33.8 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Meski Belum Terima Gaji September, Beruntung Pemain Kalteng Putra Masi

SEJAK era Liga 1 musim 2017, ada saja tim yang
menunggak gaji pemain. Di Liga 1 2017, ada Persegres Gresik United. Pada musim
2018, giliran Sriwijaya FC. Musim ini Kalteng Putra mengalami nasib serupa.

Tim berjuluk Laskar Isen Mulang itu belum membayar gaji pemain pada
September. Salah seorang pemain Kalteng Putra membenarkan kabar tersebut. “Saya
bulan kemarin (September) belum gajian,” ucap pemain tersebut kepada Jawa Pos.

Demi menjaga hubungan pemain dengan klub, nama pemain yang diwawancarai
sengaja tidak disebut di berita ini.

Parahnya, bukan kali ini saja Kalteng Putra bermasalah soal gaji. Ternyata
kondisi itu terjadi sejak awal musim ini. Para pemain sering telat menerima
gaji bulanan. Manajemen hanya memberi janji. Kesabaran pemain pun habis. “Komunikasi
dengan manajemen kurang lancar. Kami cuma dijanjikan selama ini,” kata sang
pemain.

Kondisi itulah yang membuat I Gede Sukadana dkk sempat mogok latihan.
Namun, mereka kini sudah kembali berlatih di Jogjakarta untuk persiapan
menghadapi PSS Sleman besok.

Selain itu, sistem kontrak para pemain Kalteng Putra cukup janggal. Dalam
kontrak, pemain diperbolehkan mengundurkan diri bila gaji terlambat selama 14
hari. Poin tersebut jelas menyalahi aturan FIFA. Dalam aturan FIFA disebutkan,
pemain boleh mengundurkan diri jika gaji tidak dibayarkan selama 42 hari.
Karena itulah, manajemen selalu mengakali pembayaran gaji. Seharusnya mereka
membayar gaji setiap tanggal 1. Namun, gaji pemain baru dibayar 12 hari
setelahnya atau tanggal 13 agar keterlambatan tidak sampai 14 hari.

Baca Juga :  Arema Pesta Gol, Persebaya Hancur Lebur

Hingga berita ini selesai ditulis, belum ada tanggapan dari manajemen
Kalteng Putra. CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran dan Manajer Kalteng Putra
Sigit Wido tidak merespons saat berkali-kali dihubungi Jawa Pos. Telepon tidak
diangkat. Pesan melalui WhatsApp juga tidak dibalas.

Isu penunggakan gaji pemain Kalteng Putra sudah masuk ke kuping PT LIB.
Public Relation PT LIB Hanif Marjuni sudah tahu masalah yang dialami Kalteng
Putra. “Tapi, tidak secara langsung ya. Kami hanya mendengar dari media,” tuturnya
saat dihubungi Jawa Pos.

Namun, Hanif belum mendengarkan secara langsung dari Kalteng Putra. Karena
itu, pihaknya belum bisa memutuskan apa pun tentang isu yang beredar. “Saat emergency meeting Sabtu (12/10), kami
juga bertemu pihak Kalteng Putra. Tidak ada pembahasan apa pun,” paparnya.

Baca Juga :  Shin Tae Yong Silakan Bekerja Sesuai Kontrak dengan PSSI

Hanif pun menepis isu yang menyebut Kalteng Putra akan mundur dari Liga 1
musim ini. Menurut dia, saat emergency
meeting
dengan 18 klub Liga 1, Kalteng Putra juga setuju menyelesaikan
kompetisi hingga 22 Desember. “Mereka setuju tetap bertanding sesuai dengan
jadwal,” ungkapnya.

Penunggakan gaji di Kalteng Putra juga sudah diketahui Asosiasi Pesepak
Bola Profesional Indonesia (APPI). Keterlambatan terjadi lebih dari sebulan. “Tapi,
kami masih memantau perkembangannya bagaimana,” ujar Sekjen APPI Muhammad
Hardika Aji.

Sejauh ini belum ada aduan resmi dari pemain Kalteng Putra ke APPI. Sebab,
manajemen Laskar Isen Mulang berjanji melunasi tunggakan gaji tersebut. Karena
itu, para pemain memilih berfokus untuk laga berikutnya. Kalteng Putra bersua
PSS Sleman besok (18/10). Meski tim lawan tengah dilanda masalah, pelatih PSS
Seto Nurdiantoro enggan meremehkan. “Kami harus fokus pada tim kami sendiri,”
tegas pelatih 45 tahun tersebut. (gus/rid/nia/tom/JPC/KPC)

SEJAK era Liga 1 musim 2017, ada saja tim yang
menunggak gaji pemain. Di Liga 1 2017, ada Persegres Gresik United. Pada musim
2018, giliran Sriwijaya FC. Musim ini Kalteng Putra mengalami nasib serupa.

Tim berjuluk Laskar Isen Mulang itu belum membayar gaji pemain pada
September. Salah seorang pemain Kalteng Putra membenarkan kabar tersebut. “Saya
bulan kemarin (September) belum gajian,” ucap pemain tersebut kepada Jawa Pos.

Demi menjaga hubungan pemain dengan klub, nama pemain yang diwawancarai
sengaja tidak disebut di berita ini.

Parahnya, bukan kali ini saja Kalteng Putra bermasalah soal gaji. Ternyata
kondisi itu terjadi sejak awal musim ini. Para pemain sering telat menerima
gaji bulanan. Manajemen hanya memberi janji. Kesabaran pemain pun habis. “Komunikasi
dengan manajemen kurang lancar. Kami cuma dijanjikan selama ini,” kata sang
pemain.

Kondisi itulah yang membuat I Gede Sukadana dkk sempat mogok latihan.
Namun, mereka kini sudah kembali berlatih di Jogjakarta untuk persiapan
menghadapi PSS Sleman besok.

Selain itu, sistem kontrak para pemain Kalteng Putra cukup janggal. Dalam
kontrak, pemain diperbolehkan mengundurkan diri bila gaji terlambat selama 14
hari. Poin tersebut jelas menyalahi aturan FIFA. Dalam aturan FIFA disebutkan,
pemain boleh mengundurkan diri jika gaji tidak dibayarkan selama 42 hari.
Karena itulah, manajemen selalu mengakali pembayaran gaji. Seharusnya mereka
membayar gaji setiap tanggal 1. Namun, gaji pemain baru dibayar 12 hari
setelahnya atau tanggal 13 agar keterlambatan tidak sampai 14 hari.

Baca Juga :  Arema Pesta Gol, Persebaya Hancur Lebur

Hingga berita ini selesai ditulis, belum ada tanggapan dari manajemen
Kalteng Putra. CEO Kalteng Putra Agustiar Sabran dan Manajer Kalteng Putra
Sigit Wido tidak merespons saat berkali-kali dihubungi Jawa Pos. Telepon tidak
diangkat. Pesan melalui WhatsApp juga tidak dibalas.

Isu penunggakan gaji pemain Kalteng Putra sudah masuk ke kuping PT LIB.
Public Relation PT LIB Hanif Marjuni sudah tahu masalah yang dialami Kalteng
Putra. “Tapi, tidak secara langsung ya. Kami hanya mendengar dari media,” tuturnya
saat dihubungi Jawa Pos.

Namun, Hanif belum mendengarkan secara langsung dari Kalteng Putra. Karena
itu, pihaknya belum bisa memutuskan apa pun tentang isu yang beredar. “Saat emergency meeting Sabtu (12/10), kami
juga bertemu pihak Kalteng Putra. Tidak ada pembahasan apa pun,” paparnya.

Baca Juga :  Shin Tae Yong Silakan Bekerja Sesuai Kontrak dengan PSSI

Hanif pun menepis isu yang menyebut Kalteng Putra akan mundur dari Liga 1
musim ini. Menurut dia, saat emergency
meeting
dengan 18 klub Liga 1, Kalteng Putra juga setuju menyelesaikan
kompetisi hingga 22 Desember. “Mereka setuju tetap bertanding sesuai dengan
jadwal,” ungkapnya.

Penunggakan gaji di Kalteng Putra juga sudah diketahui Asosiasi Pesepak
Bola Profesional Indonesia (APPI). Keterlambatan terjadi lebih dari sebulan. “Tapi,
kami masih memantau perkembangannya bagaimana,” ujar Sekjen APPI Muhammad
Hardika Aji.

Sejauh ini belum ada aduan resmi dari pemain Kalteng Putra ke APPI. Sebab,
manajemen Laskar Isen Mulang berjanji melunasi tunggakan gaji tersebut. Karena
itu, para pemain memilih berfokus untuk laga berikutnya. Kalteng Putra bersua
PSS Sleman besok (18/10). Meski tim lawan tengah dilanda masalah, pelatih PSS
Seto Nurdiantoro enggan meremehkan. “Kami harus fokus pada tim kami sendiri,”
tegas pelatih 45 tahun tersebut. (gus/rid/nia/tom/JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru