26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Antara Kutukan dan Juru Selamat

AC Milan mengonfirmasi telah mendapatkan tanda
tangan penyerang asal Swedia Zlatan Ibrahimovic.

Di laman resminya, AC Milan menyebut
Ibrahimovic akan kembali saat bursa transfer musim dingin dibuka pada Januari
mendatang. Ibra diikat kontrak berdurasi enam bulan (hingga akhir musim ini),
dengan opsi perpanjangan untuk musim depan.

“Saya kembali ke klub yang sangat saya
hormati dan kota yang sangat saya cintai,” kata Ibrahimovic di laman
tersebut.”Saya akan berjuang dengan rekan-rekan setim untuk mengubah arah
musim ini dan akan melakukan semua yang mampu saya lakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan kami,” tambahnya.

Striker asal Swedia itu akan dikontrak selama
enam bulan dengan gaji EUR 3,5 juta (Rp 54,4 miliar). Dia punya kans
memperpanjangnya hingga akhir musim depan 2020-2021 jika performanya memuaskan.
Dalam beberapa hari ke depan, Milan disinyalir akan mengumumkan secara resmi
kepulangan Ibra.

 

Pertanyaannya, apakah mendatangkan kembali
striker 38 tahun itu jadi problem solving bagi Rossoneri? Tentu saja masih
fifty-fifty. Apalagi jika menilik performa beberapa eks pemain Rossoneri sejak
era milenial ketika balik kucing ke Milan pasca periode pertama mereka yang
dahsyat. Nama-nama seperti Andriy Shevchenko, Mario Balotelli, dan Kaka bisa
jadi rujukan bahwa bulan madu kedua lebih banyak berakhir getir.

Apakah Ibra akan menjadi juru selamat di Milan
sisa musim ini?

 

Sheva–panggilan Shevchenko–dalam periode
pertamanya di Milan pada 1999-2006 sangat superior. Sosok yang kini jadi
pelatih timnas Ukraina itu mencetak 173 gol dan 23 assist dari 298
pertandingan. Dia berjasa mempersembahkan 5 trofi. Tetapi, Sheva langsung flop
pada periode keduanya pada musim 2008-2009. Kala itu, dia hanya mencetak 2 gol
dan 4 assist dalam 24 laga.

Baca Juga :  Kalteng Putra Away ke Banjarmasin, Begini Cara Gomes akan Tuntaskan Am

Balotelli setali uang. Pada periode pertamanya
berkostum Milan pada 2013-2014 dia berhasil mengemas 30 gol dan 7 assist dalam
54 laga. Sedangkan saat kembali pada 2015-2016, striker Brescia itu hanya
menyumbang 3 gol dan 1 assist dalam 23 pertandingan.

Hal
tak jauh beda juga terjadi dengan Kaka. Periode pertamanya bersama rival sekota
Inter Milan itu sangat memorable. Dia punya andil besar dalam menghadirkan lima
trofi. Performanya juga untuk ukuran trequartista. Yakni, 95 gol dan 60 assist
dari 270 pertandingan. Pemain asal Brasil itu juga meraih Ballon d’Or pada
periode pertama bersama Milan. Tetapi begitu kali kedua kembali ke Milan pada
2013-2014, Kaka tidak bisa berbuat banyak membawa Milan kembali Liga Champions
semusim berselang. Apesnya, hingga kini Milan belum lagi merasakan atmosfer
ajang antarklub paling elite benua biru itu.

”Jika
Zlatan menerima tawaran Milan, itu karena dia percaya pada tantangan untuk
menghidupkan kembali Milan yang banyak dihuni pemain muda. Tentang usianya yang
sudah 38 tahun, itu tidak penting bagi Ibra karena dia secara mental dan fisik
baik-baik saja,” ucap eks gelandang Milan Antonio Nocerino yang pernah bermain
bersama Ibra pada musim 2011-2012.

Baca Juga :  Peluang Kian Berat, Berharap Kalteng Putra Raih Hasil Posisif Pada Sem

Kutukan
itu kini menghantui Ibra. Bagaimana tidak. Pada periode pertamanya (2010-2012)
dia berhasil mengemas 56 gol dan 24 assist dalam 85 laga. Ibra juga jadi sosok
krusial Milan saat mendapat scudetto 2010-2011 yang sekaligus jadi scudetto
terakhir Milan hingga kini.

Tujuan
eks striker Inter Milan, Juventus, PSG, dan Manchester United ke Milan tentu
tidak muluk-muluk dengan menghadirkan scudetto ke San Siro musim ini. Melainkan
membawa Alessio Romagnoli dkk finis di empat besar. Misi itu memang tidak
mustahil. Tetapi, Milan terbenam di posisi kesebelas dengan 21 poin dan
berselisih AS Roma yang ada di tempat keempat.

Kehadiran
Ibra nantinya diharapkan bisa mengerek produktivitas gol Milan yang hanya
mencetak 16 gol hingga giornata ke-17. Sebab, lini depan Milan yang diisi lima
pemain bahkan hanya mampu menghasilkan 5 gol. (io/jpg/jpnn)


Balik kucing belum tentu berakhir manis

 

 

Shevchenko

Musim 1999-2006 (298 laga) = 173 gol dan 23
assist

Musim 2008-2009 (24 laga) = 2 gol dan 4 assist

 

Balotelli

Musim 2013-2014 (54 laga) =  30 gol dan 7 assist

Musim 2015-2016 (23 laga) =  3 gol dan 1 assist

 

Kaka

Musim 2004-2009 (270 laga) = 95 gol dan 60
assist

Musim 2013-2014 (37 laga) =  9 gol                    

 

Ibrahimovic

 

Musim 2010-2012 (85 laga) = 56 gol dan 24
assist

Musim 2020 
???

AC Milan mengonfirmasi telah mendapatkan tanda
tangan penyerang asal Swedia Zlatan Ibrahimovic.

Di laman resminya, AC Milan menyebut
Ibrahimovic akan kembali saat bursa transfer musim dingin dibuka pada Januari
mendatang. Ibra diikat kontrak berdurasi enam bulan (hingga akhir musim ini),
dengan opsi perpanjangan untuk musim depan.

“Saya kembali ke klub yang sangat saya
hormati dan kota yang sangat saya cintai,” kata Ibrahimovic di laman
tersebut.”Saya akan berjuang dengan rekan-rekan setim untuk mengubah arah
musim ini dan akan melakukan semua yang mampu saya lakukan untuk mencapai
tujuan-tujuan kami,” tambahnya.

Striker asal Swedia itu akan dikontrak selama
enam bulan dengan gaji EUR 3,5 juta (Rp 54,4 miliar). Dia punya kans
memperpanjangnya hingga akhir musim depan 2020-2021 jika performanya memuaskan.
Dalam beberapa hari ke depan, Milan disinyalir akan mengumumkan secara resmi
kepulangan Ibra.

 

Pertanyaannya, apakah mendatangkan kembali
striker 38 tahun itu jadi problem solving bagi Rossoneri? Tentu saja masih
fifty-fifty. Apalagi jika menilik performa beberapa eks pemain Rossoneri sejak
era milenial ketika balik kucing ke Milan pasca periode pertama mereka yang
dahsyat. Nama-nama seperti Andriy Shevchenko, Mario Balotelli, dan Kaka bisa
jadi rujukan bahwa bulan madu kedua lebih banyak berakhir getir.

Apakah Ibra akan menjadi juru selamat di Milan
sisa musim ini?

 

Sheva–panggilan Shevchenko–dalam periode
pertamanya di Milan pada 1999-2006 sangat superior. Sosok yang kini jadi
pelatih timnas Ukraina itu mencetak 173 gol dan 23 assist dari 298
pertandingan. Dia berjasa mempersembahkan 5 trofi. Tetapi, Sheva langsung flop
pada periode keduanya pada musim 2008-2009. Kala itu, dia hanya mencetak 2 gol
dan 4 assist dalam 24 laga.

Baca Juga :  Kalteng Putra Away ke Banjarmasin, Begini Cara Gomes akan Tuntaskan Am

Balotelli setali uang. Pada periode pertamanya
berkostum Milan pada 2013-2014 dia berhasil mengemas 30 gol dan 7 assist dalam
54 laga. Sedangkan saat kembali pada 2015-2016, striker Brescia itu hanya
menyumbang 3 gol dan 1 assist dalam 23 pertandingan.

Hal
tak jauh beda juga terjadi dengan Kaka. Periode pertamanya bersama rival sekota
Inter Milan itu sangat memorable. Dia punya andil besar dalam menghadirkan lima
trofi. Performanya juga untuk ukuran trequartista. Yakni, 95 gol dan 60 assist
dari 270 pertandingan. Pemain asal Brasil itu juga meraih Ballon d’Or pada
periode pertama bersama Milan. Tetapi begitu kali kedua kembali ke Milan pada
2013-2014, Kaka tidak bisa berbuat banyak membawa Milan kembali Liga Champions
semusim berselang. Apesnya, hingga kini Milan belum lagi merasakan atmosfer
ajang antarklub paling elite benua biru itu.

”Jika
Zlatan menerima tawaran Milan, itu karena dia percaya pada tantangan untuk
menghidupkan kembali Milan yang banyak dihuni pemain muda. Tentang usianya yang
sudah 38 tahun, itu tidak penting bagi Ibra karena dia secara mental dan fisik
baik-baik saja,” ucap eks gelandang Milan Antonio Nocerino yang pernah bermain
bersama Ibra pada musim 2011-2012.

Baca Juga :  Peluang Kian Berat, Berharap Kalteng Putra Raih Hasil Posisif Pada Sem

Kutukan
itu kini menghantui Ibra. Bagaimana tidak. Pada periode pertamanya (2010-2012)
dia berhasil mengemas 56 gol dan 24 assist dalam 85 laga. Ibra juga jadi sosok
krusial Milan saat mendapat scudetto 2010-2011 yang sekaligus jadi scudetto
terakhir Milan hingga kini.

Tujuan
eks striker Inter Milan, Juventus, PSG, dan Manchester United ke Milan tentu
tidak muluk-muluk dengan menghadirkan scudetto ke San Siro musim ini. Melainkan
membawa Alessio Romagnoli dkk finis di empat besar. Misi itu memang tidak
mustahil. Tetapi, Milan terbenam di posisi kesebelas dengan 21 poin dan
berselisih AS Roma yang ada di tempat keempat.

Kehadiran
Ibra nantinya diharapkan bisa mengerek produktivitas gol Milan yang hanya
mencetak 16 gol hingga giornata ke-17. Sebab, lini depan Milan yang diisi lima
pemain bahkan hanya mampu menghasilkan 5 gol. (io/jpg/jpnn)


Balik kucing belum tentu berakhir manis

 

 

Shevchenko

Musim 1999-2006 (298 laga) = 173 gol dan 23
assist

Musim 2008-2009 (24 laga) = 2 gol dan 4 assist

 

Balotelli

Musim 2013-2014 (54 laga) =  30 gol dan 7 assist

Musim 2015-2016 (23 laga) =  3 gol dan 1 assist

 

Kaka

Musim 2004-2009 (270 laga) = 95 gol dan 60
assist

Musim 2013-2014 (37 laga) =  9 gol                    

 

Ibrahimovic

 

Musim 2010-2012 (85 laga) = 56 gol dan 24
assist

Musim 2020 
???

Terpopuler

Artikel Terbaru