29.7 C
Jakarta
Thursday, April 17, 2025

Dibumbui Banyak Drama, Praveen/Melati Sukses Raih Gelar Perdana

Akhirnya, penantian itu selesai juga. Untuk kali pertama dalam
karir mereka, ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva
Oktavianti menjadi juara BWF World Tour!

Pada final Denmark Open 2019 malam ini (20/10), Praveen/Melati
mengalahkan ganda nomor dunia dunia Wang Yilyu/Huang Dongping dalam pertandingan
sangat mendebarkan yang berakhir dengan skor 21-18, 18-21, dan 21-19.

Kemenangan ini diraih dengan sangat tidak gampang. Drama luar
biasa menegangkan terjadi pada game ketiga. Saat itu,
Praveen/Melati sudah unggul jauh 14-7, rasanya sudah siap untuk menutup
pertandingan dengan kemenangan.

Namun, juara Asia 2019 asal Tiongkok tersebut tiba-tiba
menggila. Mereka berhasil mencetak sebelas angka beruntun dan berbalik unggul
18-14!

Untung saja, aksi sensasional Wang/Huang bisa dihentikan.
Praveen/Melati pelan-pelan mengejar. Saat mereka tertinggal 17-19, PraMel,
julukan mereka, lantas melesat, mencetak empat angka beruntun dan menutup
pertandingan dengan kemenangan.

Laga menegangkan ini berakhir dalam tempo 59 menit. Sejak
dipasangkan di Malaysia Masters 2018, inilah trofi pertama Praveen/Melati. Tak
heran, begitu memastikan angka kemenangan, Praveen langsung berteriak keras.
Dia membanting raket, lalu memeluk Melati dengan sangat erat.

Gelar juara ini sangat manis. Sebab, Praveen/Melati sudah lima
kali menembus final pada tahun ini. Namun, dalam empat partai puncak
sebelumnya, mereka selalu gagal menuntaskannya sebagai kampiun.

Baca Juga :  Gara-gara CR7 Tak Dimainkan, Penyelenggara Tuntut Juventus

Bahkan pada tiga final di Jepang, Australia, dan India,
Praveen/Melati dikalahkan Wang/Huang. Satu kekalahan lain diderita Praveen/Melati
pada final New Zealand Open dari ganda Malaysia peraih perak Olimpiade Rio
2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Wang/Huang benar-benar menjadi hantu bagi Praveen/Melati. Dalam
enam kali pertemuan sebelumnya, ganda kita selalu kalah. Iya benar, 0-6. รขโ‚ฌยKalau
belum angka 21, berarti ya belum kalah,รขโ‚ฌย kata Praaven saat berbicara dalam
wawancara di pinggir lapangan saat ditanya bagaimana situasnya saat Wang/Huang
mencetak 11 angka beruntun dan menikung mereka.

รขโ‚ฌยBisa menang hari ini tentu senang sekali, ini merupakan gelar
pertama kami setelah satu setengah tahun berpasangan. Dan tentu ini akan
membuat kami percaya diri di turnamen berikutnya,รขโ‚ฌย imbuhnya dalam siaran pers
PP PBSI yang diterima Jawa Pos.

Praveen benar. Gelar turnamen Super 750 ini adalah pembuktian.
Sebelum berangkat ke Denmark Open 2019, Praveen memang sempat mendapatkan
masalah. Kepada media, Pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengancam akan
mencoret Praveen/Melati dari tur Eropa. Menurut Richard, Praveen mangkir
latihan dan menunjukkan sikap indisipliner.

Untung saja, masalah itu rampung. Praveen sudah minta maaf dan
akhirnya bisa menjalani tur Eropa. Dan tidak dinyana, awalnya dibumbui masalah,
eh akhirnya malah bisa membawa pulang trofi juara.

Baca Juga :  Tebar Keharmonisan

รขโ‚ฌยDari awal kami sudah mempersiapkan kalau pertandingan hari ini
tidak akan mudah dan melelahkan. Kunci kemenangan kami hari ini yaitu lebih
percaya ke partner dan memperbanyak komunikasi di lapangan. Kami terus fokus
sebelum angka 21, jangan menyerah. Kami sempat terkejar di game ketiga.
Pemain Tiongkok ini merupakan pemain bagus,รขโ‚ฌย ucap  Praveen.

Melati juga tak kalah bahagia dengan kemenangan ini. Apalagi
Richard sempat menuding dia tidak memiliki komunikasi yang bagus dengan
Praveen. รขโ‚ฌยPastinya senang apalagi ini gelar kami yang pertama. Kami akhirnya
bisa membuktikan kalau kami bisa,รขโ‚ฌย kata juara dunia junior 2012 saat
berpasangan dengan Edi Subaktiar tersebut.

Selain drama di luar lapangan, tantangan Praveen/Melati di
Denmark Open memang tidak mudah.

Pada perempat final, mereka berhadapan dengan juara dunia 2019
dan pemain nomor satu dunia asal Tiongkok Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Dalam laga
keras sampai tiga game, Praveen/Melati akhirnya meraih kemenangan.

Sebelumnya, pada babak kedua, Praveen/Melati juga bermain
tiga game melawan ganda campuran Tiongkok lainnya, Lu Kai/Chen
Lu.

Bisa menekuk tiga ganda Tiongkok serta pasangan nomor satu dan
dua dunia dalam satu turnamen, jelas pekerjaan yang sangat luar biasa.(jpg)

 

Akhirnya, penantian itu selesai juga. Untuk kali pertama dalam
karir mereka, ganda campuran nomor satu Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva
Oktavianti menjadi juara BWF World Tour!

Pada final Denmark Open 2019 malam ini (20/10), Praveen/Melati
mengalahkan ganda nomor dunia dunia Wang Yilyu/Huang Dongping dalam pertandingan
sangat mendebarkan yang berakhir dengan skor 21-18, 18-21, dan 21-19.

Kemenangan ini diraih dengan sangat tidak gampang. Drama luar
biasa menegangkan terjadi pada game ketiga. Saat itu,
Praveen/Melati sudah unggul jauh 14-7, rasanya sudah siap untuk menutup
pertandingan dengan kemenangan.

Namun, juara Asia 2019 asal Tiongkok tersebut tiba-tiba
menggila. Mereka berhasil mencetak sebelas angka beruntun dan berbalik unggul
18-14!

Untung saja, aksi sensasional Wang/Huang bisa dihentikan.
Praveen/Melati pelan-pelan mengejar. Saat mereka tertinggal 17-19, PraMel,
julukan mereka, lantas melesat, mencetak empat angka beruntun dan menutup
pertandingan dengan kemenangan.

Laga menegangkan ini berakhir dalam tempo 59 menit. Sejak
dipasangkan di Malaysia Masters 2018, inilah trofi pertama Praveen/Melati. Tak
heran, begitu memastikan angka kemenangan, Praveen langsung berteriak keras.
Dia membanting raket, lalu memeluk Melati dengan sangat erat.

Gelar juara ini sangat manis. Sebab, Praveen/Melati sudah lima
kali menembus final pada tahun ini. Namun, dalam empat partai puncak
sebelumnya, mereka selalu gagal menuntaskannya sebagai kampiun.

Baca Juga :  Gara-gara CR7 Tak Dimainkan, Penyelenggara Tuntut Juventus

Bahkan pada tiga final di Jepang, Australia, dan India,
Praveen/Melati dikalahkan Wang/Huang. Satu kekalahan lain diderita Praveen/Melati
pada final New Zealand Open dari ganda Malaysia peraih perak Olimpiade Rio
2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.

Wang/Huang benar-benar menjadi hantu bagi Praveen/Melati. Dalam
enam kali pertemuan sebelumnya, ganda kita selalu kalah. Iya benar, 0-6. รขโ‚ฌยKalau
belum angka 21, berarti ya belum kalah,รขโ‚ฌย kata Praaven saat berbicara dalam
wawancara di pinggir lapangan saat ditanya bagaimana situasnya saat Wang/Huang
mencetak 11 angka beruntun dan menikung mereka.

รขโ‚ฌยBisa menang hari ini tentu senang sekali, ini merupakan gelar
pertama kami setelah satu setengah tahun berpasangan. Dan tentu ini akan
membuat kami percaya diri di turnamen berikutnya,รขโ‚ฌย imbuhnya dalam siaran pers
PP PBSI yang diterima Jawa Pos.

Praveen benar. Gelar turnamen Super 750 ini adalah pembuktian.
Sebelum berangkat ke Denmark Open 2019, Praveen memang sempat mendapatkan
masalah. Kepada media, Pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengancam akan
mencoret Praveen/Melati dari tur Eropa. Menurut Richard, Praveen mangkir
latihan dan menunjukkan sikap indisipliner.

Untung saja, masalah itu rampung. Praveen sudah minta maaf dan
akhirnya bisa menjalani tur Eropa. Dan tidak dinyana, awalnya dibumbui masalah,
eh akhirnya malah bisa membawa pulang trofi juara.

Baca Juga :  Tebar Keharmonisan

รขโ‚ฌยDari awal kami sudah mempersiapkan kalau pertandingan hari ini
tidak akan mudah dan melelahkan. Kunci kemenangan kami hari ini yaitu lebih
percaya ke partner dan memperbanyak komunikasi di lapangan. Kami terus fokus
sebelum angka 21, jangan menyerah. Kami sempat terkejar di game ketiga.
Pemain Tiongkok ini merupakan pemain bagus,รขโ‚ฌย ucap  Praveen.

Melati juga tak kalah bahagia dengan kemenangan ini. Apalagi
Richard sempat menuding dia tidak memiliki komunikasi yang bagus dengan
Praveen. รขโ‚ฌยPastinya senang apalagi ini gelar kami yang pertama. Kami akhirnya
bisa membuktikan kalau kami bisa,รขโ‚ฌย kata juara dunia junior 2012 saat
berpasangan dengan Edi Subaktiar tersebut.

Selain drama di luar lapangan, tantangan Praveen/Melati di
Denmark Open memang tidak mudah.

Pada perempat final, mereka berhadapan dengan juara dunia 2019
dan pemain nomor satu dunia asal Tiongkok Zheng Siwei/Huang Yaqiong. Dalam laga
keras sampai tiga game, Praveen/Melati akhirnya meraih kemenangan.

Sebelumnya, pada babak kedua, Praveen/Melati juga bermain
tiga game melawan ganda campuran Tiongkok lainnya, Lu Kai/Chen
Lu.

Bisa menekuk tiga ganda Tiongkok serta pasangan nomor satu dan
dua dunia dalam satu turnamen, jelas pekerjaan yang sangat luar biasa.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru