JAKARTA-Apa yang dilakukan Persik Kediri yang
mengumumkan beknya, Andri Ibo, positif Covid-19 patut diapresiasi. Bahkan, apa
yang dilakukan tim berjuluk Macan Putih itu menginspirasi banyak pihak.
Termasuk PT LIB selaku operator Liga 1.
Hal itu dikatakan Direktur Utama LIB Akhmad Hadian
Lukita. Dia mengaku cukup takjub dengan keberanian yang ditunjukkan Persik. Di
saat banyak pihak cenderung menutup diri karena banyaknya stigma negatif
perihal Covid-19, Persik justru berani terbuka agar persebaran virus korona tak
semakin luas di dalam tim.
Lukita pun tak ragu menyebut tindakan Persik
tersebut menginspirasi LIB. Nanti, ketika kompetisi lanjutan Liga 1 kembali
bergulir, pihaknya menegaskan akan melakukan hal yang sama seperti yang
dilakukan Persik.
Akan mengumumkan pemain, pelatih, hingga ofisial
klub peserta Liga 1 yang terkena korona selama kompetisi berlangsung.
Jadi, Lukita menjanjikan adanya keterbukaan. Sudah
tidak ada lagi masalah yang harus ditutupi soal korona ketika kompetisi
berjalan. Menurut dia, keterbukaan bisa jadi salah satu solusi untuk sama-sama
waspada selama kompetisi berlangsung.
Nah, keterbukaan yang akan dilakukan itu memang
mutlak keputusan dari LIB. Pria asal Bandung tersebut menegaskan tidak akan ada
pihak-pihak yang akan mengintervensi LIB agar tidak terbuka.
’’Karena nanti ketika kompetisi berjalan, semua tes
untuk korona, LIB yang akan melakukannya. Jadi, kami harus terbuka,’’ tegasnya.
Lukita menambahkan, pihaknya sudah punya beberapa
rencana mengenai swab test ataupun rapid test yang akan dilakukan ketika
kompetisi sudah bergulir. Hal itu bakal dipaparkan secara detail dan lengkap
saat medical workshop yang akan berlangsung secara
virtual mulai hari ini.
’’Rencananya, setiap 14 hari kami akan lakukan tes
kepada seluruh jajaran pemain, pelatih, dan ofisial tim. Nanti detailnya kami
jelaskan di medical workshop,’’
katanya.
Mengenai medical
workshop, Lukita menyebut ada sedikit perubahan. Awalnya, LIB
merencanakan medical workshop dilaksanakan
secara tatap muka langsung. Karena itu, LIB sempat memindahkan lokasi workshop ke Jogjakarta yang rencananya dimulai
Senin lalu (14/9) hingga hari ini. Pemindahan tersebut dilakukan sebagai dampak
penerapan PSBB di DKI Jakarta.
Sayang, pemindahan yang sudah direncanakan batal
terlaksana. Ketika semua aktivitas LIB sudah dipindahkan ke Jogjakarta, medical workshop tetap saja sulit dilakukan.
Akhirnya, diputuskan hari ini medical
workshop digelar secara virtual.
Lukita menjelaskan alasan akhirnya memilih medical workshop diadakan secara virtual. Menurut
dia, banyaknya pemateri yang tidak bisa hadir ke Jogjakarta jadi alasan
utamanya. ’’Banyak yang tinggal di Jakarta, tidak bisa keluar dari sana karena
PSBB,’’ ungkapnya.
Dia pun mengaku terpaksa mengadakan medical workshop secara virtual. Walau pendalaman
materi tidak akan sama jika bertemu tatap muda, Lukita tetap yakin seluruh tim
medis klub Liga 1 bisa menaati protokol kesehatan yang akan dipaparkan hari ini
oleh banyak pemateri, baik dari perwakilan PSSI, LIB, maupun Satgas Covid-19.
’’Kami berharap semua bisa berjalan dengan lancar,’’ pungkasnya.