LONDON – Operator
Premier League mengeluarkan peringatan untuk tim kontestan terkait pengetatan
protokol kesehatan yang disertai ancaman disipliner kepada pemain yang
melanggarnya di sesi latihan maupun pertandingan. Dalam laporan yang diturunkan
Reuters, Sabtu dini hari WIB, Premier League mengirim surat kepada tim-tim
peserta mengingatkan bahwa para pemain dilarang memeluk satu sama lain ataupun
melakukan prosesi tukar jersi guna mengurangi peluang penularan virus COVID-19.
Pemerintah Inggris mengizinkan ajang olahraga elite tetap dipertandingkan
kendati mereka menerapkan lockdown ketat di tengah peningkatan kasus COVID-19.
Hanya saja, sejumlah pemain kedapatan melanggar
aturan pemerintah di periode Natal dan Liga Premier meminta tim-tim bertanggung
jawab untuk menyelidiki insiden-insiden tersebut.
“Penting untuk meyakinkan publik, pemerintah
dan pemangku kepentingan akan penerapan penuh protokol di sesi latihan dan
pertandingan, serta klub-klub menyelidiki dan menjatuhkan sanksi kepada
pihak-pihak yang diketahui melanggarnya,” demikian isi surat Liga Premier
kepada tim-tim. “Kegagalan menerapkan itu bisa diancam tindakan disipliner
baik secara individual maupun terhadap klub,” bunyi surat yang sama.
Liga Premier juga menyatakan para pemain serta
staf akan diberi surat keterangan medis yang digunakan di markas latihan
masing-masing klub serta diperiksa ulang oleh petugas liga, yang bisa melakukan
pemeriksaan di tempat juga. Aturan baru ini muncul setelah empat pertandingan
Liga Premier musim ini sudah tertangguhkan karena pandemi, yang juga terjadi
terhadap 50 pertandingan di strata liga lebih rendah.
Aston Villa pada Jumat mengumumkan temuan sejumlah
kasus COVID-19 di tim utama, yang memaksa mereka menurunkan tim U-23 untuk laga
putaran ketiga Piala FA serta mengancam keberlangsung pertandingan Liga Premier
mereka melawan Tottenham Hotspur dan Everton.