27.1 C
Jakarta
Wednesday, March 19, 2025

Rektor UPR Tanggapi Berbagai Tuntutan Mahasiswa, Ini Penjelasannya

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Rektor UPR menanggapi bebagai tuntutan mahasiswa. Dan ia jelaskan langsung terkait hal – hal yang menjadi persoalan selama ini. Sampai akhirnya disepakatinya 14 tuntutan dari mahasiswa. Bersama – sama dengan Presiden BEM UPR, dan Gubernur BEM dari tiap – tiap Fakultas, Rektor UPR menandatangai berkas Poin tuntutan dari mahasiswa, saat aksi Aksi Geruduk Rektorat yang di lakukan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UPR. Di Halaman Rektorat UPR Jalan Hendrik Timang, Palangkaraya, Jumat (8/9).

Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Prof. Dr. Ir. Salampak, MS menjelaskan terkait hal – hal yang menjadi persoalan selama ini. Sampai akhirnya disepakati 14 tuntutan dari mahasiswa, bersama – sama dengan Presiden BEM UPR, dan Gubernur BEM dari tiap – tiap Fakultas, Rektor UPR menandatangai berkas Poin Tuntutan dari mahasiswa.

Baca Juga :  KESEMPATAN MEMBALAS

Terkait sarana dan prasarana di kampus Rektor mengakui sudah mengetahui karena telah berkeliling ke setiap unit di lingkungan Universitas di masa jabatannya. “Kita punya sarana dan prasarana yang masih kurang. Makanya tahun ini kita memperbaiki fasilitas dasar mulai dari internet, listrik kemudian juga fasilitas kuliah. Tapi ini ada prosesnya, tidak langsung tahun ini bisa selesai ungkap rektor saat di wawancari seusai kegiatan Aksi, jumat (8/9).

Karena adanya perubahan satuan kerja ke BLU. Menjadi alasan Rektor lamban dalam proses perencanaan dan penganggaran fasilitas kampus. Tak luput juga dari pelimpahan warisan masalah kepemimpinan sebelum – sebelumnya yang belum teratasi hingga ia menjabat.

Baca Juga :  Panahan Kalteng Tambah Satu Atlet Lagi yang Lolos ke PON

Dijelaskan. Untuk masalah lift di gedung kuliah baru.Ia menampik dikarenakan belum didapatnya standar kelayakan fasilitas lift yang ada. Guna alasan keselamatan mahasiswa, ia tidak berani jika digunakan dengan kapasitas dan intesitas yang berlebihan menjadi penyebab kecelakaan.

“Terkait praktek pungli yang terjadi di kampus, sedang di proses oleh SPI sudah di panggil. Makanya praktek-praktek itu yang sekarang kami tuntaskan. Jangan sampai hal-hal seperti itu yang menghambat kemajuan UPR,” jelasnya.(hdw/*/ind)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Rektor UPR menanggapi bebagai tuntutan mahasiswa. Dan ia jelaskan langsung terkait hal – hal yang menjadi persoalan selama ini. Sampai akhirnya disepakatinya 14 tuntutan dari mahasiswa. Bersama – sama dengan Presiden BEM UPR, dan Gubernur BEM dari tiap – tiap Fakultas, Rektor UPR menandatangai berkas Poin tuntutan dari mahasiswa, saat aksi Aksi Geruduk Rektorat yang di lakukan Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UPR. Di Halaman Rektorat UPR Jalan Hendrik Timang, Palangkaraya, Jumat (8/9).

Rektor Universitas Palangka Raya (UPR) Prof. Dr. Ir. Salampak, MS menjelaskan terkait hal – hal yang menjadi persoalan selama ini. Sampai akhirnya disepakati 14 tuntutan dari mahasiswa, bersama – sama dengan Presiden BEM UPR, dan Gubernur BEM dari tiap – tiap Fakultas, Rektor UPR menandatangai berkas Poin Tuntutan dari mahasiswa.

Baca Juga :  KESEMPATAN MEMBALAS

Terkait sarana dan prasarana di kampus Rektor mengakui sudah mengetahui karena telah berkeliling ke setiap unit di lingkungan Universitas di masa jabatannya. “Kita punya sarana dan prasarana yang masih kurang. Makanya tahun ini kita memperbaiki fasilitas dasar mulai dari internet, listrik kemudian juga fasilitas kuliah. Tapi ini ada prosesnya, tidak langsung tahun ini bisa selesai ungkap rektor saat di wawancari seusai kegiatan Aksi, jumat (8/9).

Karena adanya perubahan satuan kerja ke BLU. Menjadi alasan Rektor lamban dalam proses perencanaan dan penganggaran fasilitas kampus. Tak luput juga dari pelimpahan warisan masalah kepemimpinan sebelum – sebelumnya yang belum teratasi hingga ia menjabat.

Baca Juga :  Panahan Kalteng Tambah Satu Atlet Lagi yang Lolos ke PON

Dijelaskan. Untuk masalah lift di gedung kuliah baru.Ia menampik dikarenakan belum didapatnya standar kelayakan fasilitas lift yang ada. Guna alasan keselamatan mahasiswa, ia tidak berani jika digunakan dengan kapasitas dan intesitas yang berlebihan menjadi penyebab kecelakaan.

“Terkait praktek pungli yang terjadi di kampus, sedang di proses oleh SPI sudah di panggil. Makanya praktek-praktek itu yang sekarang kami tuntaskan. Jangan sampai hal-hal seperti itu yang menghambat kemajuan UPR,” jelasnya.(hdw/*/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru