PALANGKA RAYA- Bermain dengan penuh
semangat membawa misi balas dendamnya,
Kalteng Putra dipaksa menyerah dengan skor 2-1 atas tuan rumah Perseru Badak
Lampung dalam lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung
(19/9) malam.
Sungguh malang nasib laskar Isen Mulang pada
pertandingan itu. Tatkala pendukung tengah terpukau atas gol pembuka bomber
anyar, David Bala yang baru bergabung tim tanpa latihan di menit 71, harus
terhenti sesaat.
Pasalnya tak hanya sajian gol balasan tuan
rumah, Perseru Badak Lampung yang berhasil diciptakan Fernandinho di menit 75,
akan tetapi keputusan wasit yang dinilai kontroversial. Keputusan wasit
memberikan satu tembakan penalti untuk tuan rumah di masa injury time inilah
yang dianggap menodai pertandingan away Kalteng Putra.
Tentu Kalteng Putra benar-benar tidak bisa
menerima kepemimpinan wasit Darma Santoso asal Sumatera Utara itu. Manajemen
Kalteng Putra langsung melayangkan surat resmi pengajuan protes ke PSSI terkait
keputusan wasit yang dinilai sangat kontroversial tersebut.
Menurut Sekretaris Kalteng Putra, Sigit Wido
Sawong, surat dengan nomor 399/Sekt-KP/IX/2019 itu, sudah langsung dilayangkan
usai pertandingan. Bahkan pemberitahuan pengajuan protes juga telah disampaikan
secara personal kepada petinggi PT LIB selaku penyelenggara kompetisi.
“Malam itu juga kami sudah kirimkan pengajuan
surat protes kepada PSSI khususnya ke komite wasit. Jadi, tolong satgas anti
mafia bola menyelidiki kasus ini,â€ujar Sigit dengan nada kesal.
Politisi muda yang kini diamanahi masyarakat di
parlemen, menjelaskan, bahwa ajuan protes timnya bukan karena timnya tidak mau
kalah. Akan tetapi jika memang kalah dengan cara yang fair, bukan faktor dari
kesalahan keputusan wasit dan asisten wasit.
“Kalau sampai komdis tidak ada tindakan apa-apa
terhadap wasit ini, lebih baik sepakbola Indonesia dibekukan,†tegasnya.(hen/kpc)