26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

APPI Desak PSSI Putuskan Kejelasan Kompetisi

SETELAH
cukup
lama diam atas ketidakjelasan kompetisi, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia
(APPI) akhirnya angkat bicara. Melalui surat resmi yang dikirimkan kepada PSSI
kemarin (6/1), APPI meminta PSSI segera memutuskan kejelasan kompetisi. Sebab,
sudah banyak laporan dari pemain yang masuk terkait permasalahan kontrak dengan
klub.

General Manager APPI Ponaryo Astaman mengungkapkan, dalam
surat tersebut, pihaknya tidak hanya meminta kejelasan kompetisi kepada PSSI.
Apakah kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilanjutkan atau dihentikan.

Dalam surat tersebut, juga dicantumkan beberapa poin
terkait permasalahan yang muncul karena ketidakpastian kompetisi.

’’Selain laporan beberapa pemain yang telah diputus
kontrak dan dibubarkan timnya, ada konfirmasi tentang isu regulasi yang
mengatakan pemain tidak dapat pindah klub lain dalam lanjutan liga nanti. Ini
jelas melanggar aturan FIFA,’’ jelasnya.

Ponaryo menegaskan, walau nantinya sudah ada keputusan
dari PSSI, baik itu dilanjutkan maupun dihentikan terkait kompetisi,
laporan-laporan yang masuk ke APPI akan tetap diproses.

Baca Juga :  Napoli Lempar Juve dari Posisi Empat Besar

Bahkan, jika klub tidak punya iktikad baik untuk
menyelesaikannya, APPI tidak segan membawanya ke ranah NDRC untuk proses lebih
lanjut agar dijatuhi hukuman.

’’Analoginya, saya punya utang tiga bulan ke Anda, lalu
bulan ini distop, masak utang yang kemarin dianggap lunas? Tidak kan, tetap
berlanjut utangnya,’’ jelasnya.

Hal yang sama nanti berlaku untuk para pemain yang
terikat kontrak jangka panjang. Klub tetap harus membayar sisa kontrak di
tengah ketidakjelasan seperti sekarang. Bukan berhenti dengan alasan tidak ada
kompetisi.

’’Karena itu, kami mendesak agar ada keputusan cepat
mengenai kompetisi. Berdasar keputusan tersebut, nanti dibicarakan lagi
antarklub dan pemain yang terikat kontrak jangka panjang. Itulah pentingnya
keputusan,’’ paparnya.

Sekali lagi, mantan gelandang timnas Indonesia itu
mengingatkan betapa sangat pentingnya hasil rapat Exco PSSI pada pertengahan
Januari ini. Betapa pentingnya keputusan yang akan dihasilkan terkait
kompetisi.

Baca Juga :  Adu Tajam Lini Depan

Menurut dia, keputusan tersebut bisa mengakhiri masa
’’gantung’’ yang dirasakan klub mengenai kompetisi.

Sebab, pada masa ’’gantung’’ seperti saat ini, klub
memang yang paling banyak dirugikan. Mereka tetap punya kewajiban membayar
pemain yang masih terikat kontrak. ’’Jangan salahkan pemain, karena itu
konsekuensinya. Ini yang harus dimengerti PSSI,’’ bebernya.

Nah, kejelasan kompetisi juga penting untuk pemain.
Kenapa? Sebab, para pemain bisa langsung berkonsentrasi ke depan. Tak lupa,
Ponaryo juga meminta keputusan yang diambil, jika kompetisi akan dilanjutkan,
dibarengi dengan waktu persiapan yang bagus.

’’Sebab, jika waktu persiapan singkat, ada risiko tinggi
pemain cedera. Kalau cedera, cost-nya yang nanggung siapa lagi kalau bukan
klub,’’ pungkasnya.

SETELAH
cukup
lama diam atas ketidakjelasan kompetisi, Asosiasi Pemain Profesional Indonesia
(APPI) akhirnya angkat bicara. Melalui surat resmi yang dikirimkan kepada PSSI
kemarin (6/1), APPI meminta PSSI segera memutuskan kejelasan kompetisi. Sebab,
sudah banyak laporan dari pemain yang masuk terkait permasalahan kontrak dengan
klub.

General Manager APPI Ponaryo Astaman mengungkapkan, dalam
surat tersebut, pihaknya tidak hanya meminta kejelasan kompetisi kepada PSSI.
Apakah kompetisi Liga 1 dan Liga 2 dilanjutkan atau dihentikan.

Dalam surat tersebut, juga dicantumkan beberapa poin
terkait permasalahan yang muncul karena ketidakpastian kompetisi.

’’Selain laporan beberapa pemain yang telah diputus
kontrak dan dibubarkan timnya, ada konfirmasi tentang isu regulasi yang
mengatakan pemain tidak dapat pindah klub lain dalam lanjutan liga nanti. Ini
jelas melanggar aturan FIFA,’’ jelasnya.

Ponaryo menegaskan, walau nantinya sudah ada keputusan
dari PSSI, baik itu dilanjutkan maupun dihentikan terkait kompetisi,
laporan-laporan yang masuk ke APPI akan tetap diproses.

Baca Juga :  Napoli Lempar Juve dari Posisi Empat Besar

Bahkan, jika klub tidak punya iktikad baik untuk
menyelesaikannya, APPI tidak segan membawanya ke ranah NDRC untuk proses lebih
lanjut agar dijatuhi hukuman.

’’Analoginya, saya punya utang tiga bulan ke Anda, lalu
bulan ini distop, masak utang yang kemarin dianggap lunas? Tidak kan, tetap
berlanjut utangnya,’’ jelasnya.

Hal yang sama nanti berlaku untuk para pemain yang
terikat kontrak jangka panjang. Klub tetap harus membayar sisa kontrak di
tengah ketidakjelasan seperti sekarang. Bukan berhenti dengan alasan tidak ada
kompetisi.

’’Karena itu, kami mendesak agar ada keputusan cepat
mengenai kompetisi. Berdasar keputusan tersebut, nanti dibicarakan lagi
antarklub dan pemain yang terikat kontrak jangka panjang. Itulah pentingnya
keputusan,’’ paparnya.

Sekali lagi, mantan gelandang timnas Indonesia itu
mengingatkan betapa sangat pentingnya hasil rapat Exco PSSI pada pertengahan
Januari ini. Betapa pentingnya keputusan yang akan dihasilkan terkait
kompetisi.

Baca Juga :  Adu Tajam Lini Depan

Menurut dia, keputusan tersebut bisa mengakhiri masa
’’gantung’’ yang dirasakan klub mengenai kompetisi.

Sebab, pada masa ’’gantung’’ seperti saat ini, klub
memang yang paling banyak dirugikan. Mereka tetap punya kewajiban membayar
pemain yang masih terikat kontrak. ’’Jangan salahkan pemain, karena itu
konsekuensinya. Ini yang harus dimengerti PSSI,’’ bebernya.

Nah, kejelasan kompetisi juga penting untuk pemain.
Kenapa? Sebab, para pemain bisa langsung berkonsentrasi ke depan. Tak lupa,
Ponaryo juga meminta keputusan yang diambil, jika kompetisi akan dilanjutkan,
dibarengi dengan waktu persiapan yang bagus.

’’Sebab, jika waktu persiapan singkat, ada risiko tinggi
pemain cedera. Kalau cedera, cost-nya yang nanggung siapa lagi kalau bukan
klub,’’ pungkasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru