelumnya
sempat diamankan, akhirnya dilepas.

Baca Juga :  Real Madrid Bersusah Payah Meraih Kemenangan

“Kendati mereka sudah kami
lepaskan, tapi kami akan tetap melakukan monitoring jika ada pertandingan yang
kemudian menimbulkan banyak laporan dari masyarakat,” katanya.

Pihaknya meminta kepada
masyarakat untuk tetap memberikan dukungan kepada tim Mabes Polri dan Polda
Kalteng yang tergabung dalam tim Satgas Antimafia Bola, untuk memberantas
kegiatan yang dapat merugikan dan menghambat perkembangan atau kemajuan sepak
boal tanah air.

Dijelaskan mantan kapolres
Kapuas tersebut, bahwa sebelum mengamankan sembilan orang itu, Satgas Antimafia
Bola sudah memantau jalannya pertandingan Kalteng Putra melawan Persela, berdasarkan
laporan masyarakat terkait adanya dugaan pengaturan skor.

Kedua klub ini memang
sama-sama berada pada posisi yang sangat rawan dengan degradasi dan tentu saja
berharap untuk mendapatkan kemenangan. Sehingga diduga akan melakukan segala
cara.

“Dugaan-dugaan itu
disampaikan oleh masyarakat kepada Satgas Antimafia Bola untuk ditindaklanjuti.
Sepak terjang wasit juga menjadi salah satu faktor, karena dalam beberapa
pertandingan terakhir yang dipimpinnya, ada ketidakpuasan atas kinerjanya,”
beber Hendra.

Ditambah lagi dengan
adanya laporan bahwa keuangan klub Kalteng Putra sedang tidak sehat, karena
belum dilakukan pembayaran hak pemain melalui gaji maupun bonus.

“Dari ketiga dasar ini mendorong
satgas memonitoring langsung dan hadir di Kalteng. Puncaknya melakukan
pengamanan terhadap kelompok perangkat pertandingan dan pengurus klub Kalteng
Putra,” pungkasnya. (nue/ena/ce/ram)

PALANGKA RAYA-Satgas Antimafia Bola akhirnya memulangkan sembilan orang yang diamankan
sebelumnya. Sembilan orang yang terdiri atas perangkat pertandingan dan
manajemen Kalteng Putra itu dinyatakan tidak bersalah.

Mereka keluar dari pintu Kantor Ditreskrimum Polda Kalteng hampir
bersamaan. Dimulai pukul Senin (28/10) pukul 22.30 WIB. Orang yang pertama kali
keluar adalah FA, yang telah siap dijemput kerabatnya. Usai FA, menyusul para
perangkat pertandingan.

KH, bendahara Kalteng Putra, yang termasuk dalam sembilan orang yang
diamankan, angkat biacara kepada awak media, kemarin. Pria bergelar haji itu
menyayangkan tindakan yang dilakukan Satgas Antimafia Bola. Ia menceritakan
bahwa polisi mendatangi rumahnya pada Senin (28/10) sekitar pukul 02.30 WIB.
Pintu pagar rumahnya sudah terkunci. Polisi melompat pagar. Mengetuk pintu
rumah. Saat itu ia sendiri yang membukakan pintu. Kebetulan saat itu belum
tidur. “Sangat-sangat tidak logis,” ucapnya.

Dirinya dimintai
keterangan sebagai saksi. Ditanya mengenai aktivitas dua hari terakhir sebelum
laga Kalteng Putra melawan Persela Lamongan. Termasuk menjabarkan pertemuannya
dengan CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran di lokasi wisata Kum-Kum. Padahal
menurutnya, dalam pertemuan saat itu, manajemen membahas masalah gaji pemain.
Bukan masalah mengatur pertandingan.

“Saya juga diminta
menjembatani ke pemain,” katanya.

KH mengaku juga tidak
mengenal sosok wasit yang ditunjuk memimpin laga Kalteng Putra melawan Persela.
“Saya lihat saja baru pas di pertandingan itu,” sebutnya.

Peristiwa ini, diakuinya
sangat mengganggu kondisi dalam tim Kalteng Putra. Sebab menurutnya, opini
masyarakat sudah menyebar, mendiskreditkan Kalteng Putra bahwa ada permainan di
belakang layar dalam kemenangan laga melawan Persela. “Padahal sudah jelas, tidak
terbukti baik yang memberi suap atau yang menerima suap,” ucapnya kesal.

Baca Juga :  Azzurri Optimistis Bisa Mengukir Prestasi

“Saya juga masih bingung
siapa yang telah memberikan laporan kepada Satgas Antimafia Bola,” tambahnya.

Kepada pemain Kalteng
Putra, KH berharap terus fokus dan bersemangat meraih hasil terbaik, karena
sudah ada iktikad dari CEO untuk menyelesaikan semua permasalahan. Terkait gaji
pemain, dirinya telah mendapat informasi melalui kapten tim, bahwa gaji sudah diterima
oleh para pemain. Meski demikian, ia belum mengetahui pasti apakah sudah diterima
oleh semua pemain atau tidak.

Terpisah, Kabidhumas
Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan menyampaikan, sembilan orang yang
diamankan, yakni IPJ (wasit), MU (asisten wasit I), KA (asisten wasit II), DSP
(cadangan wasit I), JE (inspektur wasit), FA (komisi pertandingan), KF
(bendahara tim KP), FA (bendahara bola tim KP), dan HA (penghubung) akhirnya dilepas
oleh penyidik karena tidak ditemukan bukti permulaan yang cukup dan tetap
menggunakan asas praduga tak bersalah.

“Tetapi kami memiliki
kewenangan untuk memeriksa mereka dan melakukan pemeriksaan mendalam. Dan pada
hari ini, koordinasi sudah lakukan,” kata Hendra.

Polda Kalteng juga
telah membuat klarifikasi bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa Sembilan
orang tersebut melakukan pengaturan skor. Karena itulah kesembilan orang yang sebelumnya
sempat diamankan, akhirnya dilepas.

Baca Juga :  Real Madrid Bersusah Payah Meraih Kemenangan

“Kendati mereka sudah kami
lepaskan, tapi kami akan tetap melakukan monitoring jika ada pertandingan yang
kemudian menimbulkan banyak laporan dari masyarakat,” katanya.

Pihaknya meminta kepada
masyarakat untuk tetap memberikan dukungan kepada tim Mabes Polri dan Polda
Kalteng yang tergabung dalam tim Satgas Antimafia Bola, untuk memberantas
kegiatan yang dapat merugikan dan menghambat perkembangan atau kemajuan sepak
boal tanah air.

Dijelaskan mantan kapolres
Kapuas tersebut, bahwa sebelum mengamankan sembilan orang itu, Satgas Antimafia
Bola sudah memantau jalannya pertandingan Kalteng Putra melawan Persela, berdasarkan
laporan masyarakat terkait adanya dugaan pengaturan skor.

Kedua klub ini memang
sama-sama berada pada posisi yang sangat rawan dengan degradasi dan tentu saja
berharap untuk mendapatkan kemenangan. Sehingga diduga akan melakukan segala
cara.

“Dugaan-dugaan itu
disampaikan oleh masyarakat kepada Satgas Antimafia Bola untuk ditindaklanjuti.
Sepak terjang wasit juga menjadi salah satu faktor, karena dalam beberapa
pertandingan terakhir yang dipimpinnya, ada ketidakpuasan atas kinerjanya,”
beber Hendra.

Ditambah lagi dengan
adanya laporan bahwa keuangan klub Kalteng Putra sedang tidak sehat, karena
belum dilakukan pembayaran hak pemain melalui gaji maupun bonus.

“Dari ketiga dasar ini mendorong
satgas memonitoring langsung dan hadir di Kalteng. Puncaknya melakukan
pengamanan terhadap kelompok perangkat pertandingan dan pengurus klub Kalteng
Putra,” pungkasnya. (nue/ena/ce/ram)

Terpopuler

Artikel Terbaru