25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Insiden Suporter Indonesia di Malaysia

TINDAKAN brutal
suporter Malaysia yang menganiaya suporter Indonesia di Kuala Lumpur disikapi
oleh pemerintah Indonesia. Kemenpora RI berencana mengirimkan Nota Keberatan
kepada Kementerian Belia dan Sukan (Kemenpora Malaysia) atas peristiwa itu. Nota
keberatan tersebut bakal dikirim.
Hal itu dijelaskan Sesmenpora RI Gatot S Dewabroto kepada Jawa Pos, Kamis (21/11).

Dia menyatakan sudah
melihat video penganiayaan suporter Malaysia kepada suporter Indonesia.
Pihaknya juga memastikan video yang beredar bukanlah hoaks. “Kejadian ini sudah
viral. Saya yakin kejadian tersebut bukan hoaks ya. Saya sebagai orang yang
pernah dibesarkan di lingkungan TI bisa membedakan foto video croping tersebut
hoaks atau tidak. Saya punya kemampuannya. Itu bukan hoaks,” ujarnya.

Atas dasar itulah, ada
tiga sikap yang akan dilakukan Kemepora RI. Yang pertama adalah mengecam keras
peristiwa tersebut. Atas nama pemerintah, Gatot mengutuk keras tindakan brutal
dari suporter Malaysia itu. Sikap yang kedua, Kemenpora RI ingin PSSI meminta
pertanggungjawaban dari FAM (PSSI-nya Malaysia) untuk mengklarifikasi peristiwa
tersebut secara jelas. “Karena tempo hari di GBK, yang melapor ke FIFA itu
pihak PSSI-nya Malaysia. Kalau ini benar-benar terjadi, PSSI jangan diam, lapor
juga ke FIFA,” ucapnya.

Baca Juga :  Alisson Bukan Nama Utama

Lantas, sikap terakhir
ialah berkoordinasi dengan pihak KBRI di Kuala Lumpur. Pihaknya sudah meminta
konfirmasi dan penjelasan. “Ada protapnya. Kalau memang ada kejadian,
informasinya harus jelas. Lantas memberikan perlindungan hukum dan yang ketiga
memperjuangkan hak secara langsung,” jelasnya.

Dia meminta Malaysia
merespons dengan baik peristiwa brutal suporter Malaysia itu. Sebab, di GBK
pada 5 September lalu, Kemenpora RI, yakni Imam Nahrawi, langsung meminta maaf
kepada Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq. “Hal-hal seperti itu harus
segera diselesaikan, padahal Pak Imam sudah minta maaf. Jadi klir. Sekarang hak
dari Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban,” ungkapnya.
Nanti, ketika nota keberatan sudah dikirim dan tetap tidak ada respons, Gatot akan
melaporkan hal tersebut kepada Kementerian Luar Negeri RI. Sebab, itu sudah
masuk ranah diplomatik antara Indonesia dan Malaysia. “Biarkan itu urusan di
sana. Kami tidak tahu menunggu kapan, yang jelas secepatnya,” ujarnya.

Baca Juga :  TETAP FAVORIT

Sementara itu, Gatot juga menelepon Kepala
Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur Yusron B Ambary. Dalam pembicaran melalui
telepon tersebut, Yusron menjelaskan duduk perkara sebenarnya mengenai adanya
video penganiayaan oleh suporter Malaysia itu. Dia membenarkan bahwa peristiwa
itu benar adanya. “Tapi kejadiannya malam hari sebelum pertandingan, di daerah
Bukit Bintang. Korbannya juga sudah datang ke KBRI,” ungkapnya. (jpc)

TINDAKAN brutal
suporter Malaysia yang menganiaya suporter Indonesia di Kuala Lumpur disikapi
oleh pemerintah Indonesia. Kemenpora RI berencana mengirimkan Nota Keberatan
kepada Kementerian Belia dan Sukan (Kemenpora Malaysia) atas peristiwa itu. Nota
keberatan tersebut bakal dikirim.
Hal itu dijelaskan Sesmenpora RI Gatot S Dewabroto kepada Jawa Pos, Kamis (21/11).

Dia menyatakan sudah
melihat video penganiayaan suporter Malaysia kepada suporter Indonesia.
Pihaknya juga memastikan video yang beredar bukanlah hoaks. “Kejadian ini sudah
viral. Saya yakin kejadian tersebut bukan hoaks ya. Saya sebagai orang yang
pernah dibesarkan di lingkungan TI bisa membedakan foto video croping tersebut
hoaks atau tidak. Saya punya kemampuannya. Itu bukan hoaks,” ujarnya.

Atas dasar itulah, ada
tiga sikap yang akan dilakukan Kemepora RI. Yang pertama adalah mengecam keras
peristiwa tersebut. Atas nama pemerintah, Gatot mengutuk keras tindakan brutal
dari suporter Malaysia itu. Sikap yang kedua, Kemenpora RI ingin PSSI meminta
pertanggungjawaban dari FAM (PSSI-nya Malaysia) untuk mengklarifikasi peristiwa
tersebut secara jelas. “Karena tempo hari di GBK, yang melapor ke FIFA itu
pihak PSSI-nya Malaysia. Kalau ini benar-benar terjadi, PSSI jangan diam, lapor
juga ke FIFA,” ucapnya.

Baca Juga :  Alisson Bukan Nama Utama

Lantas, sikap terakhir
ialah berkoordinasi dengan pihak KBRI di Kuala Lumpur. Pihaknya sudah meminta
konfirmasi dan penjelasan. “Ada protapnya. Kalau memang ada kejadian,
informasinya harus jelas. Lantas memberikan perlindungan hukum dan yang ketiga
memperjuangkan hak secara langsung,” jelasnya.

Dia meminta Malaysia
merespons dengan baik peristiwa brutal suporter Malaysia itu. Sebab, di GBK
pada 5 September lalu, Kemenpora RI, yakni Imam Nahrawi, langsung meminta maaf
kepada Menteri Belia dan Sukan Malaysia Syed Saddiq. “Hal-hal seperti itu harus
segera diselesaikan, padahal Pak Imam sudah minta maaf. Jadi klir. Sekarang hak
dari Indonesia untuk meminta pertanggungjawaban,” ungkapnya.
Nanti, ketika nota keberatan sudah dikirim dan tetap tidak ada respons, Gatot akan
melaporkan hal tersebut kepada Kementerian Luar Negeri RI. Sebab, itu sudah
masuk ranah diplomatik antara Indonesia dan Malaysia. “Biarkan itu urusan di
sana. Kami tidak tahu menunggu kapan, yang jelas secepatnya,” ujarnya.

Baca Juga :  TETAP FAVORIT

Sementara itu, Gatot juga menelepon Kepala
Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur Yusron B Ambary. Dalam pembicaran melalui
telepon tersebut, Yusron menjelaskan duduk perkara sebenarnya mengenai adanya
video penganiayaan oleh suporter Malaysia itu. Dia membenarkan bahwa peristiwa
itu benar adanya. “Tapi kejadiannya malam hari sebelum pertandingan, di daerah
Bukit Bintang. Korbannya juga sudah datang ke KBRI,” ungkapnya. (jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru