RATU Tisha Destria sudah menyelesaikan tugasnya
sebagai Sekjen PSSI. Dia beruntung, merasakan kursi kesekjenan di dua ketua
umum yang berbeda.
Meski banyak kritik dari Komisi X DPR RI dan
dianggap sudah overlapping oleh Ketum PSSI M Iriawan, perempuan 35 tahun itu
memiliki catatan tersendiri.
Tisha, mencatatakan rekor sebagai Sekjen
perempuan pertama di PSSI. Sebelumnya, sosok yang mengurusi kesekretarian
jenderal induk sepak bola Indonesia ini selalu diduduki oleh kaum Adam.
Kemudian, Tisha juga merangkap menjadi wakil Indonesia di AFF dan AFC.
Ratu Tisha juga tak buruk-buruk sekali dalam
mengatur PSSI. Namun, kiprahnya lebih terlihat saat melakukan lobi-lobi ke
luar, misalnya dalam usaha menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Dia yang ambil peran komunikasi dengan FIFA,
sampai akhirnya keputusan dan finalisasi di surat dukungan pemerintah. Tanpa
surat dari Presiden RI Joko Widodo, tak mungkin Indonesia bisa menjadi tuan
rumah Piala Dunia U-20. Akhirnya, surat itu datang dan membuat Indonesia jadi
tuan rumah.
Kemudian, Ratu Tisha yang menjadi murid Joko
Driyono itu meminta kepada klub-klub untuk menjalankan kompetisi usia muda. Dia
pun mendorong Elite Pro Academy, meskipun sejauh ini belum maksimal.
“Bersama-sama kami telah memeriahkan
kursus kepelatihan dan perwasitan di berbagai provinsi, memutar rantai Amatir
dan Elit Usia Muda, membangun kerjasama dengan federasi kelas dunia,
menghidupkan lini usaha kreatif, mengibarkan kembali sepakbola putri, dan
puncaknya adalah terpilihnya Indonesia sebagai Tuan Rumah Piala Dunia
U-20,” klaim Ratu Tisha dalam rekaman suara pernyataan mundurnya.