26.6 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Liga Elit Eropa Lumpuh

LONDON – Ancaman itu akhirnya menjadi keniscayaan. Infeksi virus
corona membuat satu per satu kompetisi elite Eropa lumpuh. Beberapa hari
terakhir digoyang oleh sejumlah keraguan, mereka akhirnya menyerah. Semua liga
harus ditunda.

Setelah kompetisi kasta teratas
di Italia itu diputuskan break sampai 3 April mendatang, Kamis (12/3) empat
kompetisi lain menyusul. Liga Premier, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa
dihentikan untuk sementara karena pandemi Covid-19 yang semakin luas di Benua
Biru.

Jumat (13/3) pagi, hasil rapat
Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) akhirnya mengumumkan penundaan liga domestik.
Ini menyusul setelah pelatih Arsenal, Mikel Arteta dan pemain Chelsea Callum
Hudson-Odoi dinyatakan positif terjangkit virus korona.

“Federasi akhirnya memutuskan
bahwa Liga Premier, EFL (Liga Championship) dan Liga Super Wanita FA dan Liga
Championship Wanita FA secara kolektif sepakat untuk menunda pertandingan
profesional di Inggris paling cepat 3 April,” tulis pernyataan tersebut
dilansir dari The Guardian.

“Kebijakan ini masih akan
ditinjau terus-menerus, di saat mulai banyak klub yang mengambil langkah untuk
mengisolasi pemain dan staf mereka dari sebaran virus COVID-19,” tambahnya.

Ketua Eksekutif Liga Premier
Richard Masters menambahkan, pihaknya masih melakukan upaya jadwal ulang
pertandingan setelah masalah ini selesai April mendatang. “Dalam situasi yang
belum pernah terjadi sebelumnya ini, kami bekerja sama dengan klub, Pemerintah,
FA dan EFL untuk meyakinkan semua orang bahwa kesehatan pemain, staf dan fans
adalah prioritas kami,” katanya.

Baca Juga :  PT LIB : Kesuksesan di Pramusim Tentukan Nasib izin Liga di 2021

Selain Liga Premier, pihak EPL
juga mengumumkan penundaan liga di bawahnya seperti Championship, League 1 dan
League 2 hingga 3 April mendatang.

Sementara La Liga mengawali
penundaan ini setelah salah satu personel tim basket Real Madrid, Trey
Thompkins, dinyatakan terjangkit Covid19, Kamis (12/3) siang waktu setempat
setelah menjalani tes medis. Kabar itu membuat El Real mengaktifkan protokol
korona untuk tim sepak bola dan basketnya. Sebab, mereka memang berlatih di
tempat yang sama di Valdebebas.

”Sergio Ramos dkk sudah bersiap
untuk memulai sesi latihan sebagai persiapan menghadapi Eibar (dalam jornada
ke-28 La Liga, 14/3, Red) sebelum keputusan itu (karantina, Red) muncul,” tulis
Marca.

Info tersebut kemudian sampai ke
RFEF (PSSI-nya Spanyol). Keputusan pun dibuat. Yakni, menunda seluruh
pertandingan pada jornada ke-28 akhir pekan ini dan jornada ke-29 pekan depan.
Penundaan tidak hanya berlaku di La Liga. Segunda Division menerapkan kebijakan
serupa.

Sesuai prosedur karantina,
dibutuhkan waktu 15 hari bagi pemain Real untuk stop dari aktivitas di lapangan
hijau. Hal itu tentu saja memiliki efek domino terhadap agenda Los Merengues di
kompetisi Eropa. Pada pertengahan pekan depan (18/3), Real menghadapi
Manchester City dalam second leg babak 16 besar Liga Champions di Etihad
Stadium. Artinya, laga tersebut sulit terealisasi karena Ramos dkk masih
dikarantina.

Hal itulah yang diduga sebagai
pertimbangan UEFA untuk menunda Liga Champions. Apalagi, Juventus yang juga
diagendakan bertanding pekan depan melawan Olympique Lyon di Allianz Stadium
(18/3) berada dalam situasi yang lebih pelik. Bek tim itu, Daniele Rugani,
positif Covid-19.

Baca Juga :  Beri Sinyal Tinggalkan Tottenham

”Seiring pandemi korona menyebar
makin luas, UEFA mau tidak mau harus bersinergi dengan keputusan pemerintah
dari federasi anggotanya yang terdampak,” tulis Mundo Deportivo.

Kebijakan UEFA yang terkesan
memaksakan laga tetap berlangsung dengan kondisi tanpa penonton bukan solusi.
Lihat saja kasus AS Roma yang tidak bisa bertanding melawan Sevilla di Spanyol
dalam first leg babak 16 besar Liga Europa karena tidak mendapatkan izin
terbang dari Italia maupun izin mendarat dari otoritas Negeri Matador.

“Menyikapi perkembangan
persebaran Covid-19 di berbagai negara Eropa, kami akan mengadakan pertemuan
dengan 55 federasi anggota, perwakilan Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan European
League, maupun perwakilan dari FIFPro untuk melakukan pertemuan Selasa pekan
depan (17/3, Red),” tulis Daily Mail.

”(Pertemuan nanti, Red) juga
membahas (kejelasan, Red) Euro 2020 (seiring berlangsung di 12 negara, Red),”
imbuh UEFA.

Euro tahun ini di agendakan berlangsung
13 Juni sampai 13 Juli mendatang.

Langkah yang diambil UEFA juga
menjadi pertimbangan La Liga dalam melanjutkan kompetisi atau bakal ada
skenario lain. ”Kami akan mempertimbangkan semua skenario dalam keputusan yang
akan dibuat pada pertemuan 25 Maret mendatang. Kami intens berkomunikasi dengan
UEFA maupun federasi negara lain karena semua keputusan harus melalui
persetujuan UEFA,” ucap Presiden La Liga Luis Rubiales. (fin/tgr)

LONDON – Ancaman itu akhirnya menjadi keniscayaan. Infeksi virus
corona membuat satu per satu kompetisi elite Eropa lumpuh. Beberapa hari
terakhir digoyang oleh sejumlah keraguan, mereka akhirnya menyerah. Semua liga
harus ditunda.

Setelah kompetisi kasta teratas
di Italia itu diputuskan break sampai 3 April mendatang, Kamis (12/3) empat
kompetisi lain menyusul. Liga Premier, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa
dihentikan untuk sementara karena pandemi Covid-19 yang semakin luas di Benua
Biru.

Jumat (13/3) pagi, hasil rapat
Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) akhirnya mengumumkan penundaan liga domestik.
Ini menyusul setelah pelatih Arsenal, Mikel Arteta dan pemain Chelsea Callum
Hudson-Odoi dinyatakan positif terjangkit virus korona.

“Federasi akhirnya memutuskan
bahwa Liga Premier, EFL (Liga Championship) dan Liga Super Wanita FA dan Liga
Championship Wanita FA secara kolektif sepakat untuk menunda pertandingan
profesional di Inggris paling cepat 3 April,” tulis pernyataan tersebut
dilansir dari The Guardian.

“Kebijakan ini masih akan
ditinjau terus-menerus, di saat mulai banyak klub yang mengambil langkah untuk
mengisolasi pemain dan staf mereka dari sebaran virus COVID-19,” tambahnya.

Ketua Eksekutif Liga Premier
Richard Masters menambahkan, pihaknya masih melakukan upaya jadwal ulang
pertandingan setelah masalah ini selesai April mendatang. “Dalam situasi yang
belum pernah terjadi sebelumnya ini, kami bekerja sama dengan klub, Pemerintah,
FA dan EFL untuk meyakinkan semua orang bahwa kesehatan pemain, staf dan fans
adalah prioritas kami,” katanya.

Baca Juga :  PT LIB : Kesuksesan di Pramusim Tentukan Nasib izin Liga di 2021

Selain Liga Premier, pihak EPL
juga mengumumkan penundaan liga di bawahnya seperti Championship, League 1 dan
League 2 hingga 3 April mendatang.

Sementara La Liga mengawali
penundaan ini setelah salah satu personel tim basket Real Madrid, Trey
Thompkins, dinyatakan terjangkit Covid19, Kamis (12/3) siang waktu setempat
setelah menjalani tes medis. Kabar itu membuat El Real mengaktifkan protokol
korona untuk tim sepak bola dan basketnya. Sebab, mereka memang berlatih di
tempat yang sama di Valdebebas.

”Sergio Ramos dkk sudah bersiap
untuk memulai sesi latihan sebagai persiapan menghadapi Eibar (dalam jornada
ke-28 La Liga, 14/3, Red) sebelum keputusan itu (karantina, Red) muncul,” tulis
Marca.

Info tersebut kemudian sampai ke
RFEF (PSSI-nya Spanyol). Keputusan pun dibuat. Yakni, menunda seluruh
pertandingan pada jornada ke-28 akhir pekan ini dan jornada ke-29 pekan depan.
Penundaan tidak hanya berlaku di La Liga. Segunda Division menerapkan kebijakan
serupa.

Sesuai prosedur karantina,
dibutuhkan waktu 15 hari bagi pemain Real untuk stop dari aktivitas di lapangan
hijau. Hal itu tentu saja memiliki efek domino terhadap agenda Los Merengues di
kompetisi Eropa. Pada pertengahan pekan depan (18/3), Real menghadapi
Manchester City dalam second leg babak 16 besar Liga Champions di Etihad
Stadium. Artinya, laga tersebut sulit terealisasi karena Ramos dkk masih
dikarantina.

Hal itulah yang diduga sebagai
pertimbangan UEFA untuk menunda Liga Champions. Apalagi, Juventus yang juga
diagendakan bertanding pekan depan melawan Olympique Lyon di Allianz Stadium
(18/3) berada dalam situasi yang lebih pelik. Bek tim itu, Daniele Rugani,
positif Covid-19.

Baca Juga :  Beri Sinyal Tinggalkan Tottenham

”Seiring pandemi korona menyebar
makin luas, UEFA mau tidak mau harus bersinergi dengan keputusan pemerintah
dari federasi anggotanya yang terdampak,” tulis Mundo Deportivo.

Kebijakan UEFA yang terkesan
memaksakan laga tetap berlangsung dengan kondisi tanpa penonton bukan solusi.
Lihat saja kasus AS Roma yang tidak bisa bertanding melawan Sevilla di Spanyol
dalam first leg babak 16 besar Liga Europa karena tidak mendapatkan izin
terbang dari Italia maupun izin mendarat dari otoritas Negeri Matador.

“Menyikapi perkembangan
persebaran Covid-19 di berbagai negara Eropa, kami akan mengadakan pertemuan
dengan 55 federasi anggota, perwakilan Asosiasi Klub Eropa (ECA) dan European
League, maupun perwakilan dari FIFPro untuk melakukan pertemuan Selasa pekan
depan (17/3, Red),” tulis Daily Mail.

”(Pertemuan nanti, Red) juga
membahas (kejelasan, Red) Euro 2020 (seiring berlangsung di 12 negara, Red),”
imbuh UEFA.

Euro tahun ini di agendakan berlangsung
13 Juni sampai 13 Juli mendatang.

Langkah yang diambil UEFA juga
menjadi pertimbangan La Liga dalam melanjutkan kompetisi atau bakal ada
skenario lain. ”Kami akan mempertimbangkan semua skenario dalam keputusan yang
akan dibuat pada pertemuan 25 Maret mendatang. Kami intens berkomunikasi dengan
UEFA maupun federasi negara lain karena semua keputusan harus melalui
persetujuan UEFA,” ucap Presiden La Liga Luis Rubiales. (fin/tgr)

Terpopuler

Artikel Terbaru