31.3 C
Jakarta
Monday, April 7, 2025

Liga 3 Digelar Keputusan Sepihak Sekjen dan Wasekjen

Blunder Asprov PSSI Kalteng! Exco Tidak Pernah Dilibatkan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG- Masa kepengurusan Asprov PSSI Kalteng yang dinakhodai Leonard S. Ampung berakhiir Desember 2021. Namun di penghujung masa kepengurusan induk organisasi olahraga sepakbola di Bumi Tambun Bungai (sebutan Kalteng), Asprov PSSI Kalteng membuat blunder. Yang menjadi persoalan yakni terkait penyelenggaraan Liga 3 Zona Kalteng.

Bukan soal tempat penyelenggaraan. Yang justru ramai jadi perbincangan, tidak dilibatkannya Exco Asprov PSSI Kalteng dalam penyelenggaraannya. “Ngurus bola harusnya bermasyarakat. Kasian pak Leo (Ketuam Asprov PSSI Kalteng, Red) sudah dijebak.Dan terkait penyelenggaraan Liga 3 ini, Exco Asprov PSSI Kalteng tidak pernah dilibatkan dan diajak koordinasi.

“Sampai saat ini kami para Exco siang dan malam menunggu panggilan (Simatupang) dari Ketua Asprov PSSI Kalteng, untuk membahas persoalan-persoalan yang ada, terutama terkait penyelenggaraan Liga 3 dan Kongres Asprov PSSI Kalteng. Namun yang terjadi, hingga saat ini kami tidak pernah dipanggil dan diajak koordinasi,” kata  Exco Asprov PSSI Kalteng, Hatir Sata Tarigan, Budi Yantoro  dan beberapa pemerhati sepakbola Kalteng Veky Pangendaheng, Muhdirin, H. Saptono, Ferry S. Lesa, Sugianto, Rahmadi G. Lentam dan Junaidi, saat ngobrol santai dengan wartawan, Senin (27/12) siang.

Baca Juga :  Miliki Pengalaman, Askab PSSI Sukamara Dukung Agustiar Sabran

Bahkan kata pria yang selama ini berkontribusi terhadap pembangunan olahraga si kulit bundar di Palangka Raya khususnya dan Kalteng pada umuumnya. Terkait penundaan ini ada isu-isu yang sengaja dihembuska oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, menebar kabar bahwa para exco menghambat penyelenggaraan Liga 3 di Muara Teweh.

“Yang perlu diketahui, penundaan penyelenggaraan Liga 3 Zona Kalteng di Muara Teweh, diputuskan oleh Asprov PSSI Kalteng,” tandasnya.

Para Exco kata Hatir, dirinya selaku Exco yang membidangi perwasitan, selama ini tidak pernah diajak koordinasi untuk membahas terkait perangkat-perangkat yang akan bertugas dalam penyelenggaraan Liga 3. Dalam SK yang ditandatangani sudah jelas dasar rekomenasi perangkat pertandingan hasil rapat dan keputusan Exco. Lha yang terjadi, kami para exco kan gak pernah diajak koordinasi,” jelas Hatir.

Pihaknya jelas Hatir, tidak mau dibawa-bawa. Karena jika dalam penyelenggaraannya terjadi hal-hal yang tidak  diinginkan, tentu saja Exco harus  bertanggungjawab. “Kami tidak mau beban itu ada di kami sementara kami tidak pernah diajak koordinasi,” tandasnya.

Baca Juga :  Kemenangan Kalteng Putra di Markas Barito Putera, Merupakan Kado HUT K

Hal senada juga diungkapkan Budi Yantoro. Pria berkumis yang juga anggota Exco yang membawahi bidang kompetisi, juga merasa kaget dan terheran-heran dengan penyelenggaraan Liga 3. “Terus terang saja saya kaget. Selaku Exco yang membawahi bidang kompetisi, saya malah tidak pernah diajak untuk berkoordinasi tentang penyelenggaraan Liga 3 di Muara Teweh,” tegasnya.

Selama ini kata Budi Yantoro, dirinya koordinasi  dengan Wakil Ketua (Ardayan Tanggar, Red), karena hanya beliau yang bisa berkomunikasi langsung dengan Ketua Asprov PSSI. Namun hingga kini, kami para Exco juga belum pernah dipanggil untuk berdiskusi soal ini,” ucap Budi

Menyikapi persoalan yang terjadi tambah Rahmadi G Lentam. Sebaiknya Asprov PSSI Kalteng jangan diam dan harus sesegera mungkin mencari solusinya. “Saya kira peroalannya kan hanya karena tidak ada komunikasi yang nyambung saja. Asprov kan bisa memanggil teman-teman Exco, mengajak duduk bareng dan urun rembug untuk sama-sama mencari solusinya. Jika Asprovnya diam, Exco tentunya harus bertindak untuk bersama-sama menyelamatkannya,” ujar Rahmadi.






Reporter: Indar

PALANGKA RAYA, PROKALTENG- Masa kepengurusan Asprov PSSI Kalteng yang dinakhodai Leonard S. Ampung berakhiir Desember 2021. Namun di penghujung masa kepengurusan induk organisasi olahraga sepakbola di Bumi Tambun Bungai (sebutan Kalteng), Asprov PSSI Kalteng membuat blunder. Yang menjadi persoalan yakni terkait penyelenggaraan Liga 3 Zona Kalteng.

Bukan soal tempat penyelenggaraan. Yang justru ramai jadi perbincangan, tidak dilibatkannya Exco Asprov PSSI Kalteng dalam penyelenggaraannya. “Ngurus bola harusnya bermasyarakat. Kasian pak Leo (Ketuam Asprov PSSI Kalteng, Red) sudah dijebak.Dan terkait penyelenggaraan Liga 3 ini, Exco Asprov PSSI Kalteng tidak pernah dilibatkan dan diajak koordinasi.

“Sampai saat ini kami para Exco siang dan malam menunggu panggilan (Simatupang) dari Ketua Asprov PSSI Kalteng, untuk membahas persoalan-persoalan yang ada, terutama terkait penyelenggaraan Liga 3 dan Kongres Asprov PSSI Kalteng. Namun yang terjadi, hingga saat ini kami tidak pernah dipanggil dan diajak koordinasi,” kata  Exco Asprov PSSI Kalteng, Hatir Sata Tarigan, Budi Yantoro  dan beberapa pemerhati sepakbola Kalteng Veky Pangendaheng, Muhdirin, H. Saptono, Ferry S. Lesa, Sugianto, Rahmadi G. Lentam dan Junaidi, saat ngobrol santai dengan wartawan, Senin (27/12) siang.

Baca Juga :  Miliki Pengalaman, Askab PSSI Sukamara Dukung Agustiar Sabran

Bahkan kata pria yang selama ini berkontribusi terhadap pembangunan olahraga si kulit bundar di Palangka Raya khususnya dan Kalteng pada umuumnya. Terkait penundaan ini ada isu-isu yang sengaja dihembuska oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab, menebar kabar bahwa para exco menghambat penyelenggaraan Liga 3 di Muara Teweh.

“Yang perlu diketahui, penundaan penyelenggaraan Liga 3 Zona Kalteng di Muara Teweh, diputuskan oleh Asprov PSSI Kalteng,” tandasnya.

Para Exco kata Hatir, dirinya selaku Exco yang membidangi perwasitan, selama ini tidak pernah diajak koordinasi untuk membahas terkait perangkat-perangkat yang akan bertugas dalam penyelenggaraan Liga 3. Dalam SK yang ditandatangani sudah jelas dasar rekomenasi perangkat pertandingan hasil rapat dan keputusan Exco. Lha yang terjadi, kami para exco kan gak pernah diajak koordinasi,” jelas Hatir.

Pihaknya jelas Hatir, tidak mau dibawa-bawa. Karena jika dalam penyelenggaraannya terjadi hal-hal yang tidak  diinginkan, tentu saja Exco harus  bertanggungjawab. “Kami tidak mau beban itu ada di kami sementara kami tidak pernah diajak koordinasi,” tandasnya.

Baca Juga :  Kemenangan Kalteng Putra di Markas Barito Putera, Merupakan Kado HUT K

Hal senada juga diungkapkan Budi Yantoro. Pria berkumis yang juga anggota Exco yang membawahi bidang kompetisi, juga merasa kaget dan terheran-heran dengan penyelenggaraan Liga 3. “Terus terang saja saya kaget. Selaku Exco yang membawahi bidang kompetisi, saya malah tidak pernah diajak untuk berkoordinasi tentang penyelenggaraan Liga 3 di Muara Teweh,” tegasnya.

Selama ini kata Budi Yantoro, dirinya koordinasi  dengan Wakil Ketua (Ardayan Tanggar, Red), karena hanya beliau yang bisa berkomunikasi langsung dengan Ketua Asprov PSSI. Namun hingga kini, kami para Exco juga belum pernah dipanggil untuk berdiskusi soal ini,” ucap Budi

Menyikapi persoalan yang terjadi tambah Rahmadi G Lentam. Sebaiknya Asprov PSSI Kalteng jangan diam dan harus sesegera mungkin mencari solusinya. “Saya kira peroalannya kan hanya karena tidak ada komunikasi yang nyambung saja. Asprov kan bisa memanggil teman-teman Exco, mengajak duduk bareng dan urun rembug untuk sama-sama mencari solusinya. Jika Asprovnya diam, Exco tentunya harus bertindak untuk bersama-sama menyelamatkannya,” ujar Rahmadi.






Reporter: Indar

Terpopuler

Artikel Terbaru