PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Bakal Calon (Bacalon) Ketua Umum KONI Kalimantan Tengah (Kalteng) Tahun 2023 -2027 pada Musorprovlub KONI Kalteng tanggal 23 dan 24 Agustus 2023 lalu, Christian Sancho secara resmi mengajukan gugatan ke Badan Arbitase Olah Raga Indonesia (BAORI).
“Bahwa gugatan BAORI yang sudah diajukan ke KONI Pusat mengenai penetapan calon tunggal, karena pada musorprovlub pertama kemarin, kita sudah mendapatkan hasil bahwa sudah ada Calon Ketua Koni Kalteng. Pada saat itu dengan situasi dan kondisi yang ada, sehingga pimpinan sidang menyatakan deadlock,” ujar Christian Sancho kepada awak media, Kamis (21/9).
Hasil itu, dia merasa dirugikan sebagai Calon Ketua KONI Kalteng yang sudah ditetapkan oleh tim penjaringan dan penyaringan (TPP) pada musorprovlub pertama. Menurutnya, dari hal tersebut yang menggangu keberadaan KONI Kalteng. Bahkan, ia pun mengaku baru melihat Surat Keputusan (SK) dari KONI Pusat terkait penetapan caretaker.
“Dan saya juga hal tersebut sudah sampaikan ke ketua umum, saya sudah menghadap ke ketua umum pusat, bahwa saya selaku calon tunggal yang ditetapkan pada musroprovlub 1 pada tangal 23-24 menyatakan saya adalah calon tunggal yang ditetapkan TPP,” bebernya.
Dengan demikian, dirinya akan memperjuangkan dan mempertahankan apa yang sudah diputuskan dalam rapat musorprovlub serta sudah ditetapkan TPP.
“Saya sudah mendaftar di BAORI. Status KONI saat ini dalam gugatan di BAORI,” terangnya.
“Kita sama-sama berproses. Saya menerima surat yang sudah dikeluarkan Ketua Umum KONI Pusat bahwa ada caretaker, dan caretaker akan bekerja mempersiapkan musorprovlub. Saya tidak menghalangi itu. Tapi gugatan saya juga berproses,” jelasnya.
Lalu ia mengungkapkan, dengan terbentuk caretaker, dirinya mendengar ada beberapa teman di dalam caretaker yang ingin mengambil barang-barang di KONI. Banyak juga yang mau dijanjikan kepada staff-staff di KONI.
“Ini saya sampaikan ada mekanismenya. Bagaimanapun saya adalah pejabat Plt Ketua KONI yang terakhir. Jadi ada mekanisme apabila mau mengambil aset KONI yang ada. Itu ada mekanismenya, bagaimana ini menjadi suatu serah terima barang inventaris,” imbaunya.
“Saya mengingatkan teman-teman yang masuk dalam caretaker SK, jangan sembarangan ingin mengambil aset yang ada di KONI. Bagaimana pun aset di KONI harus ada tanda terimanya. Supaya semuanya jelas,” ungkapnya.
Dia menegaskan jika dibuka lagi pendaftaran bakal calon Ketua KONI Kalteng pada kepengurusan caretaker KONI Kalteng, dirinya tidak akan mendaftar karena masih menunggu keputusan BAORI.
“Karena saya menyatakan saya sudah sah (Calon Ketua KONI tunggal) pada mekanisme musorprovlub pertama,”tegasnya.
Sementara, penasehat hukum Christian Sancho Ari Yunus Hendrawan mengaku sudah melakukan pendaftaran di BAORI pada tanggal 11 September 2023. Rencananya sidang perdana akan dilaksanakan pada tanggal 29 September 2023 dengan agenda mediasi.
“Kami bermohon kepada BAORI menetapkan Christian Sancho menjadi calon terpilih. Karena hanya ada satu calon. Kemarin pimpinan sidang mendeadlock, mendeadlock bukan karena menolak hasil TPP. Tidak ada bahasa mereka menolak. Tapi itu dideadlock karena suasana sudah tidak aman. Oleh karena itu, kami minta BAORI yang memutuskan. Keinginan kami BAORI yang menerima hasil TPP,” ujarnya. (hfz/hnd)