Menjelang Piala Dunia Antarklub FIFA, antusiasme para penggemar Real Madrid semakin membuncah. Rasanya seperti menyambut era baru yang penuh harapan.
Di balik semua euforia itu, ada satu nama yang jadi sorotan: Xabi Alonso. Musim ini adalah musim perdananya sebagai pelatih Los Blancos, dan ekspektasi yang mengiringinya tidak main-main.
Setelah sukses besar di Bayer Leverkusen dengan gaya bermain yang adaptif dan berani, banyak yang percaya Alonso akan membawa semangat dan filosofi serupa ke Santiago Bernabéu.
Tapi ternyata, bocoran dari media Spanyol, MARCA, menunjukkan bahwa Alonso tidak sekadar mengulang formula lama. Ia datang dengan cetak biru baru yang berani untuk membentuk kembali wajah permainan Real Madrid.
Gunakan Formasi 4-3-3
Dalam sesi latihan perdananya bersama tim, Xabi Alonso sudah menunjukkan prinsip yang tidak bisa ditawar: sepak bola yang ia inginkan harus memiliki struktur dan niat yang jelas.
Ia diperkirakan tetap menggunakan formasi 4-3-3, sama seperti yang diusung Carlo Ancelotti sebelumnya. Tapi jangan salah, meski formasinya sama, pendekatannya akan jauh berbeda.
Alonso ingin Real Madrid yang lebih dominan, lebih agresif, dan tidak sekadar menunggu lawan melakukan kesalahan. Ia ingin membentuk tim yang bermain dengan kesadaran penuh, memegang kendali sejak menit pertama, dan menunjukkan kepercayaan diri yang menyala di setiap laga.
Xabi Alonso Ingin Real Madrid Mendominasi Lini Tengah
Salah satu perubahan paling mencolok yang bakal terlihat adalah pendekatan dalam menekan lawan. Di bawah Alonso, Madrid tidak lagi akan duduk menunggu di belakang. Mereka akan aktif menekan, terutama di lini tengah dan sepertiga akhir lapangan.
Filosofi ini berakar dari keinginannya untuk memenangkan bola kembali secepat mungkin dan menciptakan peluang dari tekanan yang terus-menerus.
Kontrol atas ruang di lini tengah akan jadi kunci. Alonso juga menginginkan para pemain sayapnya terlibat lebih aktif dalam situasi satu lawan satu, memaksimalkan kecepatan dan keberanian yang dimiliki timnya.
Taktik ini jelas menunjukkan bahwa Alonso ingin Real Madrid kembali jadi tim yang bermain dengan pressing tinggi, bukan hanya efisiensi.
Meski begitu, ia tidak datang dengan niat merombak habis-habisan. Perubahan besar dalam komposisi pemain sepertinya tidak akan terjadi, kecuali pemain-pemain yang diinginkannya berhasil didatangkan ke Bernabeu.
Fokusnya adalah membangkitkan kembali potensi pemain-pemain yang belakangan ini tampak menurun. Nama-nama seperti Eduardo Camavinga dan Rodrygo disebut jadi perhatian khusus.
Alonso percaya, jika mereka kembali tampil dengan performa terbaik, mereka bisa jadi kunci permainan Madrid yang baru. (jpc)