30.8 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Jangan Anggap Enteng Inggris

NANNING – Timnas Indonesia
untuk Piala Sudirman 2019 menjalani latihan teknik pertama di Nanning, Kamis
(16/5). Sesi latihan teknik berlangsung selama dua jam dari pukul 16.00-18.00
waktu Nanning dengan menggunakan lima lapangan.

Manajer Tim
Piala Sudirman 2019 Susy Susanti menyampaikan bahwa para atlet ada dalam
kondisi fit. Cuaca panas di Nanning menjadi salah satu hal yang diwaspadai tim.

“Semua atlet dalam kondisi fit, meskipun tadi agak panas saat
latihan, tetapi penanganannya cepat supaya tidak dehidrasi. Kami juga sudah
mengingatkan kalau ada yang rasanya ada gejala mau sakit, cepat-cepat bilang,
supaya cepat ditangani, jangan menunggu parah,” kata Susy kepada Badminton
Indonesia.

“Sampai
sekarang semuanya berjalan lancar, para atlet semangat dan kompak,
mudah-mudahan mereka lebih fokus dalam menghadapi pertandingan. Kami juga jaga
suasana jangan sampai mereka tegang,” ujarnya.

Pertandingan
babak penyisihan pertama akan dilangsungkan pada Minggu (19/5). Inggris akan
menjadi lawan pertama tim Indonesia di grup B, dilanjutkan dengan laga melawan
Denmark dua hari kemudian, Rabu (22/5).

Indonesia
mau tak mau harus menyabet posisi juara grup, agar terhindar dari lawan
unggulan di babak perempat final yang kemungkinan besar menjadi jawara di grup
masing-masing.

Baca Juga :  Pilih Mudik ke Brasil

“Di
fase penyisihan grup pasti ada target juara grup, step by step, jangan
berpikir terlalu jauh, tapi pikir yang ada di depan kami dulu saja. Inggris
mungkin membawa pemain dengan jumlah minim, tapi kami tetap harus waspadai,
jangan sampai lengah,” jelas Susy.

Sementara,

Chef de
Mission timnas untuk Piala Sudirman 2019 Achmad Budiharto mengatakan, para
pelatih sudah mulai menyimulasikan dan menilai kondisi terakhir serta kesiapan
atlet selama di Nanning.

Hal ini
menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk penentuan line-up pemain. “Kalau
latihan kemarin objektifnya rekondisi, latihan untuk recovery, belum terlalu
berat. Kondisi tempatnya pun luar biasa panas, suhu di luar 32 derajat, di
dalam gedung bisa sampai 35-36 derajat, jadi sangat menyedot tenaga, atlet
perlu adaptasi lebih dengan kondisi ini,” kata Budiharto seperti dikutip dari
Badminton Indonesia.

“Hari
ini atlet lebih fokus ke coba arena pertandingan, kenali kondisi lapangan, arah
angin dan sebagainya. Sedangkan pelatih mulai menyimukasikan kira-kira siapa
yang akan diturunkan nanti,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menentukan Karir Solskjaer

Budiharto
menjelaskan, untuk line-up pemain, belum ada omongan dengan pelatih dan
manajer. “Biasanya H-1 akan ada briefing dan di situ akan ditentukan
bersama kapten tim juga. Di briefing itu selain menentukan line-up, kami juga
akan membahas perkiraan calon lawan yang akan turun,” tambahnya.

Menghadapi
Inggris dan Denmark, Budiharto meminta tim untuk selalu waspada dan tidak
menganggap enteng siapa pun lawan. Meskipun di atas kertas, Indonesia lebih
diunggulkan.

“Menghadapi
Inggris dan Denmark, tidak bisa main-main, mengacu pengalaman dua tahun lalu,
itu pengalaman yang kurang baik buat kami. Walaupun kami saat itu tidak
main-main dan kondisinya memaksa kami untuk tidak bisa tampil full team.
Sekarang ketemu Inggris kelihatannya kami lebih diunggulkan,” ungkap Sekretaris
Jenderal PP PBSI ini.

“Tetapi
kami juga harus waspadai Inggris, salah satunya di ganda campuran, tunggal
putra dan ganda putranya juga bagus,” pungkas Budiharto.(jpg)

NANNING – Timnas Indonesia
untuk Piala Sudirman 2019 menjalani latihan teknik pertama di Nanning, Kamis
(16/5). Sesi latihan teknik berlangsung selama dua jam dari pukul 16.00-18.00
waktu Nanning dengan menggunakan lima lapangan.

Manajer Tim
Piala Sudirman 2019 Susy Susanti menyampaikan bahwa para atlet ada dalam
kondisi fit. Cuaca panas di Nanning menjadi salah satu hal yang diwaspadai tim.

“Semua atlet dalam kondisi fit, meskipun tadi agak panas saat
latihan, tetapi penanganannya cepat supaya tidak dehidrasi. Kami juga sudah
mengingatkan kalau ada yang rasanya ada gejala mau sakit, cepat-cepat bilang,
supaya cepat ditangani, jangan menunggu parah,” kata Susy kepada Badminton
Indonesia.

“Sampai
sekarang semuanya berjalan lancar, para atlet semangat dan kompak,
mudah-mudahan mereka lebih fokus dalam menghadapi pertandingan. Kami juga jaga
suasana jangan sampai mereka tegang,” ujarnya.

Pertandingan
babak penyisihan pertama akan dilangsungkan pada Minggu (19/5). Inggris akan
menjadi lawan pertama tim Indonesia di grup B, dilanjutkan dengan laga melawan
Denmark dua hari kemudian, Rabu (22/5).

Indonesia
mau tak mau harus menyabet posisi juara grup, agar terhindar dari lawan
unggulan di babak perempat final yang kemungkinan besar menjadi jawara di grup
masing-masing.

Baca Juga :  Pilih Mudik ke Brasil

“Di
fase penyisihan grup pasti ada target juara grup, step by step, jangan
berpikir terlalu jauh, tapi pikir yang ada di depan kami dulu saja. Inggris
mungkin membawa pemain dengan jumlah minim, tapi kami tetap harus waspadai,
jangan sampai lengah,” jelas Susy.

Sementara,

Chef de
Mission timnas untuk Piala Sudirman 2019 Achmad Budiharto mengatakan, para
pelatih sudah mulai menyimulasikan dan menilai kondisi terakhir serta kesiapan
atlet selama di Nanning.

Hal ini
menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk penentuan line-up pemain. “Kalau
latihan kemarin objektifnya rekondisi, latihan untuk recovery, belum terlalu
berat. Kondisi tempatnya pun luar biasa panas, suhu di luar 32 derajat, di
dalam gedung bisa sampai 35-36 derajat, jadi sangat menyedot tenaga, atlet
perlu adaptasi lebih dengan kondisi ini,” kata Budiharto seperti dikutip dari
Badminton Indonesia.

“Hari
ini atlet lebih fokus ke coba arena pertandingan, kenali kondisi lapangan, arah
angin dan sebagainya. Sedangkan pelatih mulai menyimukasikan kira-kira siapa
yang akan diturunkan nanti,” imbuhnya.

Baca Juga :  Menentukan Karir Solskjaer

Budiharto
menjelaskan, untuk line-up pemain, belum ada omongan dengan pelatih dan
manajer. “Biasanya H-1 akan ada briefing dan di situ akan ditentukan
bersama kapten tim juga. Di briefing itu selain menentukan line-up, kami juga
akan membahas perkiraan calon lawan yang akan turun,” tambahnya.

Menghadapi
Inggris dan Denmark, Budiharto meminta tim untuk selalu waspada dan tidak
menganggap enteng siapa pun lawan. Meskipun di atas kertas, Indonesia lebih
diunggulkan.

“Menghadapi
Inggris dan Denmark, tidak bisa main-main, mengacu pengalaman dua tahun lalu,
itu pengalaman yang kurang baik buat kami. Walaupun kami saat itu tidak
main-main dan kondisinya memaksa kami untuk tidak bisa tampil full team.
Sekarang ketemu Inggris kelihatannya kami lebih diunggulkan,” ungkap Sekretaris
Jenderal PP PBSI ini.

“Tetapi
kami juga harus waspadai Inggris, salah satunya di ganda campuran, tunggal
putra dan ganda putranya juga bagus,” pungkas Budiharto.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru