EDUARDO Bove kembali ke markas AS Roma, di Stadion Olimpico pada Minggu (4/5) saat Giallorossi berhadapan dengan tim yang menampungnya saat ini Fiorentina. Pertandingan berakhir dengan skor 1-0 untuk kemenangan tuan rumah.
Tangis haru Bove mewarnai kembalinya ke tim yang membesarkan namanya setelah enam bulan lalu jatuh pingsan saat bertanding. Dia dipinjamkan ke Fiorentina, pemain berusia 22 tahun itu mengalami serangan jantung saat bertanding melawan Inter Milan dan dilarikan ke rumah sakit.
Bove kemudian dipulangkan dari rumah sakit 12 hari kemudian, setelah dipasangi defibrilator untuk membantu kerja jantungnya dengan perawatan mandiri. Kini wonderkid kelahiran Italia tersebut telah pulih dan sehat kembali telah mengisyaratkan niatnya untuk kembali beraksi di lapangan hijau untuk musim mendatang.
Lahir di ibu kota Italia, Bove menimba ilmu di klub masa kecilnya bersama akademi AS Roma. Pemain yang menjadi bagian timnas Italia U-21 tersebut bergabung dengan Fiorentina dengan status pinjaman musim panas lalu dan masih terikat kontrak dengan Roma hingga 2028.
Saat Fiorentina bertandang ke Stadion Olimpico Roma hari ini, Bove kembali ke Stadio Olimpico yang penuh sesak untuk pertama kalinya sejak serangan jantungnya.
Meski belum kembali beraksi, pahlawan yang pulang ke ibu kota itu ikut serta dalam pertandingan bersama rekan-rekannya dan mendapat sambutan yang luar biasa dari penonton yang hadir di stadion.
Bove tampak terharu saat mendapat sambutan meriah dari Curva Sud Roma. Sementara spanduk bertuliskan Edoardo, jangan menyerah, teruslah bermimpi, menyentuh hati gelandang serba bisa itu.
Berbicara kepada Vanity Fair edisi Italia awal tahun ini, Bove mengisyaratkan niatnya untuk kembali beraksi dengan menunggu kepastian terkait kondisi kesehatannya.
โSaya tahu bahwa ini adalah kondisi sementara. Tujuan saya adalah kembali bermain pada bulan Juni mendatang. Saya masih harus menjalani beberapa kunjungan (medis), dokter harus memeriksa semua data,โ ujar dia.
Defibrilator yang dia gunakan untuk membantu kerja jantungnya, dapat memengaruhi karirnya. Sebab, alat tersebut dilarang digunakan untuk pemain saat tampil di Serie A.
โJika saya memutuskan untuk tetap menggunakannya, saya tidak akan dapat bermain di Italia. Di sini, kesehatan lebih utama daripada individu, saya tidak mengatakan bahwa aturan itu salah,โ papar dia.
โDi luar negeri, (mungkin bisa untuk bermain) hampir di mana saja. Sepak bola terlalu penting bagi saya, saya tidak bisa membiarkan diri saya menyerah dalam keadaan seperti ini,โ tutur dia.
โSaya akan mencoba (bermain sepak bola) lagi, tanpa ragu sedikit pun. Saya juga akan melihat bagaimana keadaan saya. Jika saya takut, jika saya tidak merasa tenang, maka semuanya akan merubah keputusan saya,โ imbuh dia.
Aturan defibrilator Serie A menyebabkan Christian Eriksen meninggalkan Inter Milan beberapa tahun lalu. Pemain Denmark itu awalnya kembali beraksi dengan Brentford sebelum menandatangani kontrak dengan Manchester United.(jpc)