26.7 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Protokol Kesehatan Restart Liga 1 Bisa Berkaca ke Liga Malaysia

JAKARTA-PT LIB
seharusnya bisa mencontoh apa yang dilakukan operator MLS (Liga Malaysia). Tak
hanya dari sisi regulasi hingga format pertandingan bagaimana meneruskan
kompetisi, tapi juga berkaitan dengan protokol kesehatan.

Di Malaysia,
FAM (PSSI-nya Malaysia) dan operator liganya tidak hanya memikirkan soal
protokol kesehatan saat kompetisi bergulir. Mereka juga memikirkan bagaimana
keamanan pemain beserta ofisial dalam masa persiapan. Karena itulah, ada SOP
khusus yang dikeluarkan selama masa persiapan menjelang kompetisi yang kembali
bergulir pada 26 Agustus mendatang.

Kurniawan Dwi
Yulianto, salah seorang legenda sepak bola Indonesia yang menangani tim di
Malaysia, yakni Sabah FA, membenarkan hal itu. Dia mengungkapkan, sejak 15 Juni
lalu, pihak federasi, operator, dan pemerintah memberikan SOP khusus. ’’Di
dalamnya benar-benar detail mengatur bagaimana protokol kesehatan diterapkan
selama masa persiapan,’’ bebernya.

Ada banyak poin
di dalamnya. Yang pertama dimulai dari langkah awal dan paling penting. Sama
halnya dengan Indonesia, semua pemain dan pihak-pihak yang berkaitan dengan
klub harus menjalani swab test. Lantas, lokasi yang akan dipakai latihan harus
didaftarkan ke pemerintah dan federasi agar bisa dipantau dan disterilisasi
secara berkala.

Selanjutnya,
tidak boleh lebih dari 10 pemain melakukan latihan secara bersamaan dalam satu
lokasi. Sepuluh pemain itu harus didampingi empat pelatih. Proses latihan pun
harus benar-benar memperhatikan social distancing.

Nah, ini yang
terpenting. Dalam SOP tersebut, ada satu pihak independen yang disebut sebagai
pegawai penyelarasan. Pihak ini di luar klub, federasi, dan operator. Berasal
dari dinas kesehatan ataupun perwakilan pemerintah. Tugasnya adalah memastikan
SOP benar-benar dijalankan dengan baik oleh tim-tim ketika menggelar persiapan
(latihan) sebelum kompetisi.

Baca Juga :  FIFA Jatuhkan Sanksi Denda ke PSSI, Segini Jumlahnya

Kurniawan
menuturkan, dirinya dan tim sangat nyaman dengan protokol tersebut.
Aturan-aturan yang ada di dalamnya sangat jelas dan mudah diikuti. ’’Jadi,
memang sangat ketat. Kalau melanggar pasti kena teguran,’’ bebernya.

Kurniawan
enggan mengomentari perihal protokol kesehatan di sepak bola Indonesia. Juga
tidak mau membandingkan. Yang jelas, apa yang dilakukan federasi dan operator
kompetisi di Malaysia patut diapresiasi dan membuat sepak bola bisa dinikmati
kembali.

Sementara itu,
Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita tidak mau berkomentar soal protokol
kesehatan di sepak bola Malaysia. Pihaknya hanya ingin fokus di Liga 1 dan Liga
2. ’’Kalau kami rencana September mendatang ada khusus medical meeting,’’
ucapnya.

Medical meeting
tersebut akan mengundang seluruh dokter tim Liga 1 dan Liga 2. Nantinya, PSSI
dan LIB menjelaskan bagaimana standar kesehatan selama kompetisi berlangsung.
’’Kami akan adakan secara virtual. Dipimpin PSSI, mudah-mudahan bisa juga
didampingi dari Satgas Covid-19,’’ bebernya.

Dia tidak
menampik bahwa PSSI dan LIB hanya mulai memakai aturan protokol kesehatan dalam
pertandingan saja. Ketika masa persiapan, Lukita menegaskan bahwa seluruh tanggung
jawab diserahkan kepada klub. Artinya, klub sendiri yang mengatur standar
kesehatannya selama persiapan menuju kompetisi. ’’Jadi, kembali lagi itu semua
bergantung klub-klub sendiri nanti bagaimana menerapkan protokol kesehatan
semasa latihan,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Ironis, Ditaklukan Mecodonia, Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022

Poin-Poin Penting SOP Selama Masa Persiapan di Liga Malaysia

1. Seluruh
pihak yang berkaitan dengan tim wajib swab test sebelum menggelar latihan.
2. Operator liga punya kuasa untuk menentukan pemain berhak latihan atau tidak
berdasar hasil swab test dari dokter tim masing-masing.
3. Memberikan tugas khusus kepada salah satu pihak di luar klub (bisa
perwakilan dari dinas kesehatan) untuk memastikan SOP dijalankan selama masa
latihan.
4. Tim wajib mengirimkan lokasi latihan kepada operator sebelum menggelar
training camp. Venue latihan tidak boleh di lokasi yang ramai dan membuat
orang-orang berkumpul.
5. Sterilisasi secara berkala di lokasi latihan dan alat-alat yang digunakan.
6. Hanya 10 pemain dan 4 pelatih yang boleh masuk ke dalam venue latihan. Latihan
juga harus berjarak 1–3 meter dan tidak ada kontak fisik dulu. Tidak
diperbolehkan meludah sepanjang latihan.
7. Wajib memakai masker di venue kecuali ketika latihan dimulai.
8. Cek suhu sebelum dan sesudah latihan plus wajib memakai hand sanitizer.
9. Datang ke venue harus bergantian. Klub harus menyiapkan transportasi yang
memperhatikan social distancing.
10. Membawa botol minuman sendiri dari rumah untuk para pemain.
11. Hanya dua pintu yang boleh dibuka dalam venue latihan, pintu masuk dan
pintu keluar saja.
12. Tidak boleh memakai ruang ganti.
13. Akan ada sanksi tegas jika ada pihak-pihak yang melanggar SOP.

 

JAKARTA-PT LIB
seharusnya bisa mencontoh apa yang dilakukan operator MLS (Liga Malaysia). Tak
hanya dari sisi regulasi hingga format pertandingan bagaimana meneruskan
kompetisi, tapi juga berkaitan dengan protokol kesehatan.

Di Malaysia,
FAM (PSSI-nya Malaysia) dan operator liganya tidak hanya memikirkan soal
protokol kesehatan saat kompetisi bergulir. Mereka juga memikirkan bagaimana
keamanan pemain beserta ofisial dalam masa persiapan. Karena itulah, ada SOP
khusus yang dikeluarkan selama masa persiapan menjelang kompetisi yang kembali
bergulir pada 26 Agustus mendatang.

Kurniawan Dwi
Yulianto, salah seorang legenda sepak bola Indonesia yang menangani tim di
Malaysia, yakni Sabah FA, membenarkan hal itu. Dia mengungkapkan, sejak 15 Juni
lalu, pihak federasi, operator, dan pemerintah memberikan SOP khusus. ’’Di
dalamnya benar-benar detail mengatur bagaimana protokol kesehatan diterapkan
selama masa persiapan,’’ bebernya.

Ada banyak poin
di dalamnya. Yang pertama dimulai dari langkah awal dan paling penting. Sama
halnya dengan Indonesia, semua pemain dan pihak-pihak yang berkaitan dengan
klub harus menjalani swab test. Lantas, lokasi yang akan dipakai latihan harus
didaftarkan ke pemerintah dan federasi agar bisa dipantau dan disterilisasi
secara berkala.

Selanjutnya,
tidak boleh lebih dari 10 pemain melakukan latihan secara bersamaan dalam satu
lokasi. Sepuluh pemain itu harus didampingi empat pelatih. Proses latihan pun
harus benar-benar memperhatikan social distancing.

Nah, ini yang
terpenting. Dalam SOP tersebut, ada satu pihak independen yang disebut sebagai
pegawai penyelarasan. Pihak ini di luar klub, federasi, dan operator. Berasal
dari dinas kesehatan ataupun perwakilan pemerintah. Tugasnya adalah memastikan
SOP benar-benar dijalankan dengan baik oleh tim-tim ketika menggelar persiapan
(latihan) sebelum kompetisi.

Baca Juga :  FIFA Jatuhkan Sanksi Denda ke PSSI, Segini Jumlahnya

Kurniawan
menuturkan, dirinya dan tim sangat nyaman dengan protokol tersebut.
Aturan-aturan yang ada di dalamnya sangat jelas dan mudah diikuti. ’’Jadi,
memang sangat ketat. Kalau melanggar pasti kena teguran,’’ bebernya.

Kurniawan
enggan mengomentari perihal protokol kesehatan di sepak bola Indonesia. Juga
tidak mau membandingkan. Yang jelas, apa yang dilakukan federasi dan operator
kompetisi di Malaysia patut diapresiasi dan membuat sepak bola bisa dinikmati
kembali.

Sementara itu,
Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita tidak mau berkomentar soal protokol
kesehatan di sepak bola Malaysia. Pihaknya hanya ingin fokus di Liga 1 dan Liga
2. ’’Kalau kami rencana September mendatang ada khusus medical meeting,’’
ucapnya.

Medical meeting
tersebut akan mengundang seluruh dokter tim Liga 1 dan Liga 2. Nantinya, PSSI
dan LIB menjelaskan bagaimana standar kesehatan selama kompetisi berlangsung.
’’Kami akan adakan secara virtual. Dipimpin PSSI, mudah-mudahan bisa juga
didampingi dari Satgas Covid-19,’’ bebernya.

Dia tidak
menampik bahwa PSSI dan LIB hanya mulai memakai aturan protokol kesehatan dalam
pertandingan saja. Ketika masa persiapan, Lukita menegaskan bahwa seluruh tanggung
jawab diserahkan kepada klub. Artinya, klub sendiri yang mengatur standar
kesehatannya selama persiapan menuju kompetisi. ’’Jadi, kembali lagi itu semua
bergantung klub-klub sendiri nanti bagaimana menerapkan protokol kesehatan
semasa latihan,’’ jelasnya.

Baca Juga :  Ironis, Ditaklukan Mecodonia, Italia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2022

Poin-Poin Penting SOP Selama Masa Persiapan di Liga Malaysia

1. Seluruh
pihak yang berkaitan dengan tim wajib swab test sebelum menggelar latihan.
2. Operator liga punya kuasa untuk menentukan pemain berhak latihan atau tidak
berdasar hasil swab test dari dokter tim masing-masing.
3. Memberikan tugas khusus kepada salah satu pihak di luar klub (bisa
perwakilan dari dinas kesehatan) untuk memastikan SOP dijalankan selama masa
latihan.
4. Tim wajib mengirimkan lokasi latihan kepada operator sebelum menggelar
training camp. Venue latihan tidak boleh di lokasi yang ramai dan membuat
orang-orang berkumpul.
5. Sterilisasi secara berkala di lokasi latihan dan alat-alat yang digunakan.
6. Hanya 10 pemain dan 4 pelatih yang boleh masuk ke dalam venue latihan. Latihan
juga harus berjarak 1–3 meter dan tidak ada kontak fisik dulu. Tidak
diperbolehkan meludah sepanjang latihan.
7. Wajib memakai masker di venue kecuali ketika latihan dimulai.
8. Cek suhu sebelum dan sesudah latihan plus wajib memakai hand sanitizer.
9. Datang ke venue harus bergantian. Klub harus menyiapkan transportasi yang
memperhatikan social distancing.
10. Membawa botol minuman sendiri dari rumah untuk para pemain.
11. Hanya dua pintu yang boleh dibuka dalam venue latihan, pintu masuk dan
pintu keluar saja.
12. Tidak boleh memakai ruang ganti.
13. Akan ada sanksi tegas jika ada pihak-pihak yang melanggar SOP.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru