25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Target Dapat 6 Emas di APG 2020

JAKARTA – Sebanyak 24
pebulutangkis National Paralympic Committee (NPC) Indonesia tetap fokus
berlatih untuk menyongsong ASEAN Para Games (APG) 2020 di Filipina. Tim
bulutangkis Indonesia pun memasang target 6 emas.

Memang, jadwal APG 2020
diundur dari 17-25 Januari menjadi 20-28 Meret. Namun, hal itu tidak
mempengaruhi mental dan motivasi para atlet. “Dengan diundurnya jadwal APG,
kami lalu melakukan penyusunan program latihan persiapan khusus dan kompetisi,”
kata Pelatih Kepala Bulu Tangkis NPC Indonesia Jarot Hernowo.

Menurut dia, pengunduran
APG membuat pemusatan latihan akan berfokus kepada penajaman teknik, taktik,
strategi, dan kesiapan mental para pemain.

Bulu tangkis adalah
salah satu dari 16 cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang dua tahunan
itu. Ada 19 nomor yang dilombakan. Itu dibagi dalam dua kategori yakni standing dan wheelchair alias
kursi roda.

Baca Juga :  PSSI Pastikan Shin Tae-yong Datang 11 Desember

Untuk kelompok standing, para
atlet berlatih di Hartono Trade Center, Solo. Sedangkan kelompok wheelchair menempa
diri di GOR Pratama, Sukoharjo.

Tim bulu tangkis Indonesia
optimistis bisa meraih enam emas pada APG 2020.

Peluang emas datang
dari salah seorang pemain tunggal putri terbaik dunia, Leani Ratri Oktila yang
akan bertanding pada nomor WS SL4. Selain itu, ada tunggal putra Dheva
Anrimusthi (MS US), lalu ganda putra Ukun Rukaendi/Hari Susanto (MD SL3/SL4),
plus  ganda putri Leani Ratri Oktila/ Khalimatus Sadiyah (WD SL3/SL4).

Peluang emas lainnya
bisa didapatkan dari ganda putra Dheva Anrimurthi/Hafizh Briliansyah pada nomor
MD SUS. Juga dari ganda campuran yakni pasangan Hari Susanto/Leani Ratri Oktila
(XD SL3/SL4/SUS).

Baca Juga :  Tertinggal 6 Poin, Marcus/Kevin Bangkit Luar Biasa, Sikat Denmark

“Kami sudah meminta
para atlet baik putra maupun putri tetap bersemangat bertempur untuk meraih
prestasi yang terbaik untuk bangsa dan negara. Atletnya tetap bersemangat meski
event APG Filipina jadwalnya diundur dua bulan,” kata Jarot.

Indonesia adalah juara bertahan ASEA Para Games.
Pada edisi 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, kita menjadi yang terkuat dengan
torehan 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu. Indonesia jauh meninggalkan
peringkat kedua, yakni tuan rumah Malaysia yang ‘cuma’ mendulang 90 emas. (jpg)

JAKARTA – Sebanyak 24
pebulutangkis National Paralympic Committee (NPC) Indonesia tetap fokus
berlatih untuk menyongsong ASEAN Para Games (APG) 2020 di Filipina. Tim
bulutangkis Indonesia pun memasang target 6 emas.

Memang, jadwal APG 2020
diundur dari 17-25 Januari menjadi 20-28 Meret. Namun, hal itu tidak
mempengaruhi mental dan motivasi para atlet. “Dengan diundurnya jadwal APG,
kami lalu melakukan penyusunan program latihan persiapan khusus dan kompetisi,”
kata Pelatih Kepala Bulu Tangkis NPC Indonesia Jarot Hernowo.

Menurut dia, pengunduran
APG membuat pemusatan latihan akan berfokus kepada penajaman teknik, taktik,
strategi, dan kesiapan mental para pemain.

Bulu tangkis adalah
salah satu dari 16 cabang olahraga yang dipertandingkan pada ajang dua tahunan
itu. Ada 19 nomor yang dilombakan. Itu dibagi dalam dua kategori yakni standing dan wheelchair alias
kursi roda.

Baca Juga :  PSSI Pastikan Shin Tae-yong Datang 11 Desember

Untuk kelompok standing, para
atlet berlatih di Hartono Trade Center, Solo. Sedangkan kelompok wheelchair menempa
diri di GOR Pratama, Sukoharjo.

Tim bulu tangkis Indonesia
optimistis bisa meraih enam emas pada APG 2020.

Peluang emas datang
dari salah seorang pemain tunggal putri terbaik dunia, Leani Ratri Oktila yang
akan bertanding pada nomor WS SL4. Selain itu, ada tunggal putra Dheva
Anrimusthi (MS US), lalu ganda putra Ukun Rukaendi/Hari Susanto (MD SL3/SL4),
plus  ganda putri Leani Ratri Oktila/ Khalimatus Sadiyah (WD SL3/SL4).

Peluang emas lainnya
bisa didapatkan dari ganda putra Dheva Anrimurthi/Hafizh Briliansyah pada nomor
MD SUS. Juga dari ganda campuran yakni pasangan Hari Susanto/Leani Ratri Oktila
(XD SL3/SL4/SUS).

Baca Juga :  Tertinggal 6 Poin, Marcus/Kevin Bangkit Luar Biasa, Sikat Denmark

“Kami sudah meminta
para atlet baik putra maupun putri tetap bersemangat bertempur untuk meraih
prestasi yang terbaik untuk bangsa dan negara. Atletnya tetap bersemangat meski
event APG Filipina jadwalnya diundur dua bulan,” kata Jarot.

Indonesia adalah juara bertahan ASEA Para Games.
Pada edisi 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, kita menjadi yang terkuat dengan
torehan 126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu. Indonesia jauh meninggalkan
peringkat kedua, yakni tuan rumah Malaysia yang ‘cuma’ mendulang 90 emas. (jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru