25.9 C
Jakarta
Sunday, April 13, 2025

Legenda Kamerun Umumkan Gantung Sepatu

Legenda hidup Kamerun Samuel Eto’o mengumumkan
gantung sepatu dari semua kegiatan sepak bola pada usia 38 tahun.

Eto’o menyampaikan hal tersebut melalui akun
Instagram setoo9. Eto’o yang terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika selama
empat kali menuliskan “Suatu akhir. Menuju tantangan baru. Terima kasih
semuanya.”

Eto’o diboyong Real Madrid dari akademi
Olahraga Kadji di negara Afrika tersebut. Dia kemudian dipinjamkan ke Leganes,
Espanyol, dan Mallorca sebelum pindah ke Barcelona pada 2004. Di klub Catalan
itu, Eto’o memenangi dua gelar Liga Champions, empat gelar Liga Spanyol, dua
Piala Super Spanyol, dan satu Piala Raja.

Selama bermain di Spanyol, ia juga mengukir
rekor penampilan terbanyak di liga untuk pemain Afrika.

Baca Juga :  Manchester City Cetak Sejarah Paling Gila di Inggris

Dia kemudian pindah ke Inter Milan. Di
Nerrazzuri, Eto’o memenangi gelar Liga Champions untuk ketiga kalinya. Ia juga
berkontribusi mempersembahkan satu gelar Liga Italia, Piala Super Italia, Piala
Dunia antar klub, dan Piala Italia ke lemari trofi Inter.

Torehan prestasi di Inter menjadi terakhir
kalinya Eto’o mampu memenangi trofi. Ia tidak mampu memenangi apapun di
klub-klub yang dibelanya setelah itu, yakni Anzhi Makhachkala, Chelsea,
Everton, Sampdoria, Antalyaspor, Konyaspor, dan Qatar SC.

Di panggung internasional, Eto’o merupakan
pemain termuda pada Piala Dunia 1998 saat ia membela Kamerun pada usia 17
tahun. Dia mampu mempersembahkan medali emas sepak bola untuk negaranya pada
Olimpiade 2000, serta dua gelar Piala Afrika pada 2000 dan 2002. 
(rauf/ant/jpnn)

Baca Juga :  KESEMPATAN MEMBALAS

Legenda hidup Kamerun Samuel Eto’o mengumumkan
gantung sepatu dari semua kegiatan sepak bola pada usia 38 tahun.

Eto’o menyampaikan hal tersebut melalui akun
Instagram setoo9. Eto’o yang terpilih sebagai Pemain Terbaik Afrika selama
empat kali menuliskan “Suatu akhir. Menuju tantangan baru. Terima kasih
semuanya.”

Eto’o diboyong Real Madrid dari akademi
Olahraga Kadji di negara Afrika tersebut. Dia kemudian dipinjamkan ke Leganes,
Espanyol, dan Mallorca sebelum pindah ke Barcelona pada 2004. Di klub Catalan
itu, Eto’o memenangi dua gelar Liga Champions, empat gelar Liga Spanyol, dua
Piala Super Spanyol, dan satu Piala Raja.

Selama bermain di Spanyol, ia juga mengukir
rekor penampilan terbanyak di liga untuk pemain Afrika.

Baca Juga :  Manchester City Cetak Sejarah Paling Gila di Inggris

Dia kemudian pindah ke Inter Milan. Di
Nerrazzuri, Eto’o memenangi gelar Liga Champions untuk ketiga kalinya. Ia juga
berkontribusi mempersembahkan satu gelar Liga Italia, Piala Super Italia, Piala
Dunia antar klub, dan Piala Italia ke lemari trofi Inter.

Torehan prestasi di Inter menjadi terakhir
kalinya Eto’o mampu memenangi trofi. Ia tidak mampu memenangi apapun di
klub-klub yang dibelanya setelah itu, yakni Anzhi Makhachkala, Chelsea,
Everton, Sampdoria, Antalyaspor, Konyaspor, dan Qatar SC.

Di panggung internasional, Eto’o merupakan
pemain termuda pada Piala Dunia 1998 saat ia membela Kamerun pada usia 17
tahun. Dia mampu mempersembahkan medali emas sepak bola untuk negaranya pada
Olimpiade 2000, serta dua gelar Piala Afrika pada 2000 dan 2002. 
(rauf/ant/jpnn)

Baca Juga :  KESEMPATAN MEMBALAS

Terpopuler

Artikel Terbaru