PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Christian Sancho mengaku sudah menyurati Ketua Umum Karteker Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) Mayjen TNI (Purn) Eko Budi agar pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) ditunda terlebih dahulu. Menunggu keputusan dari Baori turun, apakah mengabulkan gugatan Christian Sancho atau tidak.
“Dari penasehat hukum saya juga sudah memberikan surat untuk memohon agar pelaksanaan Musorprovlub ditunda dulu supaya ada keputusan berkekuatan hukum tetap dari Baori. Supaya tidak terjadi penafsiran hukum yang berbeda,” ujarnya, Kamis (12/10).
Sancho mengaku khawatir jika Musorprovlub tetap dilaksanakan sementara gugatan pihaknya ke Baori tetap berjalan. Sebab, nanti akan berpotensi terjadi penafsiran hukum yang berbeda atas dua calon yang dihasilkan. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya dualisme dalam kepengurusan KONI Kalteng.
“Jadi nanti bisa ada dua lagi kepengurusannya. Saya selaku pemohon berkeyakinan bahwa gugatan kami akan dikabulkan. Sebab gugatan kami sudah lengkap dan sesuai dengan AD/ART KONI, sudah kami susun rapi, dan selama ini kami selalu hadir di persidangan,” terangnya.
Sancho mengatakan, KONI Pusat juga sudah mengeluarkan surat pernyataan bahwa mereka akan menghormati apapun nanti keputusan dari Baori. Jadi, apapun keputusan yang dihasilkan dari Baori, pengurus KONI pada intinya akan menghormati.
“Kalau melihat mekanisme yang ada, sesuai dengan surat dari KONI Pusat. Kalau misalkan gugatan saya dimenangkan, hasil pekerjaan karateker sekarang itu batal, sehingga sia-sia,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia sudah berkeinginan agar Musorprovlub dilaksanakan nanti saja. Pasalnya, gugatan pihaknya di BAORI belum selesai. Bagi Sancho, karateker boleh dibentuk, tapi untuk menjalankan tugas dan fungsi KONI Kalteng sehari-hari saja dalam menjalankan tugas administrasi KONI.
“Karateker ini ditunjuk sebenarnya ada dua poin. Pertama mempersiapkan Musorprovlub, kedua juga sebagai karateker untuk administrasi KONI supaya tidak terjadi kekosongan, dan kita berharap kemarin supaya jangan terjadi beberapa penafsiran yang salah biar menunggu putusan Baori saja. Tapi kelihatannya tetap dilaksanakan, kita tidak bisa menghalangi itu karena itu ada aturan dan tahapannya dari KONI Pusat,” imbuhnya. (hfz/pri)