27.8 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024
spot_img

The Minions vs The Daddies Berebut Uang Rp 1,28 Miliar

PASANGAN Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya
Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses mewujudkan harapan
terjadinya all Indonesian final di Indonesia Open 2019.

Pertemuan antara pasangan senior-junior itu sontak mengulang partai final
Indonesia Masters yang digelar Januari lalu. Laga ini sekaligus menjadi momen
ketiga pertemuan mereka pada Indonesia Open.

Pertarungan antara sesama wakil Merah Putih di babak final turnamen super
1000 ini tergolong langka. Pertama kalinya all Indonesian final ganda putra
terjadi 14 tahun silam ketika Markis Kido/Hendra Setiawan melawan Candra
Wijaya/Sigit Budiarto.

Kala itu Markis/Hendra keluar sebagai kampiun. Ini sekaligus akan menjadi
final ketiga bagi Hendra di Indonesia Open setelah pada 2013 saat menjadi juara
bersama Ahsan.

“Yang pasti puji syukur bisa all Indonesian final. Saya gembira sebagai
pelatih. Tahun ini road to olympic. Jadi atmosfer dan fokusnya berbeda.
Sedangkan 2005 dulu bukan ke Olimpiade,” tutur Herry Iman Pierngadi, pelatih
ganda putra.

Selain menarik untuk dilihat, perseteruan antara Minions (julukan
Marcus/Kevin) dan The Daddies (julukan Ahsan/Hendra) bakal sengit. Sebagai
juara bertahan, Marcus/Kevin tidak akan melepas begitu saja predikat tersebut.

Baca Juga :  Tak Mau Intervensi Neymar

Performa mereka sudah kembali edan dalam membantai lawan. Buktinya,
Marcus/Kevin cuma butuh 29 menit untuk menghajar ganda nomor dunia dunia asal
Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor sangat telak 21-9, 21-13.

Sedangkan Ahsan/Hendra punya modal sebagai pemilik gelar di turnamen dengan
level yang sama, yaitu All England 2019. Dari segi pengalaman, tidak perlu lagi
diragukan. Keduanya sudah malang-melintang di berbagai turnamen kelas dunia.
Walaupun harus diakui, Hendra/Ahsan sangat kesulitan jika berhadapan dengan
Minions.

Sudah delapan kali ganda putra peringkat keempat dunia itu bertatap muka
dengan Marcus/Kevin. Tapi hanya berhasil mengambil dua kemenangan saja. Faktor
usia tidak bisa berbohong. Ahsan/Hendra selalu kewalahan mengatasi
serangan-serangan dan permainan cepat Minions.

”Setiap pemain punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kami sudah
sering latihan bareng, sudah sama-sama tahu banget. Yang penting kami coba
tampilkan yang terbaik saja,” jelas Kevin.

Marcus/Kevin tetu menjadi favorit juara. Setelah mengalami kekalahan yang
menyakitkan dengan kandas di babak pertama All England, mereka jelas
menginginkan hasil yang maksimal kali ini.

Baca Juga :  Real Madrid Tertahan di Markas Valencia

Namun, Ahsan/Hendra juga tidak bisa dipandang sebelah mata walaupun
perjalanan mereka untuk sampai di final tidak benar-benar mulus.

Babak perempat final dan semifinal harus dituntaskan lewat rubber set.
Berbeda dengan Minions yang cenderung mulus tanpa hambatan kecuali pada putaran
32 besar ketika bermain tiga set melawan pasangan Jepang Takuto Inoue/Yuki
Kaneko.

”Sebenarnya kami nggak kepikiran bisa masuk final, karena target semifinal
saja. Tapi tetap bersyukur. Untuk final yang pasti kami akan tampil maksimal,”
ujar Hendra.

Juara ganda putra Indonesia Open 2019 akan mendapat hadiah USD 92.500 atau
setara dengan Rp 1,28 miliar. Sedangkan runner-up berhak atas hadiah USD 43.750
atau sekitar Rp 609 juta.

Total hadiah yang diperebutkan pada Indonesia Open 2019 mencapai USD
1.250.000 atau Rp 17,4 miliar. Jumlah itu adalah yang tertinggi dalam turnamen
bulu tangkis apapun di dunia. (feb/tom/jpc/kpc)

PASANGAN Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya
Sukamuljo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan sukses mewujudkan harapan
terjadinya all Indonesian final di Indonesia Open 2019.

Pertemuan antara pasangan senior-junior itu sontak mengulang partai final
Indonesia Masters yang digelar Januari lalu. Laga ini sekaligus menjadi momen
ketiga pertemuan mereka pada Indonesia Open.

Pertarungan antara sesama wakil Merah Putih di babak final turnamen super
1000 ini tergolong langka. Pertama kalinya all Indonesian final ganda putra
terjadi 14 tahun silam ketika Markis Kido/Hendra Setiawan melawan Candra
Wijaya/Sigit Budiarto.

Kala itu Markis/Hendra keluar sebagai kampiun. Ini sekaligus akan menjadi
final ketiga bagi Hendra di Indonesia Open setelah pada 2013 saat menjadi juara
bersama Ahsan.

“Yang pasti puji syukur bisa all Indonesian final. Saya gembira sebagai
pelatih. Tahun ini road to olympic. Jadi atmosfer dan fokusnya berbeda.
Sedangkan 2005 dulu bukan ke Olimpiade,” tutur Herry Iman Pierngadi, pelatih
ganda putra.

Selain menarik untuk dilihat, perseteruan antara Minions (julukan
Marcus/Kevin) dan The Daddies (julukan Ahsan/Hendra) bakal sengit. Sebagai
juara bertahan, Marcus/Kevin tidak akan melepas begitu saja predikat tersebut.

Baca Juga :  Tak Mau Intervensi Neymar

Performa mereka sudah kembali edan dalam membantai lawan. Buktinya,
Marcus/Kevin cuma butuh 29 menit untuk menghajar ganda nomor dunia dunia asal
Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen dengan skor sangat telak 21-9, 21-13.

Sedangkan Ahsan/Hendra punya modal sebagai pemilik gelar di turnamen dengan
level yang sama, yaitu All England 2019. Dari segi pengalaman, tidak perlu lagi
diragukan. Keduanya sudah malang-melintang di berbagai turnamen kelas dunia.
Walaupun harus diakui, Hendra/Ahsan sangat kesulitan jika berhadapan dengan
Minions.

Sudah delapan kali ganda putra peringkat keempat dunia itu bertatap muka
dengan Marcus/Kevin. Tapi hanya berhasil mengambil dua kemenangan saja. Faktor
usia tidak bisa berbohong. Ahsan/Hendra selalu kewalahan mengatasi
serangan-serangan dan permainan cepat Minions.

”Setiap pemain punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kami sudah
sering latihan bareng, sudah sama-sama tahu banget. Yang penting kami coba
tampilkan yang terbaik saja,” jelas Kevin.

Marcus/Kevin tetu menjadi favorit juara. Setelah mengalami kekalahan yang
menyakitkan dengan kandas di babak pertama All England, mereka jelas
menginginkan hasil yang maksimal kali ini.

Baca Juga :  Real Madrid Tertahan di Markas Valencia

Namun, Ahsan/Hendra juga tidak bisa dipandang sebelah mata walaupun
perjalanan mereka untuk sampai di final tidak benar-benar mulus.

Babak perempat final dan semifinal harus dituntaskan lewat rubber set.
Berbeda dengan Minions yang cenderung mulus tanpa hambatan kecuali pada putaran
32 besar ketika bermain tiga set melawan pasangan Jepang Takuto Inoue/Yuki
Kaneko.

”Sebenarnya kami nggak kepikiran bisa masuk final, karena target semifinal
saja. Tapi tetap bersyukur. Untuk final yang pasti kami akan tampil maksimal,”
ujar Hendra.

Juara ganda putra Indonesia Open 2019 akan mendapat hadiah USD 92.500 atau
setara dengan Rp 1,28 miliar. Sedangkan runner-up berhak atas hadiah USD 43.750
atau sekitar Rp 609 juta.

Total hadiah yang diperebutkan pada Indonesia Open 2019 mencapai USD
1.250.000 atau Rp 17,4 miliar. Jumlah itu adalah yang tertinggi dalam turnamen
bulu tangkis apapun di dunia. (feb/tom/jpc/kpc)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru