PROKALTENG.CO-Timnas Indonesia harus mengaku keunggulan telak dari lawannya Irak di laga perdana ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia kekalahan telak dengan skor 5-1 dari tuan rumah Irak di laga perdana Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertemuan kedua negara ini sendiri terlebih dahulu berlangsung di markas tim asal Timur Tengah itu di Basra International Stadium.
Pertandingan Irak vs Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 digelar, Kamis (16/11/2023) malam waktu setempat.
Untuk gol yang tercipta di babak pertama lahir dari B.Rasan di menit ke-20 dan gol bunuh diri dari Jordi Amat di menit ke- 35 dan satu-satu gol balasan diciptakan oleh Shayne Pattynama di menit ke-45+4.
Sementara untuk dua gol tambahan di babak kedua berhasil di cetak oleh Osama Rashid menit ke-59, Y. Amyn di menit ke-84 dan A. Al-Hamadi menit ke-88.
Skuad asuhan pelatih Shin Tae Yong itu benar-benar dibuat kesulitan mengimbangi permainan dari tim tuan rumah sepanjang laga.
Hal yang paling disorot adalah kesulitan dari Marc Klok dan kawan-kawan ketika ingin membuild up serangan yang selalu saja menemui jalan buntu.
Menanggapi hal tersebut, pengamat sepakbola, Basri Baddu Salam menyebut sebenarnya kita punya harapan di awal-awal laga ketika kedua tim bisa dikatakan bermain seimbang.
Hanya saja, ketika sudah kebobolan dua gol kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pemain Timnas Indonesia sudah mulai terlihat jelas salah satunya adalah miss komunikasi.
“Pada awal pertandingan awal kita punya harapan besar. Dimana 10 menit awal pertandingan hampir seimbanglah dengan lawan,” kata Basri Baddu saat dihubungi Fajar.co.id, Jumat (17/11/2023).
“Namun, setelah kita kebobolan dua gol bisa di bilang ada beberapa kesalahan yang membuat beberapa pemain miss komunikasi di babak pertama. Kalau bisa di bilang saling berharap,” ungkapnya.
Selain itu, ia juga mengungkap Indonesia mempunyai transisi yang kurang baik ketika mendapatkan serangan balik. Dan hal tersebut membuat lini pertahanan kocar-kacir di buat lawan.
Banyak faktor menurut Basri Baddu yang menyebabkan hal ini,seperti kamestri antar pemain yang belum sepenuh terbentuk dan bisa jadi beberapa pemain yang under perform di laga ini.
“Hal kedua yang paling disorot adalah transisi dari menyerang ke bertahan oleh para pemain. Dimana, mereka dibuat kocar kacir oleh lawan dalam masa transisi,” tuturnya.
“Terus masalah selanjutnya mungkin adaptasi dari pemain dan ada beberapa juga yang tampil di laga ini bisa dikatakan jauh dari harapan kalau di lihat dari segi performa,” pungkasnya. (erf/fajar/jpg/hnd)