GANDA Putri Indonesia sudah bisa dipastikan meraih gelar juara pada
ajang Indonesia Masters 2019. Hal itu setelah di dua pasangan ganda putri
Indonesia bakal saling berhadapan di babak final ajang BWF Tour Super 100
tersebut, Minggu (6/10) hari ini.
Duel ‘Perang Saudara’ sesama
ganda putri Merah Putih itu adalah Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta
yang bakal berhadapan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto. Kedua
pasangan itu berhasil melangkah ke babak puncak usai mengalahkan lawan-lawannya
di babak semifinal.
Della/Rizki yang pertama
memastikan diri ke babak final Indonesia Masters tersebut. Bertanding di GOR
Ken Arok, Malang, Jawa Timur, Sabtu (5/10) kemarin, Della/Rizki berhasil
menumbangkan wakil China, Zhang Shu Xian/Huang Jia dengan kemenangan dua game
langsung 21-12 dan 23-21.
“Kunci kemenangan tadi kami lebih
bisa jaga fokus saja. Di game pertama lawan banyak mati sendiri, dan game kedua
sempat kejar-kejaran angka karena lawan lebih enak mainnya,†ungkap Rizki usai
laga seperti dikutip situs resmi PBSI, Sabtu (5/10) kemarin.
“Game kedua pada saat poin ketat,
kami berusaha menjaga komunikasi terus. Selain itu agar tidak tegang kami
berusaha untuk tidak memikirkan menang atau kalah,†tambah Della.
Kemenangan ini menjadi yang kedua
kalinya diperoleh Della/Rizki atas Zhang/Huang. Sebelumnya mereka juga menang
pada pertemuan pertama yang berlangsung di Vietnam Open 2019. Kala itu
Della/Rizki menang dengan skor 21-18 dan 21-17.
“Bedanya dengan di Vietnam,
karena bolanya di sini kencang banget, jadi mau gak mau jangan hilang fokus,
dan harus bisa atur tempo permainan,†tutur Rizki.
Terkait lawan yang bakal
dihadapinya di babak final, Della/Rizki mengaku hanya ingin tampil baik di
setiap pertandingan dan tak memikirkan siapapun lawannya.
“Untuk besok siapa pun lawannya
kami harus bisa jaga fokus. Inginnya disetiap pertandingan bisa tampil lebih
baik,†tuntas Della.
Sementara itu, Siti/Ribka sendiri
berhasil melangkah ke babak final kejuaraan yang menyediakan total hadiah USD
75.000 itu usai mengalahkan unggulan ketiga asal Jepang, Nami Matsuyama/Chiharu
Shida dalam dua game langsung dengan skor 22-20 dan 21-14.
Kemenangan yang didapat
Siti/Ribka ini terbilang cukup mengejutkan. Sebab, Siti/Ribka yang kini masih
menduduki peringkat 92 dunia, sudah berhasil mengalahkan Nami/Shida yang
menempati pernigkat 14 dunia.
Berbeda dengan ganda putri yang
menempatkan All Indonesia di partai final, justru nomor ganda putra Indonesia,
harus puas hanya berhasil menjadi semifinalis. Hal itu setelah satu-satunya
wakil Indonesia di nomor ganda putra, Berry Angriawan/Hardianto yang mampu
menembus babak semifinal harus terhenti.
Ya, Berry/Hardianto gagal
melangkah ke babak final usai dihentikan unggulan ketiga asal Jepang, Akira
Koga/Taichi Saito dalam dua set langsung dengan skor 17-21 dan 16-21 dalam
waktu 31 menit.
“Di pertandingan tadi kami banyak
melakukan kesalahan sendiri, bola apapun mati. Karena banyak mati sendiri itu
jadi percaya dirinya malah hilang. Hal itu terjadi sejak di game pertama sampai
akhir game kedua. Selain itu harus diakui lawan pun hari ini bermain lebih
bagus, mereka lebih banyak menurunkan bola, jadi kami kesulitan dan tak bisa
keluar dari tekanan.†papar Hardianto usai laga.
Lebih lanjut, Berry/Hardianto
mengaku jika permainannya kali ini tidak sesuai harapan, dan mereka mengaku
kecewa dengan hal tersebut.
“Hari ini kami bermain di luar
harapan. Evaluasinya untuk ke depan kami harus bermain lebih rapi dan fokusnya
harus ditingkatkan lagi,†kata Berry.
“Kecewa sih iya dengan hasil ini
karena inginnya bisa lebih dari semifinal. Tetapi kami tetap bersyukur dengan
hasil yang didapat. Semoga ke depannya bisa lebih baik lagi,†tutup Hardianto.
Kekalahan ini, membuat kedudukan
rekor pertemuan mereka menjadi imbang 1-1. Padahal pada pertemuan seblumnya di
Swiss Open 2019, Berry/Hardianto berhasil mengalahkan Akira/Taichi lewat
pertarungan rubber game dengan skor 16-21, 21-19 dan 13-21. (gie/fin/der/kpc)