PALANGKA RAYA, PROKALTENG- Empat nama maju menjadi bakal calon Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng. Nama siap bertarung adalah Agustiar Sabran, Sugianto Sabran, Wiryawan Arif selaku direksi Bank Kalteng), dan Noti Andy Runtuwene yang merupakan mantan pengurus KONI Kalteng. Tidak ada nama Christian Sancho di dalan nama pendaftar.
Keempat sosok itu jika lolos dalam persyaratan, akan dipilih dalam momen Musyawarah Olahraga Provinsi Luar Biasa (Musorprovlub) KONI Kalteng yang dilaksanakan pada 13 Oktober 2023 di Hotel Dandang Tingang Palangka Raya. Tim dari Karteker KONI Kalteng M Othniel Mamahit mengatakan, sebagai anggota tim penjaring dan penyaringan (TPP) Musorprovlub KONI Kalteng, empat nama itu mengambil formulir form pendaftaran bakal calon.
Ada yang mengambil formulir melalui perwakilan utusan. Seperti Agustiar Sabran mengutus H Heriansyah. Selanjutnya Sugianto Sabran mengutus Joni Sander, aparatur sipil negara Setda Kalteng. “Semua bakal calon mengambil formulir pendaftaran. Nantinya harus melengkapi persyaratan dan berkas harus diserahkan paling lambat 9 Oktober,”ucapnya.
Selanjutnya, tim TPP melihat mana yang kembali memasukan berkas atau hanya sekadar main-main saja. Tentu akan umumkan mana dinilai layak dan memuhi syarat sebagai bakal calon. “Tugas dari karteker KONI Kalteng yang di SK kan oleh KONI pusat hanya mempersiapkan dan melaksanakan Musorprovlub KONI Kalteng dengan agenda tunggal pelihahan Ketum KONI Kalteng periode 2023 hingga 2027,” urainya.
“Pada intinya siapa saja boleh mendaftar jadi bakal calon ketua KONI Kalteng. Tapi, harus didukung sedikitnya 15 dukungan pemilik suara baik dari KONI kabupaten dan anggota Pengprov cabor,”tegasnya.
Agenda Musorprovlub KONI Kalteng diharapkan dapat berjalan dengan baik sehingga bisa lebih maksimal dalam rangka mempersiapkan atlet-atlet Kalteng menuju laga Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) beberapa bulan lagi. Hal itu disampaikan praktisi olahraga Subandi S Musan.
Seluruh pegiat olahraga Kalteng dari berbagai cabang olahraga (cabor) berharap agar pemilihan Ketum KONI Kalteng definitif bisa berjalan lancar. Siapapun yang terpilih nanti, diharapkan dapat membenahi dunia olahraga Kalteng menjadi penuh prestasi. “Jangan ada lagi dualisme dalam kepengurusannya, karena hal itu hanya akan membuat dunia olahraga Kalteng tertatih-tatih, kemajuannya mandeg,” ungkap Subandi kepada Kalteng Pos (grup prokalteng.jawapos.com), Sabtu (7/10).
Pria yang merupakan Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalteng ini mengaku sudah lelah jika KONI Kalteng masih terus berkutat dengan persoalan pemilihan pucuk pimpinan. Sementara banyak agenda olahraga penting yang menanti di depan dan membutuhkan persiapan yang matang.
Hal ini mengingat KONI Kalteng merupakan organisasi induk dari banyak cabor di Kalteng sehingga eksistensinya harus fokus pada fungsinya, yakni membina, mempersiapkan, serta mendukung atlet menuju pertandingan olahraga dengan maksimal. “Setelah terpilihnya ketum definitif nanti diharapkan dapat menjalankan roda perputaran kegiatan olahraga yang ada di Kalteng ini dengan cepat dan baik, sehingga pada perhelatan PON nanti banyak atlet dari Kalteng yang bisa mendulang medali,” ujarnya.
Subandi mendorong setelah ketum KONI Kalteng definitif terpilih dapat segera menyusun visi, misi, target, dan pendataan kemajuan dari masing-masing cabor untuk persiapan menuju berbagai event olahraga ke depan. Terutama untuk persiapan menuju PON Aceh-Sumut yang sudah di depan mata.
“Itu harapan saya selaku praktisi olahraga, khususnya cabor dayung,” tambahnya.
Subandi berharap kepada seluruh pihak yang berkepentingan dalam KONI agar jangan kembali menciptakan kisruh di tubuh KONI Kalteng. Hal itu hanya akan membuat persiapan dari setiap cabor terganggu. Polemik yang terjadi terus-menerus hanya akan merugikan semua pihak untuk melakukan perbaikan ke depan.
“Semua pihak diharapkan dapat berkontribusi demi kemajuan olahraga Kalteng, kalau harus memulai dari nol lagi, berarti tidak ada kemajuan,” ucapnya.
Pelaksanaan PON AcehMedan sendiri, lanjut Subandi, diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober 2024. Masih ada satu tahun persiapan. Saat ini masih dilangsungkan Pra-PON pada masing-masing cabor untuk memastikan tiket kelolosan menuju PON.
“Kalau Pra-PON yang sudah dimulai ini ada pencak silat, cabor bela diri lainnya, nggak lama Pra-PON dayung tanggal 13-14 November di Cipole, hanya menghitung hari, kurang lebih satu bulan lagi,” tuturnya.
Selama berlangsungnya kisruh KONI Kalteng pada September kemarin, yang mana tidak dihasilkan keputusan dan malah berujung deadlock, Subandi mengaku persiapan atlet memang tidak terganggu. Hanya saja dapat menjadi masalah ketika membutuhkan legal standing.
“Untuk legal standingnya nanti, apakah KONI tetap bertanda tangan bahwa cabor ini sah mengikuti PraPON, dana untuk pembiayaan cabor juga semakin menipis, walaupun kegiatan tetap jalan,”ucapnya. (dan/irj/ram/kpg/ind)