25.4 C
Jakarta
Saturday, December 14, 2024

Hamilton Salahkan FIA

LE CASTELLET-Balapan demi balapan sudah
berjalan di Formula 1 musim 2019. Total sudah ada delapan seri sampai bulan
keenam ini. Tapi juaranya terus sama sejak seri perdana yakni Mercedes.
Pasca GP Prancis berlangsung Minggu kemarin, dominasi tim pabrikan Jerman itu
kini makin jadi rasan-rasan. Merekalah ternyata yang membuat tontonan F1 jadi
menjemukan.
Di GP Prancis kemarin Hamilton meraih kemenangan keenam musim ini. Rekan
setimnya Valtteri Bottas finis sebagai runner up. Bottas sendiri sudah
mengantongi dua kemenangan. Itu artinya Mercedes selalu finis 1-2 di delapan
balapan pertama musim ini.
Dominasi kelewatan itu membuat Hamilton kini menduduki puncak klasemen pembalap
dengan raihan 187 poin. Unggul 36 poin dari Bottas yang ada di runner up.
Bottas total memiliki 151 poin. Lebih banyak 40 poin dari pembalap Ferrari
Sebastian Vettel yang ada di posisi ketiga.
Dengan posisi seperti ini hampir pasti Hamilton tidak perlu menunggu sampai
seri terakhir yakni GP Abu Dhabi di Uni Emirat Arab untuk mengunci gelar juara
dunia keenamnya tahun ini. Seri ke-21 F1 tahun ini tersebut digelar pada 1
Desember mendatang.
Apalagi, harapan terakhir pecinta F1 untuk melihat persaingan sengit antara
sesama pembalap Mercedes seakan juga runtuh. Itu gara-gara hasil di GP Prancis
kemarin. Meski finis sebagai kedua, Bottas terpaut sangat jauh sampai 18,056
detik di belakang Hamilton.
Hamilton lantas buka suara menanggapi persaingan F1 yang makin membosankan ini.
Baginya, tidak adil jika Mercedes yang malah disalahkan hanya karena tidak ada
lawan yang mampu menandingi mereka. Menurut pembalap Inggris itu, FIA adalah
pihak yang paling bertanggung jawab karena merekalah pembuat regulasi ajang
ini.
Hamilton melanjutkan, sebagai tim, Mercedes hanya berupaya menjadi tim terbaik
sesuai dengan aturan-aturan yang dibuat oleh pemegang regulasi. “FIA yang punya
tanggung jawab membuat olahraga ini kembali baik. Merekalah yang punya kuasa.
Merekalah yang bisa membuat keputusan,” ucapnya dilansir ESPN.

Baca Juga :  Kompetisi Berhenti, Barcelona di Ambang Kebangkrutan

Dominasi mobil Mercedes sangat tampak saat
Hamilton dan Vettel sama-sama berupaya meraih catatan fastest lap di akhir GP
Prancis kemarin. Vettel yang menggunakan ban soft akhirnya mampu meraih catatan
waktu lap tercepat yakni 1 menit 32,74 detik.
Namun, yang bikin heran Hamilton yang menggunakan ban hard di akhir balapan
masih mampu mencapai catatan waktu lap terbaik 1 menit 32, 764 detik. Hanya
terpaut 0,024 detik dari raihan Vettel.
Padahal, menurut perkiraan pembuat ban yakni Pirelli, estimasi perbedaan waktu
antara mobil yang menggunakan ban soft dan hard seharusnya mencapai 1,2 detik.
Jadi, Mercedes memang masih jauh lebih mengungguli Ferrari. (jpg)

LE CASTELLET-Balapan demi balapan sudah
berjalan di Formula 1 musim 2019. Total sudah ada delapan seri sampai bulan
keenam ini. Tapi juaranya terus sama sejak seri perdana yakni Mercedes.
Pasca GP Prancis berlangsung Minggu kemarin, dominasi tim pabrikan Jerman itu
kini makin jadi rasan-rasan. Merekalah ternyata yang membuat tontonan F1 jadi
menjemukan.
Di GP Prancis kemarin Hamilton meraih kemenangan keenam musim ini. Rekan
setimnya Valtteri Bottas finis sebagai runner up. Bottas sendiri sudah
mengantongi dua kemenangan. Itu artinya Mercedes selalu finis 1-2 di delapan
balapan pertama musim ini.
Dominasi kelewatan itu membuat Hamilton kini menduduki puncak klasemen pembalap
dengan raihan 187 poin. Unggul 36 poin dari Bottas yang ada di runner up.
Bottas total memiliki 151 poin. Lebih banyak 40 poin dari pembalap Ferrari
Sebastian Vettel yang ada di posisi ketiga.
Dengan posisi seperti ini hampir pasti Hamilton tidak perlu menunggu sampai
seri terakhir yakni GP Abu Dhabi di Uni Emirat Arab untuk mengunci gelar juara
dunia keenamnya tahun ini. Seri ke-21 F1 tahun ini tersebut digelar pada 1
Desember mendatang.
Apalagi, harapan terakhir pecinta F1 untuk melihat persaingan sengit antara
sesama pembalap Mercedes seakan juga runtuh. Itu gara-gara hasil di GP Prancis
kemarin. Meski finis sebagai kedua, Bottas terpaut sangat jauh sampai 18,056
detik di belakang Hamilton.
Hamilton lantas buka suara menanggapi persaingan F1 yang makin membosankan ini.
Baginya, tidak adil jika Mercedes yang malah disalahkan hanya karena tidak ada
lawan yang mampu menandingi mereka. Menurut pembalap Inggris itu, FIA adalah
pihak yang paling bertanggung jawab karena merekalah pembuat regulasi ajang
ini.
Hamilton melanjutkan, sebagai tim, Mercedes hanya berupaya menjadi tim terbaik
sesuai dengan aturan-aturan yang dibuat oleh pemegang regulasi. “FIA yang punya
tanggung jawab membuat olahraga ini kembali baik. Merekalah yang punya kuasa.
Merekalah yang bisa membuat keputusan,” ucapnya dilansir ESPN.

Baca Juga :  Kompetisi Berhenti, Barcelona di Ambang Kebangkrutan

Dominasi mobil Mercedes sangat tampak saat
Hamilton dan Vettel sama-sama berupaya meraih catatan fastest lap di akhir GP
Prancis kemarin. Vettel yang menggunakan ban soft akhirnya mampu meraih catatan
waktu lap tercepat yakni 1 menit 32,74 detik.
Namun, yang bikin heran Hamilton yang menggunakan ban hard di akhir balapan
masih mampu mencapai catatan waktu lap terbaik 1 menit 32, 764 detik. Hanya
terpaut 0,024 detik dari raihan Vettel.
Padahal, menurut perkiraan pembuat ban yakni Pirelli, estimasi perbedaan waktu
antara mobil yang menggunakan ban soft dan hard seharusnya mencapai 1,2 detik.
Jadi, Mercedes memang masih jauh lebih mengungguli Ferrari. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru