28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

PDIP Larang Jokowi Pilih Menteri yang Pakai Topeng Kekuasaan

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan segera
mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid II. Sekretaris Jenderal Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kritiyanto memastikan, nomenklatur
pembantu presiden tidak akan banyak berubah.

“Struktur kabinet sudah dirampungkan dengan nomenklatur yang
tidak banyak perubahan. Maka nama-nama sudah diserahkan, tapi sebagaimana kata
ibu Megawati bahwa itu hak progatif presiden yang menetapkan,” kata Hasto di
Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (20/10).

Meski begitu, Hasto enggan membocorkan total pembagian kursi
masing-masing partai pengusung Jokowi-Ma’ruf. Dia meminta publik bersabar
memunggu Jokowi mengumumkannya sendiri.

“Kalau masalah kursi kan kurang elok kami sampaikan berapa yang
dapat, tapi yang jelas PDI Perjuangan terbanyak itu pun kami maknakan sebagai
sebuah komitmen untuk mengawal dan memastikan keberhasilan pak Jokowi,”
imbuhnya.

Baca Juga :  Demokrat Serius Siapkan Diri Hadapi Pilgub Kalteng 2020

Di sisi lain,s Sebab, sosok-sosok seperti ini dianggap tidak
akan bekerja maksimal untuk bangsa dan negara.

“Kami mendoakan pak Jokowi dapat memilih menteri-menteri yang
tidak pakai topeng kekuasaan, topeng ambisi. Seorang Mentri yang betul-betul
berdedikasi bagi bangsa dan negara,” kata Hasto.

“Baru jadi calon menteri sudah pengen menjadi calon (presiden)
2024, kalau yang seperti ini kita kompak bilang Pak Jokowi tidak usah
dimasukan,” tegasnya.

Hasto menilai, calon menteri yang memiliki ambisi politik
pribadi seperti ini hanya akan sibuk membangun citra diri selama menjadi
menteri. Hal ini akan bertentangan dengan visi kerja Jokowi untuk 5 tahun
kedepan. Sebab, di periode kedua ini, Jokowi membutuhkan kabinet yang solid,
profesional memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, merakyat, teknokrat, dan
paham siapa rakyat yang dipimpinnya.

Baca Juga :  Bawaslu Ungkap Ini Penyebab Banyak ASN Tidak Netral di Pilkada

“Rakyat masih memerlukan traktor untuk pertanian, yang dibangun
di luar itu. Maka memahami bagaimana kondisi rakyat indonesia merupakan syarat
penting bagi seluruh menteri yang akan membantu pak Jokowi,” pungkanya.

Diketahui, Senin pagi (21/10), Presiden Joko Widodo akan
memanggil satu persatu para pembantunya yang baru. Sebagian dipertahankan, tapi
ada juga yang digantikan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta yang dikenal dengan sebutan Jokowi
itu menyatakan, susunan Kabinet Kerja jilid IIperiode kedua 2019-2024 sudah
rampung dan akan diumumkan bersama Wapres KH Ma’ruf Amin. Sinyalnya formasi
akan lebih banyak wajah-wajah baru.

Formasinya, ada sekitar 16 menteri akan diisi oleh kader partai
politik. Selebihnya akan diisi oleh kalangan profesional. “Ya kurang lebih (16
orang),” ucap Jokowi.(jpg)

 

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan segera
mengumumkan susunan Kabinet Kerja Jilid II. Sekretaris Jenderal Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kritiyanto memastikan, nomenklatur
pembantu presiden tidak akan banyak berubah.

“Struktur kabinet sudah dirampungkan dengan nomenklatur yang
tidak banyak perubahan. Maka nama-nama sudah diserahkan, tapi sebagaimana kata
ibu Megawati bahwa itu hak progatif presiden yang menetapkan,” kata Hasto di
Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (20/10).

Meski begitu, Hasto enggan membocorkan total pembagian kursi
masing-masing partai pengusung Jokowi-Ma’ruf. Dia meminta publik bersabar
memunggu Jokowi mengumumkannya sendiri.

“Kalau masalah kursi kan kurang elok kami sampaikan berapa yang
dapat, tapi yang jelas PDI Perjuangan terbanyak itu pun kami maknakan sebagai
sebuah komitmen untuk mengawal dan memastikan keberhasilan pak Jokowi,”
imbuhnya.

Baca Juga :  Demokrat Serius Siapkan Diri Hadapi Pilgub Kalteng 2020

Di sisi lain,s Sebab, sosok-sosok seperti ini dianggap tidak
akan bekerja maksimal untuk bangsa dan negara.

“Kami mendoakan pak Jokowi dapat memilih menteri-menteri yang
tidak pakai topeng kekuasaan, topeng ambisi. Seorang Mentri yang betul-betul
berdedikasi bagi bangsa dan negara,” kata Hasto.

“Baru jadi calon menteri sudah pengen menjadi calon (presiden)
2024, kalau yang seperti ini kita kompak bilang Pak Jokowi tidak usah
dimasukan,” tegasnya.

Hasto menilai, calon menteri yang memiliki ambisi politik
pribadi seperti ini hanya akan sibuk membangun citra diri selama menjadi
menteri. Hal ini akan bertentangan dengan visi kerja Jokowi untuk 5 tahun
kedepan. Sebab, di periode kedua ini, Jokowi membutuhkan kabinet yang solid,
profesional memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, merakyat, teknokrat, dan
paham siapa rakyat yang dipimpinnya.

Baca Juga :  Bawaslu Ungkap Ini Penyebab Banyak ASN Tidak Netral di Pilkada

“Rakyat masih memerlukan traktor untuk pertanian, yang dibangun
di luar itu. Maka memahami bagaimana kondisi rakyat indonesia merupakan syarat
penting bagi seluruh menteri yang akan membantu pak Jokowi,” pungkanya.

Diketahui, Senin pagi (21/10), Presiden Joko Widodo akan
memanggil satu persatu para pembantunya yang baru. Sebagian dipertahankan, tapi
ada juga yang digantikan.

Mantan Gubernur DKI Jakarta yang dikenal dengan sebutan Jokowi
itu menyatakan, susunan Kabinet Kerja jilid IIperiode kedua 2019-2024 sudah
rampung dan akan diumumkan bersama Wapres KH Ma’ruf Amin. Sinyalnya formasi
akan lebih banyak wajah-wajah baru.

Formasinya, ada sekitar 16 menteri akan diisi oleh kader partai
politik. Selebihnya akan diisi oleh kalangan profesional. “Ya kurang lebih (16
orang),” ucap Jokowi.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru